Satu minggu lalu Mbak Adhe Unyu, kompasianer pecinta musik cadas, memberikan komentar di sebuah status facebook. "Sudah dengar lagu Chester yang terakhir?" Ia kemudian menyebutkan judul lagu dan musisi yang berduet dengan Chester Bennington sebelum ia meninggal.
Membaca komentarnya, aku langsung teringat akan berita yang disampaikan di televisi, sayang waktu itu aku tak begitu menyimak. Aku pun langsung mencari "Cross Off" di situs web berbagi video. Wah mendengar screaming ala Chester membuatku teringat dua album awal Linkin' Park. Gaya screaming Chester ini yang membuat Linkin' Park selama ini tampil berbeda dan khas.Â
Lagu "Cross Off" ini seolah-olah menampik tudingan sebagian fans bahwa gaya bermusik Linkin' Park berubah jadi lebih ngepop karena mengikuti selera pasar.
Memang sebagian fans merasa kecewa akan album "One More Light" yang dinilai tidak memiliki nuansa cadas sama sekali. Chester beralasan bahwa musisi berhak berubah, setiap musisi berhak melakukan eksplorasi dan melakukan sesuatu yang baru dalam bermusik.Â
Sebenarnya bukan hanya pada saat "One More Light" Linkin' Park bereksplorasi. Jejak minat bereksplorasi itu sudah ada dalam album "Reanimation (2002) dengan musik remix dan "Minutes to Midnight (2007)" yang beberapa lagunya bernuansa pop yang sendu.
Album "a Thousand Suns" juga memiliki corak yang berwarna-warni. Linkin'Park tidak selalu identik dengan "Hybrid Theory" yang memang sebagian lagunya memiliki bagian screaming ala Chester.
Seperti Apakah "Cross Off"?
Ketika mendengar kali pertama lagu ini, aku kontan menyukainya. Lagu ini beraroma cadas, tapi tidak terlalu keras seperti lagu-lagu Lamb of God pada umumnya. Lebih "heavy metal" untuk ukuran Chester Bennington, tapi relatif lebih mudah diterima oleh telinga bagi kalangan awam.
Lagu "Cross Off" merupakan proyek kolaborasi antara gitaris Lamb of God, Mark Morton dan Chester Bennington. Intro diawali dengan gitar dan  dan vokal Chester, sebelum kemudian Chester tak sungkan-sungkan memamerkan screaming-nya.  Wow lagunya begitu energik dan membuatku yang mengantuk sore hari ini langsung melek dan mengetik artikel ini. Lagu ini tak melulu keras, beberapa interlude dan bridge-nya dinamis. Chester juga melakukan rap dalam lagu ini.Â
"Cross Off" memiliki lirik yang apik dan bernas. Menurutku lagu ini bercerita tentang keberanian melangkah, tidak lagi menengok hari-hari masa lalu dan menatap masa depan.Â
Heavy is the hand that points the finger (finger)
Heavy is the heart that's filled with anger (anger)
So lay them all to waste
Years you decided to erase
And cross off the days
So black out and hide behind the lines
Keep staring down the sun and hope the...
Light will finally blind your eyes from seeing
Cross off the days gone by
Cross off the days gone by
Cross off the days gone by ... ("Cross Off", Mark Morton)
Proses perekaman lagu ini dilakukan pada tahun 2017. Mark mengumumkan lagu ini pada 9 Januari silam. Dari cuitan di akun twitternya, Mike Shinoda, vokalis Linkin' Park teringat akan kenangan manis ketika Chester menyanyikan lagu ini di mobil dengan gembira.
I remember when Chester played this song for me in his car, almost finished. He was really happy with it. Good stuff, Mark. https://t.co/PUQQS3Z8vv--- Mike Shinoda (@mikeshinoda) 11 Januari 2019
Tembang "Cross Off" ini masuk dalam album proyek kolaborasi Mark Morton dengan berbagai musisi bertajuk "Anesthetic". Album ini rencananya akan dirilis 1 Maret 2019 dan terdiri atas delapan lagu. Lagu ini berhasil masuk ke urutan 18 dalam Billboard  kategori "The Hard Rock Digital Song Sales"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H