Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Apa Menu Es Krim Hari Ini?

8 Juli 2019   23:46 Diperbarui: 9 Juli 2019   00:01 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku berjingkat-jingkat memasuki kedai es krim ini. Aku takut ketahuan Dena ataupun Kara apabila mereka kebetulan lewat. Aku sudah memutuskan untuk diet sementara waktu. Bobot tubuhku sudah bertambah sekian kilogram sejak aku malas berolah raga. Tapi aku perlu es krim. Tubuhku ingin es krim.

Dan kini aku berjingkat, memasuki kedai itu. Sayangnya aku tak berhasil masuk secara senyap. Aku menyengol pajangan dekat pintu masuk. Alhasil semua mata pengujung menatapku yang tak berdaya. Dan di sana ada Kara yang sedang membayar pesanan.

"Wah Lana. Kenapa tadi tidak bareng saja ke sininya?" Kara menyapaku.

Aku melihat menu es krim hari ini. Semuanya jenis teh dan dari luar. Thai Tea dan Matcha. Bukan menu favoritku, tapi tak mengapa. Aku perlu krim susu dan gula.

Aku memilih cone daripada cup. Cone-nya enak. Gurih dan renyah.

Aku menjilat es krim dengan sukacita. Kara asyik memandangiku.

"Kamu kalau makan es krim kayak anak kecil ketemu sesuatu yang diinginkannya," ejeknya. Aku mendengus kesal. Biarin.

Es krim itu bagiku makanan terlezat setelah mie kuah dengan selada plus telur yang pedas. Krimnya yang lembut, manisnya yang tidaj maksa membuat hari-hariku berwarna. Setiap rasa es krim memberikan efek berbeda. Cokelat membuatku lebih kalem. Strawberry membuatku bersemangat. Vanilla bikinku ingin banyak berbuat kebaikan dan Mocca membuatku ingin berpetualang.

Ketika melihat es krim aku sudah lupa akan rencana dietku. Tak apa-apalah menyantap es krim, hiburku. Sebagai gantinya aku akan berlari 20 menit besok pagi.

Sekarang menu es krim makin beragam. Dulu mana ada es krim rasa ubi ungu. Eh ternyata kemudian diciptakan dan rasanya lumayan enak meski mengenyangkan.

Ada es krim rasa permen karet. Juga ada es krim rasa aneka buah.

Nah,  kedai es krim satu ini termasuk yang pandai memberi kejutan. Setiap hari menunya berbeda. Hari ini dua jenis teh. Kemarin mereka membuat es krim rasa garam laut berpadu dengan rasa red velvet. Unik deh rasanya.

---
Ini sudah hari ketiga sejak aku puasa es krim. Pacarku protes pipiku makin tembem. Aku jadi merasa dilema. Aku ingin makan es krim tapi aku juga tak rela diputusin.

Namun komitmen itu sungguh berat. Kakiku seolah-olah ditarik oleh magnet masuk ke dalam kedai es krim. Aku sudah hendak berbalik menguatkan tekad ketika si penjual es krim menyapaku.

"Kami memiliki es krim menu diet!" bujuknya.

Eh apaan es krim menu diet? Aku jadi tergoda.

Eh menunya es krim jeruk nipis dan asem. Aku tertarik mencobanya dan rasa asamnya mengejutkanku. Wuiih asemnya, aku langsung melek.

Krimnya bukan pakai krim susu hewani. Entah apa bahannya, tapi rasanya lumayan enak. Perpaduan krim nabati dengan asem yang menggigit. Lama kelamaan lidahku menyukainya.

Esoknya menunya lebih spektakuler. Es krim rasa kunyit asam. Hahaha aku jadi ketagihan dan penasaran menu apa berikutnya yang disajikan oleh kedai tersebut.

Aku dengan penuh semangat melangkah ke kedai es krim. Kucek berat badanku normal bahkan cenderung menurun beberapa ons. Sepertinya diet dengan es krimku berhasil.

Sudah sampai di lokasi. Tapi kemana kedai es krim itu?

Kedai es krim itu tak ada lagi di situ, digantikan kedai kopi. Aku sedih karena seolah-olah tak pernah ada kedai es krim di sana.

Aku ingin es krim tapi aku juga ingin diet. Duh kemana lagi ya mencari es krim dengan rasa unik itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun