Disney memiliki banyak proyek untuk film live action. Dalam waktu dekat ada "Lion King" dan kemudian Puteri Aurora dalam "Maleficent 2" sekitar bulan Oktober. Mendatang pada tahun 2020 dan 2021 juga bakal dirilis live action dua puteri Disney, Mulan dan Ariel si little mermaid. Perilisan teaser Mulan dan pemilihan aktris pemeran Ariel mendapat sambutan berbeda. Teaser Mulan banyak dipuji. Tapi penunjukan Halle Bailey sebagai Ariel menjadi kontroversi.
Fenomena ini menarik karena kedua berita ini dirilis dalam waktu berdekatan, sekitar seminggu, dengan pengumuman aktris pemeran Ariel terlebih dahulu. Setelah pengumuman tersebut ranah twitter diwarnai dengan hastag #NotMyAriel yang tidak setuju pemerannya adalah Halle Bailey karena penampilannya yang berbeda dengan Ariel versi animasi yang selama ini dikenal, yaitu berkulit putih dan berambut merah. Namun, tak sedikit pula fans Disney yang membelanya.
Isu ini kemudian mereda dengan dirilisnya teaser trailer dari Puteri Disney asal Tiongkok yaitu Mulan. Dalam teaser tersebut terlihat Liu Yifei yang tampil anggun sekaligus garang dengan panah dan pedang. Ia benar-benar nampak cocok sebagai Mulan yang seorang pejuang wanita.
Bagi yang kontra dengan pemilihan Halle Bailey, teaser ini menyulut kembali kekesalan mereka. Apalagi pemeran Mulan juga berdarah Tiongkok dan sebagian besar pemain adalah pemain berdarah Tiongkok terkenal seperti Donnie Yen, Jet Lee, dan Gong Li. Mereka kembali memertanyakan Disney kalau untuk live action "Mulan" mereka tetap setia dengan karakter dan ceritanya, kenapa perlakuannya berbeda untuk "The Little Mermaid".
Para fans yang kontra ini menganggap kritikan ini sah-sah saja dan bukan bagian dari aksi rasis. Ketika ada film yang diangkat dari animasi Jepang seperti "Ghost in The Shell" diperankan oleh aktris kulit putih yaitu Scarlet Johansson, fans layak protes karena bisa termasuk white-washing. Akan tetapi "The Little Mermaid" merupakan dongeng yang terinspirasi dari mitologi Nordik yang ditulis oleh Hans Christian Andersen.
Ada banyak alasan mengapa sebagian fans tidak setuju dengan penunjukan aktris tersebut. Dalam cerita asli HC Andersen disebutkan penampilan Ariel yang kulitnya putih, lembut seperti kelopak bunga, dan mata begitu biru seperti dalamnya lautan. Disney dianggap bernilai politis, kurang peduli dan kurang menghargai cerita tersebut, hanya mementingkan isu yang sedang diangkat Disney, yaitu tentang persamaan ras dan keberagaman.
Selain itu mereka menunjukkan "Cinderella" versi Brandy yang dirilis tahun 1997 untuk serial "The Wonderful World of Disney" yang tayang di televisi. Pada saat itu tidak yang protes akan pemilihan Brandy sebagai Cinderella, jadi kenapa untuk sosok pemeran Ariel baru diprotes?
Bagaimana dengan Kalian apakah pro atau kontra terhadap pemilihan pemeran Ariel si puteri duyung?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H