Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Bilal, Tokoh Islam yang Berjuang sebagai Manusia Bebas

27 Mei 2019   13:59 Diperbarui: 27 Mei 2019   14:28 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bilal tokoh Islam yang pemberani | dokumentasi: IMDb/Barajoun Entertainment)

Kisah sahabat Nabi Muhammad SAW banyak kudengar sejak aku masih kecil. Salah satu sahabat yang teguh akan pendiriannya hingga banyak mengalami siksaan adalah Bilal bin Rabah. Pertengahan Mei lalu kisah keteguhan Bilal diputar di layar bioskop dalam film berjudul "Bilal: a New Breed of Hero".

Ada banyak hal sisi menarik dan positif yang patut diteladani dari sisi Bilal. Dalam film ini digambarkan kisah Bilal sejak masih kanak-kanak hingga kemudian ia menjadi salah satu pejuang pembebas kota Mekah dan muazin pertama.

Film ini bermula dengan Bilal kecil hidup bersama ibunya, Hamama, dan adik perempuannya, Ghufaira. Kemudian datang pasukan penjajah yang berbuat kejam kepada ibunya. Ia dan adiknya pun kemudian dijual sebagai budak. Keduanya menjadi menjadi budak Umayyah bin Khalaf, sosok terpandang di Mekah yang kaya raya.

Pada saat itu Nabi Muhammad mulai menyebarkan ajaran agama Islam. Namun, di Mekah masih banyak penyembah berhala. Para tetua dan sosok terpandang di Mekah juga menentang penyebaran agama tersebut agar pengaruhnya tidak semakin meluas.

Bilal yang tidak tertarik untuk menyembah berhala dan juga tidak pernah membungkuk kepada tuannya pun mulai mendapat ancaman. Ia sering mendapat siksaan. Ia beruntung pernah diselamatkan oleh Hamza yang dikenal tokoh yang pemberani. Ia juga  pernah ditolong oleh sahabat Nabi Muhammad SAW terdekat, Abu Bakar Al Siddiq, yang kebetulan sedang ada di tempat yang sama.

Pertemuan dengan dua sahabat Nabi itu memberikan semangat kepada Bilal. Ia bukan lagi Bilal yang dulu, masih takut kepada tuannya. Keinginannya untuk menjadi manusia bebas makin besar. Ia juga percaya tidak ada kekuatan yang lebih besar daripada milik Allah. Oleh karenanya ia tak mau menyumbangkan uangnya yang berharga untuk berdoa kepada berhala.

Sejak kecil ibunya memuji keindahan suara Bilal dan mengingatkan dirinya adalah manusia bebas | dokumentasi: IMDb/Barajoun Entertainment
Sejak kecil ibunya memuji keindahan suara Bilal dan mengingatkan dirinya adalah manusia bebas | dokumentasi: IMDb/Barajoun Entertainment
Kuatir akan banyak budak yang terpengaruh oleh pemikiran Bilal, maka siksaan Bilal semakin hebat. Ia disiksa di tengah terik matahari dengan batu besar diletakkan di badannya. Bilal tetap tabah mempertahankan idealisme dan keyakinannya, meskipun ia mulai nampak kesakitan.

Di sini ceritanya seperti yang biasa kudengar. Bilal lalu dibebaskan oleh Abu Bakar. Ia rela membelinya dengan harga tinggi dari Umayyah. Bilal pun kemudian ikut menyebarkan agama Islam dan menjadi pejuang yang pemberani di medan peperangan.

Sisi menarik lainnya dari Bilal, sejak kecil ia pandai bernyanyi. Ibunya memuji suaranya yang indah. Berkat suaranya yang merdu dan lantang maka ia pun dipilih oleh Nabi untuk melantunkan azan.  Ia pun menjadi muazin pertama di dunia.

Bilal salah satu sosok yang kusuka karena keteguhan iman dan rasa setia kawannya kepada sesama pejuang Islam.  Ia menjadi salah satu sosok inspirasi bahwa siapapun bisa menunjukkan ia adalah berlian dengan perjuangan, idealisme, dan keteguhannya.

Sebenarnya masih banyak sosok tokoh Islam yang kukagumi selain Bilal. Ada sosok Saladin atau Salahuddin Ayyubi, pendiri Dinasti Ayyubiyah yang terkenal karena sifatnya yang kesatria pada saat melawan pasukan salib.  Ada pula Avicenna atau Ibnu Sina yang merupakan ilmuwan di bidang ilmu kedokteran dan seorang filsuf.

Menurutku film animasi tentang sosok Bilal ini memiliki kualitas CGI yang apik dan ceritanya mudah dicerna. Tokoh baik dan jahatnya diperlihatkan secara hitam dan putih, sehingga penonton mudah menebak mana pihak yang kejam dan mana yang protagonis. Adegan kekerasan seperti siksaan dan pertempuran tidak terlalu ditonjolkan, namun untuk anak-anak masih perlu didampingi orang tua untuk menontonnya.

Oh ya dengar-dengar film tentang Bilal ini akan ditayangkan di sebuah stasiun televisi pada libur lebaran mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun