Kementan juga punya aplikasi berbasis web bernama Sistem Informasi Toko Tani Indonesia yang disingkat Sitani. Aplikasi ini selain memiliki misi untuk melindungi produsen dari jatuhnya harga pangan dan melindungi konsumen dari kenaikan harga pangan, juga memiliki dashboard untuk mengetahui volume beras dan volumen bahan pangan lainnya yang ada di Toko Tani Indonesia di bawah Kementan. Namun sayangnya aplikasi ini masih jarang dimutakhirkan sehingga datanya kurang terkini. Seandainya tiap gabungan kelompok tani (gapoktan) tiap daerah rajin melaporkan volume dan harga maka tentunya Kementan akan terbantu dalam mengetahui ketersediaan yang ada di jaringan Toko Tani Indonesia.
Apa Lagi Inovasinya?
Kalian pernah dengan Katam atau Kalender Tanam? Kalender Tanam Terpadu seperti namanya merupakan aplikasi yang membantu petani tentang waktu tanam, estimasi waktu dan luas tanam, prediksi curah hujan, dan sebagainya. Aplikasi ini nampak komplit tapi ketika aku mencobanya terasa rumit bagi kalangan awam. Tentunya perlu waktu untuk training dan sosialiasi aplikasi ini kepada para petani. Â
Inovasi yang berkonsep IoT yaitu traktor nirawak atau traktor robot. Adanya traktor ini akan membuat petani bisa lebih aman dan lebih cepat dalam melakukan proses pengolahan lahannya. Kemudian ada drone deteksi unsur hara dengan aplikasi penginderaan jauh. Tujuan drone ini yaitu mengukur unsur hara tanah sehingga pemberian pupuk bisa lebih efisien. Drone ini juga bisa digunakan untuk memantau kondisi lahan pertahian saat ini, adakah yang rusak, terserang hama, dan sebagainya.
Nah, untuk aplikasi berbasis sensor ada inovasi yang disebut smart irrigation. Irigasi cerdas ini menggunakan instalasi irigasi tetes dilengkapi pengatur dosis pupuk, pengatur debit tetesan air, dan sensor kebutuhan air yang bekerja secara otomatis.
Masih banyak pekerjaan rumah yang masih perlu dibenahi, termasuk pembenahan aplikasi dan sosialisasi teknologi ini ke masyarakat luas, terutama ke petani. Yuk dukung selalu Kementan berinovasi demi pertanian Indonesia yang makin maju.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H