Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Emas yang Lagi Berkilau

26 Juni 2019   13:07 Diperbarui: 26 Juni 2019   13:31 102
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Harga emas pada bulan Juni ini melonjak naik. Bahkan kemarin (25/6) berada di titik tertinggi, yakni mencapai Rp 713 ribu/gramnya.  Nilai ini paling tinggi sejak September 2013.  Wah ada apa ya? Sudah beberapa lama emas batangan bukan lagi investasi favoritku karena perkembangannya yang belakangan ini agak stagnan. Tapi dengan kenaikan harga emas ini aku jadi penasaran, ada apa dengan emas?

Emas dikenal sebagai investasi yang aman bagi para pemula. Nenek dan orang tua jaman dulu sering menyarankan untuk menabung emas, terutama emas dalam bentuk batangan, untuk digunakan sebagai simpanan. 

Investasi logam mulia ini cocok untuk investasi jangka panjang, karena nilainya umumnya bertambah secara perlahan-lahan. Kawanku pernah bercerita jika ia beruntung ibunya menyimpan emas untuk digunakan biaya kuliah anak-anaknya. Ketika kedua orang tuanya meninggal, ia bersyukur nilai emas telah tumbuh dan bisa digunakannya untuk membiayai kuliah hingga lulus. 

Dulu aku juga pernah mendengar arisan emas, secara bergiliran maka peserta mendapatkan emas sejumlah gram, nilai pembayaran tiap peserta bulanannya berbeda-beda disesuaikan dengan harga membeli emas saat itu. Tapi aku belum pernah mengikutinya. 

Citra investasi emas mulai menurun ketika ada banyak penipuan berkedok investasi emas. Sebagian ada yang curiga apabila mendengar investasi atau tabungan emas. Tapi masih banyak yang menjadikan investasi emas sebagai favorit dengan membelinya di Antam, Pegadaian, atau lembaga lainnya yang terpercaya. Saat ini juga mulai banyak aplikasi daring  yang menawarkan jasa jual beli emas dengan nilai yang terjangkau, yaitu bisa dicicil mulai dengan Rp 10 ribu. Emas 'maya' ini kemudian bisa ditukar dalam bentuk logam atau batangan apabila nominalnya telah mencapai minimal 1 gram emas. 

Aku sendiri kurang menyukai menyimpan dana dalam bentuk emas. Meski demikian aku tetap menyimpannya, sebagian masih dalam bentuk 'maya' karena aku tidak punya tempat penyimpanannya. Memang dalam beberapa tahun terakhir harga emas relatif stagnan, bahkan pernah turun. Tapi ketika kemarin aku melihat grafik emas, aku tertegun melihat grafiknya yang mencapai poin tertinggi. 

Wah ada apa gerangan?

Aku menduga-duga ada kaitan dengan perang dagang antara China dan Amerika Serikat. Rupanya dari berita yang dilansir di Kompas (24/6), di pertemuan G20 di Osaka mendatang bakal ada perbincangan perdagangan antara Presiden China dan Presiden Amerika Serikat . Selain itu juga sedang terjadi ketegangan antara Iran dan Amerika Serikat karena adanya drone Amerika yang ditembak jatuh.  Oleh karena situasi dunia sedang tidak stabil maka investor kembali memilih emas yang dinilai lebih aman.  

Tertarik berinvestasi emas?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun