Bepergian ke suatu daerah rasanya kurang mantap apabila tidak mencoba masakan populernya. Kalimantan terkenal akan kekayaan hasil laut, sehingga rasanya 'wajib' untuk mencobai masakan seafood-nya. Apalagi Bontang, yang masuk kawasan Kalimantan Timur, juga punya bumbu yang khas untuk masakannya. Namanya gami atau sambal gami.
Petang hari ketika baru tiba dari perjalanan darat Samarinda-Bontang, atasanku mengajak kami jajan seafood. Alasannya untuk mempersiapkan energi sebelum kami bekerja beberapa hari ke depan.Â
Sebenarnya aku ingin rebahan sebentar setelah perjalanan hampir tiga jam yang berkelok-kelok. Tapi tawaran makan seafood memang susah ditampik. Apalagi jika ditraktir hihihi.
Maka jadilah kami bertiga menuju sebuah pasar sederhana yang jika malam hari menjadi salah satu pusat bersantap seafood. Tiga kawan lainnya yang awalnya ogah-ogahan, kemudian menyusul, apalagi setelah kami membagikan foto aneka ikan dan juga kepiting.
Ada beberapa kedai makanan sederhana di sana dengan deretan kursi plastik. Kami memilih yang bernama Agnes karena mereka yang menawari kami terlebih dahulu.
Ada banyak ikan dan hewan laut yang dipamerkan. Mereka nampak segar dan menggoda. Kami memilih ikan baronang, udang galah, cumi-cumi, dan kepiting. Kemudian aku kecewa karena saat itu tidak memilih bawis, ikan populer yang konon hanya ada di Bontang. Tapi untunglah besoknya aku bisa mencobanya.
Atraksi memasak seafood juga menarik untuk diperhatikan. Ikan yang sudah dibersihkan kemudian dibelah dua dan diletakkan di panggangan. Setiap beberapa saat si penjual mengoleskan bumbu kuning ke daging si ikan. Harumnya semerbak.
Setelah ikan hampir matang maka cumi-cumi dan udang galah pun juga ikut dibakar. Wah harumnya itu makin bikin keroncongan.
Aku melihat mereka juga meletakkan di atas jeruji pembakar beberapa tomat merah. Oh rupanya salah satu bahan memasak ala gami yaitu menggunakan banyak tomat. Kata kawanku, tomat merah yang dimasak kandungannya lebih baik daripada saat mentah. Aku mengangguk-angguk, benar tidaknya aku belum memeriksanya.
Gami atau sambal gami merupakan bumbu khas Bontang, seperti saus Padang dan saus lada hitam untuk kepiting. Gami ini cocok untuk semua seafood, baik untuk ikan, kepiting, maupun cumi-cumi dan udang.
Selain tomat, bahan untuk membuat gami yaitu bawang merah, cabai merah besar, cabai rawit, dan terasi. Mirip dengan bumbu sambal terasi sih rasanya, cuma lebih berlimpah menyelimuti masakan. Di atas gami ditambahkan irisan tomat merah.
Sebagai makanan pembuka kami disuguhi sayur bayam dengan labu kuning. Adanya labu kuning yang manis ini membuat sayur bayam terasa berbeda dengan biasanya.
Mulailah makan besar. Aku mencobai ikan bakar dan sambal gami. Wah ikan bakar yang gurih dan segar berpadu dengan sambal gami yang pedas. Perpaduan yang pas membuat nafsu makan bertambah.
Udang galah dengan bumbu gami menjadi percobaan kedua. Bumbu gaminya sedikit keasinan dan udangnya memiliki gurat rasa manis. Enak.
Cumi-cumi juga dimasak ala gami tapi rasanya agak berbeda. Cumi-cuminya masih agak alot. Teksturnya kenyal. Dari segi rasa juga enak.
Nah ini dia yang ditunggu. Kepiting. Aku mencicipinya. Wah kok yang ini malah sedikit mengecewakan. Kepitingnya terasa agak kurang segar dagingnya. Bumbu gaminya sedikit keasinan. Tapi meskipun  aku dan seorang kawanku agak kecewa masakan kepiting ini ludes juga hehehe.
Ternyata juaranya adalah ikan bakar dengan sambal gami meskipun sambalnya agak keasinan. Kayaknya penjualnya suka masakan asin. Ketika aku keesokan harinya mencobai gami bawis wow rasanya memang luar biasa, perpaduan kompak yang bikin masakan nikmat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H