Mulai awal Juli ini Blink-182 melakukan tur dalam rangka merayakan 20 tahun album laris mereka, "Enema of The State". Dalam tour kickoff di Hartford beberapa hari lalu, Mark Hoppus, vokalis dan basis Blink-182, membawakan "Aliens Exist" yang ditujukan ke "Alien-obsessed man" alias Tom DeLonge, mantan personel Blink-182.Â
Mungkin bukan hanya fans yang merindukan kehadiran Tom, sobatnya, Mark dan Travis, bisa jadi juga bertanya-tanya kapan Tom mengakhiri penelitiannya tentang alien dan kembali bermusik. Blink-182 kurang menggigit tanpa Tom DeLonge, meski pendapat ini ditampik Mark dan Travis.
Kabar mengundurkan dirinya Tom DeLonge dari band yang membesarkan namanya pada tahun 2015 membuat fans terkejut. Memang Tom dikenal suka bereksperimen dan memiliki band lain yaitu Angels & Airwaves yang memiliki tembang hits "The Adventure".Â
Bersama proyek sampingannya ini, Tom pernah mengadakan konser di Jakarta pada tahun 2008. Tetapi Tom sulit dilepaskan dari Blink-182. Warna vokal dan gaya bermusiknya sudah menempel kuat pada Blink-182.
Menurut Travis Barker, drummer Blink-182, Tom terobsesi dengan alien dan UFO sehingga tak lagi fokus bermusik. Tom sangat serius dengan proyek penelitiannya ini. Ia mendirikan organisasi riset alien, To The Stars Academy of Arts and Sciences. Saat ini organisasinya disebutkan masih merugi sebesar Rp 569Miliar.
Bisa jadi Tom memang "alien-obsessed man". Ia wujudkan kecintaannya mempelajari alien ini kemudian lewat buku dan film.  Ia bekerja sama dengan penulis A.J. Hartley, merilis  "Sekret Machines: Chasing Shadow" dan" Sekret Machines: A Fire Within".Â
Ia juga  bakal meluncurkan film serial pendek yang ditayangkan History Channel, juga tentang alien, berjudul "Unidentified: Inside America's UFO Investigation". Tembang "Alien Exist" juga ciptaannya dan masuk dalam album "Enema of The State".
Baru-baru ini mereka merilis "Blame It On My Youth" dan "Generational Divide" yang memiliki warna berbeda, yang satu 'terlalu manis dan ceria' dan satunya lebih eksperimental. Sambil mengumpulkan materi, mereka saat ini melakukan tur bersama Neck Deep dan Lil Wayne.
Album "Self Titled"Masih yang Terbaik
Aku mengenal Blink-182 ketika masih remaja. Mendengar lagu-lagu Blink-182 membuat merasa kembali muda. Genre mereka adalah punk rock yang berubah dari yang awalnya manis menjadi makin cadas di album "Blink-182".
Kali pertama mendengar lagu "Blink-182" pada album ketiga mereka, "Enema of The State". Aku langsung menyukai tembang "Adam's Song" ini memiliki lirik yang serius. Mark terinspirasi dari surat bunuh diri seorang remaja.Â
Lagu ini banyak mendapat apresiasi karena memberikan semangat bagi kalangan muda untuk tak mudah putus asa saat tertekan. Ketika kemudian aku menonton video klip "All The Small Things" aku merasa band ini gokil. Kakakku juga kemudian menyukai band ini dan membeli kasetnya.
Baru kemudian aku mendengar album keempat mereka dan jatuh cinta dengan "The Rock Show". Tembang ini sampai saat ini masih ada dalam daftar lagu yang yang sering kuputar.Â
Saat lagi suntuk aku berubah ceria ketika mendengarkan tembang ini. Lagu ini dulu membuatku berangan-angan bagaimana menemukan seseorang di sebuah konser rock, pasti seru jika punya pasangan yang juga sama-sama doyan nonton pertunjukan musik cadas.
Lagu "Stay Together for The Kids" merupakan lagu yang emosional. Lagu ini menceritakan tentang perpisahan orang tua yang memberikan dampak buruk ke anak.
Tapi album favoritku dan album yang menurutku terbaik dari band yang digawangi Mark Hoppus, Tom DeLonge, dan Travis Barker ini adalah lagu yang berjudul sama dengan nama band mereka, "Blink-182". Kakakku membelinya dan aku langsung menyukai menyukai lagu-lagunya.
Album ini menunjukkan musik Blink-182 yang makin dewasa. Musiknya banyak yang eksperimental dan lebih cadas. Kombinasi dan perpaduan vokal Tom dan Mark makin asyik. Gebukan drum Travis makin matang. Sampai saat ini aku masih menyimpan album kaset ini. Lagu-lagu dalam album ini juga masih sering kudengar.Â
Tembang-tembang dalam album ini yang asyik ada banyak, dari "Feeling This" yang seksi, "I Miss You" dan "I'm Lost Without You" yang melankolis, "Obvious" Â yang rancak, "Down" yang kental dengan warna Blink-182, serta "Violence" dan "Stockholm Syndrome" yang eksperimental dan unik.
"Violence dan "Stockholm Syndrome" merupakan dua tembang paling kusukai dalam album ini. Liriknya bisa multipersepsi, intro dan musiknya keren, dan  kombinasi vokal Tom dan Mark begitu pas. Dua tembang ini karya eksperimental yang berhasil. Aku pernah mengupas tentang lirik "Violence" di tulisan ini.
Jadi kapan Tom berhasil menemukan alien dan kemudian kembali bermusik bersama Blink-182?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H