Bawang merah, bawang putih, cabai rawit, dan cabai keriting kumasak setengah matang. Kadang-kadang bumbu itu kumasak dengan dikukus atau digoreng sejenak agar lebih mudah saat menguleknya dan lebih tahan lama. Setelahnya aku menyiapkan cobek dan menguleknya dengan tambahan sedikit gula merah. Kutambahkan ebi dan kemudian kuulek kasar. Bahan halus ini lalu kugoreng dengan minyak. Jadilah sambal ebi yang biasanya habis dalam sehari.Â
Sambal apa favoritmu? Pasti Kalian punya sambal favorit, baik sambal buatan sendiri ataupun sambal kemasan yang makin beragam di pasaran.
Ya, masyarakat Indonesia susah dilepaskan dari sambal. Makanan ini nampak sederhana, namun efektif membuat nafsu makan bertambah. Jika sambal menghilang dari menu, rasanya ada yang kurang. Sambal botolan biasanya jadi penyelamat, namun rasanya menurutku masih kurang nendang.Â
Ada banyak jenis sambal yang biasa menyertai di meja makan. Yang sederhana adalah sambal bawang. Ragam lainnya ada sambal terasi, sambal tomat, sambal bajak, sambal tumpang, sambal ijo, sambal kemiri, sambal dadakan, sambal matah, sambal roa, sambal dabu-dabu, sambal kencur, dan masih banyak lagi. Wah  ternyata banyak banget ya jenisnya.Â
![Dari cabe dan aneka bumbu jadilah sambal yang nikmat (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/05/05/20190505-213804-5ccef5628d947a02d72a0fd5.jpg?t=o&v=770)
Sayur asem misalnya. Ia cocok disandingkan dengan sambal terasi atau sambal tomat. Untuk lele goreng, Ibu suka memadukannya dengan sambal kemiri. Ikan goreng bisa dikombinasikan dengan sambal bajak.Â
Pengalaman menyantap sambal unik kutemui ketika berkunjung ke Kediri. Di sana ada yang namanya pecel dan sambal tumpang. Aku tak tahu ragam bumbunya, yang pasti ada tempe busuknya. Tempe busuk inilah yang membuat rasanya unik.Â
![Sambal terasi bersama nasi hangat membuat nafsu makan bertambah (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/05/05/20180619-094256-500x888-5ccef5a58d947a02d72a0fd7.jpg?t=o&v=770)
Sambal pun Punya Nilai Jual, Bahkan Jadi Buah Tangan
Ketika di supermarket aku menjumpai sambal terasi kemasan, aku merasa takjub. Wah benarkah rasanya seperti sambal pada umumnya? Aku pun membelinya dan kugoreng sejenak sebelum kuhidangkan. Rasanya ternyata lumayan. Ketika dimasak dengan udang ataupun ikan rasanya jadi begitu sedap. Dimasak dengan nasi menjadi nasi goreng pun juga nikmat.
Aku menyambut baik ketika kemudian muncul varian sambal lainnya seperti cabe ijo dan sambal bawang. Ketika pasangan tugas belajar ke luar negeri maka aku pun membekalinya dengan sambal terasi dan sambal bawang botolan. Ia bercerita sambal itu mengobatinya dari rasa langen masakan rumahan. Tinggal ditambahkan telur ceplok atau udang, makan nasi sepiring terasa kurang.Â
![Sambal pun jadi buah tangan (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/05/05/images-jpeg-52-5ccef60b95760e254a671466.jpg?t=o&v=770)
Jagat Persambalan Makin Bergairah
Dunia kuliner Indonesia makin bergairah, demikian pula dengan jagat persambalan. Pasangan yang mengenalkanku dengan kenikmatan jelajah lidah persambalan. Dan memang sambal-sambal ini membuatku cinta akan cabe.Â
Bagaimana tidak sambal ini makin variatif dan dipadukan dengan bahan yang membuat sulit menolak. Aku berkenalan kali pertama dengan sambal teri. Terinya tak malu-malu banyak sekali muncul bersama sambal merah. Wow disantap dengan nasi hangat dan sayur asem rasanya luar biasa.Â
Kemudian aku berkenalan dengan sambal cakalang. Duh yang ini tanpa lauk apapun rasanya sudah nikmat. Lalu ada sambal paru yang tak kalah membuat aku sulit menolak piring nasi kedua. Jika tak ingat harga perkemasannya yang lumayan yaitu Rp 40-50 ribu, aku bisa memborongnya.Â
![Ada sambal cakalang dan sambal jengkol (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2019/05/05/20190505-214137-640x360-5ccef6a33ba7f71b745d4ed2.jpg?t=o&v=770)
Catatan: foto dokpri, beberapa ada yang pernah digunakan di blog pribadi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI