Cerita tentang wewe ini memang nyata. Di kampungku dulu ada tetangga seusia bibiku yang diculik. Hingga malam ia tak pulang ke rumah hingga seisi kampung pun mencarinya.
Akhirnya ada yang inisiatif mencari dengan membunyikan perangkat masak di sekitar pohon yang disebut angker. Ia menduga tetanggaku itu diculik wewe dan disembunyikan sehingga tak tampak secara kasat mata.
Ternyata dugaannya benar, setelah prosesi itu tetanggaku pun ditemukan. Ia bercerita bertemu dengan nenek yang baik hati dan diberi berbagai makanan yang nampak lezat. Gara-gara kejadian itu kami patuh untuk tidak banyak tingkah saat hujan panas.
Cerita La Llorona itu berbeda dengan kisah wewe meskipun targetnya sama yaitu anak-anak. Si Wewe 'hanya' menculik anak sedangkan La Llorona menyakitinya hingga tewas.
La Llorona ini dikisahkan sebagai perempuan yang dikutuk menjadi hantu karena perbuatannya di masa lalu. Perempuan ini menyesal karena membunuh kedua anaknya lalu bunuh diri dan gentayangan. Ia berharap bisa membangkitkan lagi kedua anaknya jika ia menculik dan membunuh anak-anak.
Dalam film ini elemen dari mitos La Llorona diungkapkan, bagaimana awal mula ia muncul, tanda-tanda ia muncul, dan benda-benda yang bisa menghambat pergerakannya. Sosoknya seperti wanita mengenakan gaun pengantin dengan wujud seram. Keberadaan seorang dukun, Rafael (Raymond Cruz) juga membuat cerita menjadi menarik dan lebih etnik.
Hantunya Keseringan Muncul
Aku kurang suka jika dalam film horor, hantunya keseringan muncul. Apalagi banyak menggunakan jumpscare. Kesannya sutradara malas, tidak mau repot membangun atmosfer agar terasa seram tanpa si hantu sering hadir.
Ya si La Llorona terlalu aktif meneror. Ia bisa hadir pagi hari tapi lebih kuat saat malam hari. Ia gigih mendapatkan targetnya. Ia tak akan pergi sebelum mendapat korbannya.
Awalnya seram, apalagi ia hantu yang agresif dan suka muncul di tempat-tempat yang tak terduga. Tapi lama-kelamaan level ngerinya jadi berkurang. Pada saat adegan penutup malah seramnya kurang nampol. Meski dibandingkan film horor lainnya masih lumayan seram.
"The Curse of The Weeping Woman" ini diproduseri oleh James Wan yang kondang sebagai pembesut film horor "Conjuring" universe dan "Insidious". Ramuannya masih sama yaitu mengandalkan jumpscare, tapi rupanya ada kejutan lain. "La Llorona" ternyata masuk dari bagian Conjuring universe. Hal ini terungkap dari sosok pendeta, Father Perez (Tony Amendola) yang rupanya orang yang sama di film Annabelle.