Hujan membuat suasana menjadi syahdu melankolis. Gerimis sudah mewarnai Jakarta Timur sejak pagi. Cuaca gerimis yang sesekali menderas tak menyurutkan keinginan pasangan untuk berwisata kuliner di kota hujan, Bogor hari ini. Ia mengajakku menikmati pizza bakar yang gurih.
Keluar dari pintu tol Jagorawi di dekat Kebun Raya Bogor, kami disambut kemacetan. Rupanya banyak yang ingin melewatkan liburan natal dengan menyesapi suasana kota hujan.
Tujuan kami ke Kedai Kita di jalan Pangrango 21. Di jalan yang sama juga terdapat banyak tempat makan seperti Apple Pie dan Klappertart Huiz.
Kawasan tempat makan ini sudah begitu ramai. Demikian pula di Kedai Kita. Kami mendapatkan tempat di lantai dua secara lesehan. Kami harus sangat bersabar untuk mendapat layanan, mendapatkan buku menu hingga makanan datang. Â Belum lagi terganggu dengan beberapa pengunjung pria yang merokok dengan santainya.
Menu makanan yang beda di rumah makan ini adalah pizza bakarnya. Pizza dimasak secara tradisional dengan tungku kayu bakar. Variannya ada pizza margharita (keju), Â tapas pizza sapi lada hitam, spice beef, BBQ smoked chicken/beef, Hawaian, quatro, dan beef pepperoni. Harganya berkisar Rp 65 - 85 ribu.
Menu lainnya ada menu hotplate seperti mie sapo tahu udang, menu nasi goreng, mie dan kwetiau, serta aneka sup krim, lagsana/pasta, dan gorengan. Minumannya ada yang hangat seperti kopi, teh, dan coklat panas, aneka jus, dan es krim. Harga makanan berkisar Rp 25 - Rp 80 ribu. Sedangkan untuk minumannya mulai Rp 16 ribu, dengan air mineral kemasan Rp 7 ribu.
Akhirnya kami memilih menyantap pizza margharita (keju), zuppa soup, hotplate mie sapo tahu udang, dan bandrek susu kelapa, serta air putih mineral untuk disantap berdua.
#Suasana dan Pelayanan
Oleh karena kami mendapat di lantai dua yang lebih terbuka maka kami harus siap terpapar asap rokok. Aku berkali-kali harus menahan nafas agar tak banyak menghirup asap rokok. Pelayanannya agak lama karena pengunjung yang terus berdatangan.
Untuk tempat sih strategis karena di sini ada banyak tempat makan. Namun liburan ini semua tempat makan rata-rata ramai, jadinya lebih baik datang lebih awal.
#Rasa Masakan
Kami memesan hoplate mie sapo tahu udang, zuppa soup, pizza bakar keju dan bandrek susu kelapa
Zuppa soup dan mie sapo tahunya udang enak tapi masih masuk rasa yang standar. Porsi kedua masakan ini cukup besar dan mengenyangkan.
Mie sapo tahunya berisi tahu sutra, jamur, bunga kol, sawi, dan kol putih. Udangnya hanya ada tiga buah. Mienya empuk dan bumbunya cukup meresap. Masakan ini cocok bagi mereka yang suka menyantap sayuran tanpa ketinggalan unsur protein dari tahu dan udang.
Zuppa Soup - Rp 30ribu
Porsinya besar. Isiannya komplet ada jamur, jagung, dan suwiran ayam. Pastrinya empuk dengan tekstur sedikit kenyal. Rasanya creamy dengan harum keju yang gurih.
Makanan andalan kedai ini memang enak. Tebalnya standar, teksturnya kenyal. Rasanya perpaduan sedikit masam saus tomat dengan keju yang banyak nan gurih. Ada delapan irisan dalam satu porsinya. Kami pun kemudian membungkus enam irisan karena sudah kenyang dengan menu makanan lainnya.Â
Pizza bakar ini salah satu yang direkomendasikan. Proses memasaknya secara Italia tradisional dengan tungku batu dan kayu bakar. Memang sedap.
Perpaduan bandrek dengan susu dan kelapa muda. Ada rasa hangat di tenggorokan dengan kelapa muda yang lembut. Kombinasinya unik menghasilkan rasa yang hangat dan gurih. Nikmat.
Secara keseluruhan ada beberapa masakan yang jadi andalan dan patut direkomendasikan, seperti pizza bakarnya. Sebaiknya tempat makan ini benar-benar dibuat bebas asap rokok karena Kedai Kita menyasar keluarga yang banyak membawa anak-anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H