Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Kocheng Oren yang Lagi Beken

22 Juni 2019   13:36 Diperbarui: 22 Juni 2019   16:39 5475
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sejak beberapa waktu lalu di media sosial ramai dengan foto-foto dan meme kocak tentang kucing oranye yang lebih beken disebut kocheng oren. Konon kucing ini memiliki kelakuan nyleneh dan memiliki jiwa pemberontak dibandingkan kucing dengan warna lainnya.

Kalau dilihat-lihat kayaknya tingkah polah kocheng oren memang lebih bandel dibandingkan kucing-kucing lainnya. Kucing ini sepertinya relatif lebih jarang dijumpai dibandingkan kucing berwarna-warna abu-abu, putih, putih hitam, hitam, dan belang telon.

Sepanjang aku memelihara kucingku, baru ada dua kucingku yang berwarna oren atau agak kuning kecokelatan. Namanya T-Bob dan Nero. Dua lainnya meninggal waktu masih kecil, Scrappy dan Mew. Di sekitaran tempat tinggal kulihat-lihat juga jarang kocheng oren. Di satu kompleks aku hanya menemui 2 kocheng oren, salah satunya ya si Nero.

Melihat-lihat dari meme di media sosial, kocheng oren dianggap lebih bandel dan nyleneh. Mereka dianggap pemalas, rakus, tukang kelahi, mudah panas, meongannya keras, agresif terhadap kucing betina, serta punya tingkah polah yang aneh, misal suka pamer bagian belakang, mengusili manusia, makan dengan cara tak biasa, dan sebagainya.

Aku tertawa terbahak-bahak melihat meme itu. Ketika aku browsing rupanya beberapa situs pernah membahas karakter kucing berdasarkan warna, salah satunya ya kocheng oren ini.

Kocheng oren yang beken lewat ulahnya (dokpri)
Kocheng oren yang beken lewat ulahnya (dokpri)
Kocheng oren ini juga dikenal sebagai kucing marmalade atau ginger cat. Tokoh kocheng oren paling terkenal adalah Garfield. Memang karakter ginger cat sebagian ada pada Garfield yaitu pemalas dan doyan makan. Sepanjang pengetahuanku, T-Bob dan Nero juga sama-sama pemalas dan rakus. Nero bisa empat kali makan atau lebih jika aku seharian di rumah. Ia juga bisa tidur berjam-jam di dekat kipas angin, baru kemudian patroli di sepanjang gang.

Kucing marmalade umumnya adalah kucing jantan. Jumlah kucing betina untuk warna ini berbanding 1:4. Mereka memiliki empat pola bulu pada badannya. Warnanya ada yang lebih ke kuning pucat, jingga hingga kecokelatan.

Nero juga suka kelahi (dokpri)
Nero juga suka kelahi (dokpri)
Mereka dikenal pemberani, gampang marah, dan suka berkelahi. Wah ini memang benar. Nero sejak masih satu bulan sudah mencolok. Ia berani menantang kucing preman yang hendak mengganggu induknya. Itu dia yang membuatku langsung tertarik ke kucing ini lima tahun silam. Si Nero dan T-Bob memang suka berkelahi sejak dewasa. Tak heran bulunya tak sebagus dulu.

Kucing marmalade juga disebut agresif, menarik perhatian lewat suara, dan berperilaku nyleneh. Ini juga lagi-lagi benar. Nero suka banget mengejar-ngejar kucing betina pas musim kawin tapi biasanya pikirannya langsung teralihkan jika lapar. Suara Nero khas, sember, dan ketika hendak berkelahi maka aku bisa langsung mengenali suara Nero.

Untuk perilaku yang nyleneh ini juga benar. Nero waktu masih kecil susah dikendalikan. Ia bisa masuk tas, goodie bag, laci, dan dimana saja. Pose tidurnya juga sembarangan. Ia suka mengajakku kejar-kejaran, dan beberapa kali main ayunan gorden. Kelakuan nakalnya banyak, suka mengancam mencakari bukuku untuk menarik perhatian, mencuri ayam kampung utuh, dan juga meneriakiku di kuping jika aku malas bangun.

Suka ngajak kejar-kejaran (dokpri)
Suka ngajak kejar-kejaran (dokpri)
Tapi kocheng oren juga punya kasih sayang lebih. Ia mengenali emosi pemiliknya. Ia seperti bisa memahami bahasa manusia. Ketika aku sedih si Nero langsung tanggap dan minta dielus-elus, padahal sejak dewasa ia sudah cuek.

Oh iya yellow cat atau kocheng oren juga punya lagu lho, judulnya "The Cat Come Back", dibawakan kali pertama oleh Charles Marsh tahun 1894. Lagu ini tentang kucing yang dibuang tapi selalu kembali hingga tuannya pun menyerah. Hingga ketika akhirnya si kucing meninggal, hantunya pun tetap kembali ke rumah. Hahaha ada saja.

Dulu Nero punya anak, tapi dibuang oleh tetangga hiks (dokpri)
Dulu Nero punya anak, tapi dibuang oleh tetangga hiks (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun