Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Apa Kabar Mew Setelah 24 Tahun Bermusik

3 Juli 2019   15:58 Diperbarui: 7 Juli 2019   18:01 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sekarang Mew bertiga dan mereka masih eksis | Dokumentasi: mewsite.com

Band asal Denmark, Mew, memiliki tempat tersendiri di hati penggemar musik Indonesia. Band yang digawangi Jonas Bjere, Johan Wohlert, dan Silas Utke Graae Jrgense ini telah mengadakan konser di Indonesia sebanyak tiga kali.

Jumlah frengers, sebutan fans band Mew, juga lumayan banyak. Lantas bagaimana kabar band yang memiliki genre unik ini? Rupanya mereka masih eksis. Mereka mengadakan konser akhir tahun lalu berformat orkestra. Rekaman musik dengan balutan mewah ini kemudian mereka bungkus dalam sebuah CD berdurasi sekitar satu jam.

Tiba-tiba saja aku kangen dengan band satu ini. Dua lagunya, "She Come Home for a Christmast" dan "She Spider" masih sering kudengarkan. Kedua tembang ini lirik dan musiknya sungguh indah dan membuatku terinspirasi untuk membuat cerita yang kemudian menjadi sebuah novelet berjudul "Gadis Pengkhayal dan Pangeran Beruang".

Sayangnya dua lagu favoritku tidak dimasukkan dalam daftar lagu yang dibawakan oleh Jonas bersama Copenhagen Philharmonic. Juga tidak ada "Circuity of The Wolf" yang sebagian besar instrumentalia dan pasti megah apabila dibawakan dengan format orkestra.

Tapi aku sudah cukup senang tembang "Comforting Sounds" dan "Louise Louisa" juga ditampilkan. Dua tembang ini juga salah satu tembang Mew yang kukagumi dengan durasi yang lumayan panjang, tujuh menitan.

Total ada delapan lagu yang ditampilkan dalam album Mew ke-8 ini. Kedelapannya adalah "Making Friends", "Satellites", "Water Slides", "Louise Louisa", "An Envoy to the Open Fields", "White Lips Kissed", "Carry me to Safety", dan "Comforting Sounds". Lagu ini mewakili album-album yang telah dirilis Mew sejak berkarir tahun 1995. Yuk kita bahas satu-persatu.

Trio ini sudah eksis lebih dari dua dekade | Dokumentasi: mewsite.com
Trio ini sudah eksis lebih dari dua dekade | Dokumentasi: mewsite.com
Tembang "Making Friend" memiliki harmoni orkestra yang indah namun juga terasa melankolis. Ketika dibawakan dengan orkestra dan reguler nuansanya sedikit berbeda, lebih terasa sendu. Tembang ini ada dalam album ke-6 Mew, yang bertajuk "+-". Lagu ini menurutku bercerita tentang sejumlah pertanyaan, bagaimana dengan kehidupan nanti, apakah ada yang akan abadi?.

Lagu "White Lips Kissed" juga bernuansa melankolis.Aku agak mengantuk mendengarnya, hehehe mohon maaf Frengers. Lagu ini sepertinya membahas tentang hubungan romansa antar lawan jenis yang sulit. Keduanya berjuang untuk terus bersama tapi rasanya sungguh berat untuk diteruskan. Lagu ini ada dalam album "And the Glass Handed Kites".

Hampir sama dengan performa "White Lips Kissed" aku juga kurang menikmati tembang "An Envoy to The Open Fields" yang juga masuk dalam album yang sama. Agak membuatku mengantuk dan terasa sendu. Tapi pada bagian outronya aku langsung melonjak. Outronya memiliki musik orkestra yang menarik dan indah.

"Carry me to a Safety" membuatku tersenyum. Intro dengan alunan orkestranya menghanyutkan, disusul dengan  vokal Jonas yang tinggi dan bening. Lagu ini ada dalam album ketujuh Mew, "Visuals" yang dirilis tahun 2017. Lagu ini juga sedih, menurutku tentang seseorang yang merasa lelah untuk menggapai impiannya dan ingin dipaksa untuk berhenti.

Tembang "Loise Louisa" salah satu tembang yang kusukai di sini. Lagu ini indah baik format band maupun format orkestra. Plusnya, Jonas sedang dalam kondisi prima dalam konser ini. Ia mampu membawakan nada-nada tinggi dengan stabil dan jernih. Lagu ini merupakan tembang cinta yang menurutku tidak seperti pada umumnya.  Lagu ini masuk dalam salah satu album laris Mew, "And the Glass Handed Kites".

Lagu "Satellites" dan  "Water Slides" juga dalam album "+-". Tembang "Satellites" kurang masuk dalam tembang yang kusukai. Menurutku agak membosankan. Sedangkan "Water Slides" aku mengapresiasi vokal Jonas. Di sini ia mengubah-ubah gaya bernyanyinya dan tetap stabil juga merdu.

"Comforting Sounds" salah satu lagu yang kusukai. Lagu ini memiliki durasi yang panjang. Lagu ini juga memiliki corak yang muram tentang masa kecil yang terkekang dan rasa terpenjara.

Lagu ini memiliki dinamika dan memiliki banyak bagian instrumentalia. Bagian terbaik di sepertiga akhirnya. Vokal indah Jonas benar-benar tereksplorasi. Baik dengan format band maupun orkestra, lagu ini sama indahnya.

I don't feel alright
In spite of these comforting sounds you make
I don't feel alright
Because you make promises that you break
Into your house
Why don't we share our solitude?
Nothing is pure anymore but solitude

Agak disayangkan pilihan lagunya yang ditampilkan dalam format orkestra lebih banyak yang bernuansa sendu. Sebenarnya masih banyak lagu Mew yang bagus dan bakal keren apabila ditampilkan ala orkestra, seperti "The Zookeeper's Boy", "Am I Wry", "Her Voice is Beyond Her Ears", dan "Chinaberry Tree". Sepertinya Jonas ingin Frengers lebih lagu-lagu dalam albumnya yang lebih baru dan relatif kurang populer, "Visuals" dan "+-".

Ngomomg-omong kapan Mew kembali konser ke Indonesia ya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun