Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Gaji 8 Juta Itu Relatif, tapi Masih Banyak Pekerja di Bawah UMR

25 Juli 2019   12:47 Diperbarui: 25 Juli 2019   18:59 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaji Rp 8 juta bisa besar dan kecil bergantung ekspektasi seseorang | Dokumentasi: Kompas.com

Ketika membaca keluhan viral seorang yang baru lulus mempertanyakan gaji Rp 8 juta, aku jadi merasa sedih. Gaji Rp 8 juta itu besar meskipun banyak yang ekspektasinya di atas itu. Banyak yang sudah berpengalaman bekerja tidak beruntung mendapatkan nominal gaji sebesar itu. Angka segitu adalah sekitar dua kali lipat UMR di Jakarta. Sementara masih ada pekerja di Jakarta yang mendapat gaji di bawah UMR.

Gaji fresh graduates di perusahaan lokal Indonesia rata-rata berbeda dengan mereka yang bekerja di multicompany. Beda profesi, beda institusi, dan beda lokasi pekerjaan juga biasanya memiliki kisaran gaji yang berbeda.

Misalnya seseorang yang berlatar pekerjaan administrasi di sebuah perusahaan swasta kecil di kota kecil bisa jadi berbeda apabila ia bekerja di perusahaan swasta ternama di kota Jakarta.

Gaji fresh graduates mereka yang berlatar belakang teknologi pertambangan, bisa jadi berlainan dengan gaji mereka yang berlatar belakang teknologi informasi, kedokteran, administrasi niaga, akuntan dan sebagainya. Perbedaan itu wajar dan menjadi sesuatu yang dimaklumi.

Mendapatkan pekerjaan di kota besar seperti Jakarta dan sekitarnya itu bagi sebagian besar orang itu tidak mudah. Persaingannya ketat dan diperebutkan oleh banyak kalangan, baik yang baru lulus maupun yang sudah berpengalaman.

Oleh karenanya sebagian orang mau menerima pekerjaan dengan gaji di bawah harapannya daripada diam dan menganggur di rumah.

Masalah gaji memang bisa jadi prioritasnya berbeda-beda untuk tiap individu. Ada yang  memang menjadikan prioritas utama, ada pula yang menjadikan lokasi dan waktu bekerja sebagai prioritas utama. Misalnya ada yang memilih pekerjaan di dekat rumah dengan gaji di bawah ekspektasinya, dibandingkan harus berjibaku di jalanan berjam-jam. 

Ada pula yang memilih bekerja paruh waktu karena sambil melanjutkan kuliah. Oleh karenanya gaji yang diharapkan oleh fresh graduates berbeda-beda satu sama lain. Ada yang menganggap gaji Rp 8 juta itu sangat besar. Sebaliknya, menganggap angka sebesar itu di bawah ekspektasinya.

Upah minimum regional (UMR) di Jakarta saat ini adalah Rp 3.940.973,-. Biasanya perusahaan menambahkan komponen tunjangan, seperti tunjangan transportasi, uang makan dan sebagainya ke dalam UMR sehingga karyawan mendapatkan penghasilan yang lebih layak.

Meskipun UMR ditetapkan Pemerintah namun masih banyak pekerja di Jakarta yang upahnya di bawah itu. Gaji satpam yang menjaga lingkungan perumahan masih banyak yang berkisar Rp 2 jutaan. Gaji pengangkut sampah area perumahan juga sangat rendah, hanya berkisar Rp 1 jutaan. 

Demikian pula dengan gaji penjaga toko, masih banyak yang bersedia dengan upah di bawah UMR. Para pekerja nonformal seperti penjual keliling juga memiliki penghasilan yang tidak menentu, bahkan tukang sol sepatu merasa beruntung apabila mendapatkan Rp 50-100 ribu per harinya.

Tidak semua pekerjaan harus diukur dengan gaji. Berkeluh kesah akan besaran gajinya dengan mengumumkannya di media sosial akan 'menyakiti' mereka yang tidak mendapatkan gaji sebesar itu atau mereka yang belum bekerja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun