Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Jalan-jalan Singkat ke Purwakarta: Ke Situ Buleud dan Alun-alun

11 Juni 2019   08:00 Diperbarui: 11 Juni 2019   08:04 375
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Usai menonton film di bioskop Sadang, masih ada waktu dua jaman sebelum langit gelap. Wah kemana ya dengan waktu yang terbatas? Akhirnya kami hanya jalan-jalan ke danau dan taman yang ada di pusat kota Purwakarta, Situ Buleud dan Alun-alun Kota Purwakarta.

Jalan dari Sadang menuju pusat kota lebih lancar daripada arah sebaliknya. Jalan-jalan lebar nan bersih menyambut kami. Beberapa bagian kota dihiasi dengan patung berupa kerajinan keramik. Aku teringat Plered, salah satu daerah di Purwakarta, merupakan sentra produk kerajinan keramik, seperti halnya Dinoyo di Malang.

Tak sampai 20 menit kami sudah tiba di Situ Buleud atau Taman Air Mancur Sri Baduga. Dinamakan Situ Buleud karena bentuk danaunya yang bulat. Situ ini mulai dibangun pada tahun 1830 sebagai persediaan air dan tempat rekreasi.

Di luar Situ Buleud banyak terdapat penjual jajanan. Juga ada penyewaan untuk menunggang kuda dan dokar. Untunglah penjualnya tidak masuk ke taman, untuk mencegah pengunjung dan penjual buang sampah sembarangan.

Es krim cincau enak murah (dokpri)
Es krim cincau enak murah (dokpri)


Aku pun jajan es krim cincau. Cincau hijau dengan bagian atasnya diberi topping es krim santan dan kucuran gula merah dan susu kental manis. Enak, manis dan segar. Harganya Rp 5 ribu seporsinya.

Di dekat pintu masuk situ terdapat patung badak. Rupanya dulu daerah tersebut juga terdapat kubangan badak.

Makin sore pengunjung makin ramai berkunjung ke danau plus taman yang tanpa biaya masuk ini. Danau di tengah kota ini lumayan besar. Di tengah danau terdapat arca Sri Baduga yang menggambarkan Beliau sedang melakukan proses tirakat atau semedi di tengah danau dengan dikawal para harimau putih.

Sri Baduga merupakan penyebutan Prabu Siliwangi. Beliau adalah raja terkenal yang membawa masa kejayaan kerajaan Sunda Pajajaran.

Terdapat arca ikon Sunda, Sri Baduga atau Prabu Siliwangi (dokpri)
Terdapat arca ikon Sunda, Sri Baduga atau Prabu Siliwangi (dokpri)

Di bagian kanan kiri arca terdapat air mancur yang dinyalakan pada waktu-waktu tertentu. Biasanya Sabtu malam air mancur itu dinyalakan dengan sorotan lampu warna-warni. Air mancur ini disebut-sebut terbesar di Indonesia, bahkan se-Asia Tenggara. Kadang-kadang juga ada pertunjukan tari di bagian tengah danau tersebut.

Di danau itu terdapat banyak ikan. Syukurlah tak ada pengunjung yang memancingnya. Di sini pengunjung bisa jalan-jalan santai atau sekedar duduk-duduk menikmati hawa segar dan panorama danau.

Aku melihat di sudut-sudut taman terdapat tokoh-tokoh wayang. Banyak di antaranya yang merupakan tokoh wayang nusantara. Menarik juga sih konsepnya, pengunjung diperkenalkan dengan tokoh pewayangan.

Danaunya luas dan asri (dokpri)
Danaunya luas dan asri (dokpri)

Alun-alun Kota yang Terawat
Tak jauh dari taman air mancur tersebut, sekitar lima menit berjalan kaki terdapat Alun-Alun Kota Purwakarta. Alun-alunnya juga lumayan luas, bersih, dan terawat. Berbeda dengan situ, alun-alun ini nampak sepi. Alun-alun ini dibuka pada waktu-waktu agar tetap terawat rapi.

Ada banyak bangku yang disediakan untuk menikmati keindahan taman. Ada berbagai taman yang dinamai dengan Taman Pancawarna dan Taman Mayadatar. Ada pula jembatan dengan di bawahnya kolam kecil. Juga terdapat tempat seperti pendopo alias pesanggrahan dan patung dua macan dengan air mancur mini. Ada juga beberapa simbol Jawa Barat seperti patung kujang juga terdapat air mancur kecil di sudut lainnya.

Ada pesanggrahan dan patung macan (dokpri)
Ada pesanggrahan dan patung macan (dokpri)


Tempatnya asri dan adem, membuat betah sekedar duduk-duduk di sini. Namun yang agak membuat nelangsa adalah kehadiran sejumlah ayam di dalam kandang. Ayam-ayam ini punya nama masing-masing, seperti Ki Angga Larang. Aku sedih melihat kandang ayam ini yang agak sempit. Apa mereka tidak begitu bosan terkukung di dalam kandang tersebut ya.

Ayamnya kasihan (dokpri)
Ayamnya kasihan (dokpri)


Seperti konsep alun-alun pada umumnya, di dekat alun-alun juga terdapat masjid jami, Masjid Agung Baing Yusuf Purwakarta.

Masjidnya bersih dengan atap limas dan hiasan kubah dan dua menara. Masjid ini dibangun tahun 1826 di bawah pimpinan Baing Yusuf.

Di depan masjid ada banyak penjual jajanan dan minuman seperti es jeli, susu aneka rasa, cimol, es durian, dan mie kocok. Tak jauh dari masjid juga terdapat Sate Marangi Maskar Ajib yang enak (ulasan di sini).  Usai makan sate maranggi kami pun beranjak kembali ke Kalijati. Wisata kota singkat yang tetap asyik.

Masjid Agung Purwakarta (dokpri)
Masjid Agung Purwakarta (dokpri)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun