Ketika membaca ulasan film mancanegara, ada beberapa reviewer yang mengemukakan pendapatnya bahwa Us bisa jadi terinspirasi dari "Coraline". Benakku langsung terisi oleh kelebatan adegan-adegan dalam film Coraline dan juga narasi dari buku tersebut yang kusimpan di rak bukuku bertahun-tahun. Oh iya ya memang ada elemen yang mirip. Kisah Coraline juga tentang kembaran (doppelganger) yang mengancam hidup. Apa saja kisah dalam Coraline yang agak mirip dengan Us?
Coraline diangkat dari novel karya Neil Gaiman (Stardust). Meskipun tokoh utamanya adalah anak perempuan sebenarnya ceritanya kurang layak untuk anak-anak. Tone-nya suram dan auranya menyeramkan. Memang ada nuansa dark comedy-nya juga yang membuat saya nyengir, tapi horornya lebih kental.
Dalam film animasi yang disutradarai oleh Charles Henry Selick (The Night Before Christmast, James and The Giant Peach) ini Coraline Jones digambarkan pindah ke sebuah apartemen. Oleh karena Coraline anak yang serba ingin tahu maka ia pun berkenalan dengan para tetangga barunya. Tetangganya ternyata orang-orang yang nyentrik.
Apartemen baru Coraline punya banyak pintu dan jendela. Coraline menghitungnya. Total ada 21 jendela dan 14 pintu. Pintu itu bisa dimasuki kecuali sebuah pintu yang dikunci. Ketika Coraline berupaya membukanya ternyata di baliknya hanya tumpukan bata.
Hal misterius kemudian terjadi. Ketika sibuk menjelajah tempat barunya, Coraline tiba-tiba tertarik dengan seekor tikus. Ia mengikutinya. Ia menghilang di sebuah pintu. Pintu yang di baliknya bata. Tapi kali ini pintu itu seperti lorong. Coraline penasaran ada apa di ujung lorong tersebut.
Cerita mulai membangkitkan rasa penasaran ketika Coraline menemukan ruangan di ujung lorong itu sama persis dengan yang ada selama ini di rumahnya. Ia kebingungan.
Di sana ia juga menemukan orang tuanya. Tapi orang tua yang ini berbeda dengan orang tua aslinya. Mata mereka berbeda. Mata itu terbuat dari kancing.
Meskipun bukan orang tua riil, Coraline senang tinggal di rumah keduanya ini. Masakan orang tua imitasinya lebih enak, ayahnya juga lebih sabar, mainannya juga banyak. Di dunia tersebut, ia juga bertemu dengan kembaran para tetangganya. Mereka memiliki karakter yang berbeda dengan versi dunia nyata.
Hingga suatu ibu imitasinya meminta Coraline untuk tinggal di 'other world' selamanya. Caranya mudah, matanya tinggal diubah. Sikap ibu imitasinya ini membuatnya takut. Ia membawa-bawa jarum tajam. Ia hendak mengganti mata Coraline menjadi mata terbuat dari kancing. Â Caroline pun berupaya kabur. Ketika berhasil kabur, ia mendapat fakta bahwa kedua orang tuanya lenyap.