Aku suka akan film ini Daniel Bruhl dan Chris Hemsworth tampil solid sebagai rival. Karakter keduanya nampak saling bertentangan. Keduanya sama-sama jenius dalam soal balapan.Â
Niki digambarkan tidak tampan, tertutup, tidak pandai bersosialisasi, dan perhitungan dalam soal risiko. Sedangkan James nampak ganteng, flamboyan, mudah bergaul, dan nekat.
Meski beberapa kritikus menunjuk kekurangtepatan sejarah pada filmnya, aku menyukai tensi dan ketegangan pada pertandingan. Bagaimana suasana pit stop dan krunya yang menegangkan karena selisih sekian detik dan salah memasang jenis ban bisa sangat mengubah posisi.
Kebetulan film ini ditayangkan salah satu stasiun televisi sekitar bulan April, sebelum kabar meninggalnya Niki. Rivalitas Niki dan James ini mengingatkanku pada persaingan antara Alain Prost dan Ayrton Senna, Michael Schumacher dan Mika Hakkinen, dan sekarang antara Sebastian Vettel dan Lewis Hamilton.
Di kehidupan nyata persaingan Niki dan James tidak setajam di film. Keduanya bersahabat di awal pertemuan mereka dan meskipun saling berkompetisi, keduanya saling menghormati. Hal ini juga sama dengan rivalitas Michael Schumacher dan Mika Hakkinen. Mika berhasil meraih juara dunia pada 1988 dan 1999. Schumi menyebut Mika sebagai rival yang paling ia hormati.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H