Berbekal tekad menaikkan kembali pamor layar tancap, Yasa dkk pun mendirikan "Gerimis Bubar".Â
Ketika memasuki JSC Hive aku tersenyum simpul mendengar sambutan selamat datang yang kencang. Mewakili KOMiK, aku penasaran untuk menikmati sensasi menyaksikan layar tancap rasa milenial. Nonton di atas atap alias bahasa kerennya "Rooftop Cinema".Â
Berhubung acaranya belum dimulai, aku pun ngobrol dengan salah satu penggagas acara ini. Pemuda ramah dan penuh semangat ini bernama Putra Adyasa, yang menjadi project officer di Gerimis Bubar atau yang disingkat Misbar Jakarta.Â
Perbincangan kami berlangsung santai. Yasa, sapaan akrabnya, bercerita tentang latar belakang Gerimis Bubar. Didirikan September 2018, Gerimis Bubar memikiki harapan untuk mengenalkan kembali masyarakat, terutama kalangan milenial akan asyiknya nonton di tempat terbuka (open air cinema). Di sini dikenal dengan nama layar tancap.Â
Menonton di studio bioskop merupakan hal yang biasa. Mengapa tidak mencoba melakukannya di tempat terbuka seperti yang lazim dilakukan orang tua dan kakek nenek dulu.Â
Nah, karena sekelilingnya terbuka maka salah satu tantangannya adalah ketika cuaca tak berkompromi. Gerimis atau malah hujan deras, misalnya. Yang terjadi para penonton pun bubar berhamburan, ujarnya menjelaskan pemakaian nama Gerimis Bubar.Â
Bedanya dengan layar tancap jaman dulu, Misbar Jakarta mengemasnya dengan konsep yang disukai milenial. Acaranya fun dan penuh warna. Sehingga, mereka akan dengan senang hati mengunggah keseruan acara ini di media sosial.Â
Pemandangannya saat sore adalah matahari terbenam dan ketika malam telah membayang, pengunjung bisa menikmati film dengan latar gedung-gedung tinggi kawasan Mega Kuningan. Usai film diputar, pengunjung akan diajak karaokean di atas atap.Â
Film-film yang diputar untuk even pertama ini adalah film Indonesia. Film ini telah dikurasi terlebih dahulunya. Keempat film tersebut yaitu "Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak", "Danur", "Critical Eleven", dan "Kala". Biasanya didahului dengan penayangan film pendek dari sineas Indonesia.
Mengapa film Indonesia? Karena salah satu misi Misbar Jakarta yaitu lebih mengenalkan film-film nasional berkualitas ke masyarakat.Â
Lokasi nobarnya apakah nantinya selalu di atas atapkah? Tentu tidak, tukas mahasiswa Teknik Lingkungan ini. Konsep "open air cinema" ini tidak hanya di atas atap gedung, tapi bisa di lapangan, halaman gedung, atau di tempat terbuka lainnya dengan pemandangan laut.Â
Hemmm sepertinya menarik. Kalau Kalian tertarik untuk mencoba pengalaman berlayar tancap, masih ada dua agenda nobar lagi di atas atap.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H