Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mikir OOTD untuk Bukber Bisa Bikin Pening Bagi yang Suka Praktis

24 Mei 2019   23:18 Diperbarui: 24 Mei 2019   23:26 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kadang main tabrak untuk bukber saat perjalanan mudik, yang penting nyaman hahaha (dokpri)

Yang penting 'life' bukan 'style', kata mas Doan yang sama seperti diriku suka pakai baju yang praktis dan sama-sama tidak modis.

Aku beruntung saat ini bekerja di tempat yang tak begitu ribet dalam mengatur pakaian kerja. Mau pakai celana denim dan kaus berkerah tak jadi soal, asal rapi dan tidak sedang bertemu klien. Oleh karenanya aku dan kawan-kawan tak pernah pusing dalam soal outfit of the day (OOTD), termasuk saat buka bersama.

Aku memang tak modis. Aku lebih suka mengenakan pakaian yang praktis dan nyaman daripada harus mikir mengenakan pakaian yang trendi. Mungkin karena aku juga bekerja di bidang TI dan sebagian besar rekan kerjaku adalah pria sehingga aku tertular dengan gaya berpakaian mereka yang apa adanya.

Kami bebas mengenakan pakaian kerja. Kadang-kadang pakai batik dengan celana kain dan sepatu formal jika datang ke tempat klien. Di satu waktu kami juga menggunakan blazer. Tapi pada saat hanya di kantor dan suasana kerja lagi santai kami mengenakan celana denim, sepatu sneaker, serta kaus plus jaket atau kaus berkerah.

Asal sesuai dengan situasi kondisi rasanya sah-sah saja mengenakan pakaian kerja apapun. Tapi jika ditanya baju kerja apa favoritku aku suka mengenakan celana denim dengan kaus tiga perempat dan blazer semiformal, atau celana denim dengan kemeja dan vest hitam. Kesannya semicasual, santai tapi juga ada sisi seriusnya.

Ketika mengenakan baju lengan pendek, aku menutupnya dengan jaket atau blazer untuk bukber (dokpri)
Ketika mengenakan baju lengan pendek, aku menutupnya dengan jaket atau blazer untuk bukber (dokpri)
Saat bulan Ramadan, aku juga tak lantas mengubah gaya berpenampilan. Paling-paling lebih sering mengenakan baju lengan panjang, atau menutupi baju lengan pendek dengan blazer atau jaket. Termasuk ketika mengikuti acara buka bersama.

Kalau ada acara yang memiliki ketentuan dress code maka aku tiba-tiba pusing. Kalau cuma masalah warna sih tidak jadi masalah. Tapi kalau sampai harus model A atau model B yang aku belum pernah mengenakannya, aku jadi kepikiran dan pening.

Misalnya suatu waktu ada acara yang memiliki ketentuan dress code-nya pakaian bling bling dan nantinya peserta diminta untuk foto OOTD. Wah aku langsung jiper dan tiba-tiba merasa mulas.

Bagi yang trendi dan modis hal tersebut mungkin bukanlah jadi soal. Bisa jadi ketentuan dress code itu jadi tantangan sendiri untuk menerjemahkannya. Tapi bagi yang tidak style yang penting life sepertiku, hal ini bikin pusing. Aku bisa pusing berhari-hari memikirkan pakaian apa yang akan kukenakan. Dan tebak apa yang kukenakan, aku hanya menambahkan kalung dan hiasan rambut saja sebagai aksesori. Yang penting ada unsur bling blingnya Hahaha.

Kadang main tabrak untuk bukber saat perjalanan mudik, yang penting nyaman hahaha (dokpri)
Kadang main tabrak untuk bukber saat perjalanan mudik, yang penting nyaman hahaha (dokpri)
Keluarga dan teman-teman sendiri sudah paham dengan diriku. Jadi mereka tidak masalah jika aku datang dengan celana denim dan kaus saja, atau blus panjang dan celana kain. Yang penting nyaman, rapi, dan tidak salah kostum. Mereka sendiri juga sama tipenya kayak aku. Tidak pusing dalam urusan penampilan. Yang penting nyaman dan jadi diri sendiri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun