Setelah ikan hampir matang maka cumi-cumi dan udang galah pun juga ikut dibakar. Wah harumnya itu makin bikin keroncongan.
Aku melihat mereka juga meletakkan di atas jeruji pembakar beberapa tomat merah. Oh rupanya salah satu bahan memasak ala gami yaitu menggunakan banyak tomat. Kata kawanku, tomat merah yang dimasak kandungannya lebih baik daripada saat mentah. Aku mengangguk-angguk, benar tidaknya aku belum memeriksanya.
Gami atau sambal gami merupakan bumbu khas Bontang, seperti saus Padang dan saus lada hitam untuk kepiting. Gami ini cocok untuk semua seafood, baik untuk ikan, kepiting, maupun cumi-cumi dan udang.
Sebagai makanan pembuka kami disuguhi sayur bayam dengan labu kuning. Adanya labu kuning yang manis ini membuat sayur bayam terasa berbeda dengan biasanya.
Mulailah makan besar. Aku mencobai ikan bakar dan sambal gami. Wah ikan bakar yang gurih dan segar berpadu dengan sambal gami yang pedas. Perpaduan yang pas membuat nafsu makan bertambah.
Udang galah dengan bumbu gami menjadi percobaan kedua. Bumbu gaminya sedikit keasinan dan udangnya memiliki gurat rasa manis. Enak.
Cumi-cumi juga dimasak ala gami tapi rasanya agak berbeda. Cumi-cuminya masih agak alot. Teksturnya kenyal. Dari segi rasa juga enak.
Ternyata juaranya adalah ikan bakar dengan sambal gami meskipun sambalnya agak keasinan. Kayaknya penjualnya suka masakan asin. Ketika aku keesokan harinya mencobai gami bawis wow rasanya memang luar biasa, perpaduan kompak yang bikin masakan nikmat.