Slipknot, band core metal asal Iowa, membuat kejutan bertepatan saat perayaan Halloween. Band yang digawangi Corey Taylor dan kawan-kawan ini mengunggah video klip baru yang berisikan single anyar mereka, All Out Life. Lagunya tetap sangar dan bernuansa seram.
Slipknot termasuk cukup lama vakum. Album terakhir band bersembilan anggota ini adalah Grey Chapter yang dirilis tahun 2014. Setelah album tersebut, para personelnya lebih disibukkan dengan proyek solo masing-masing, seperti pentolan band, Corey Taylor yang memiliki proyek sampingan dalam bentuk band Stone Sour.
Tapi karena tahun depan mereka bakal menggelar tur dunia, maka mereka pun mulai kembali berkumpul untuk membuat album baru. All Out Life menjadi bukti komitmen mereka. Lagunya masih berasa Slipknot dengan nuansanya yang brutal dan cadas. Namun, tembang ini memiliki nuansa yang berbeda dengan album Slipknot sebelumnya, atmosfernya tidak segelap lagu-lagu dalam tembang Iowa, yang lebih menonjol adalah unsur kemarahan dalam lagu ini.
Lagu ini memiliki intro dengan bunyi efek seperti suara air mengalir yang tersendat-sendat, lalu persiapan sebuah aksi. Disusul dengan drum, gitar yang intens. Corey Taylor di sini bersenang-senang, ia bernyanyi dengan growl, grunt, mengerap, bergumam, juga seolah-olah berpidato dengan jangkauan vokalnya yang lebar.
Tentang apa sih lagu All Out Life ini?
Jika menilik dari baris-baris liriknya yang lumayan panjang, menurutku lagu ini bercerita tentang menjadi diri sendiri. Kita tidak perlu menjadi orang lain. Menjadi berbeda bukanlah hal yang buruk. We are not your kind! Memperjuangkan sesuatu yang diyakini juga penting, demikian pula menentang sesuatu yang dianggap salah.
Slipknot juga membahas tentang berharganya masa lalu. Masa lalu tidak selalu buruk dan masa depan tidak selalu lebih baik. Sehingga mereka hidup yang di masa kini tidak sepatutnya terus menjelekkan hal-hal yang terjadi pada masa silam, karena siapa tahu masa silam juga memiliki hal-hal yang berharga.
Old does not mean dead
New does not mean best
No hard feelings
I'm tired of being right
About everything I've said
Yours does not mean mine
Kill does not mean die
We are not your kind
I challenge you to all-out life
We are gathered here today to get it right
Repeat after me:
"I will not celebrate mediocrity
I will not worship empty shells
I will not listen to worthless noises
I will not subject myself to selected predictable choices
My time, my attention
My quality should not be bought and sold
For convenience's sake, ever!"
Liriknya tidak terasa begitu kelam. Tidak ada gumaman seperti pembunuh berantai dan kisah horor lainnya. Meski demikian lagu ini tetap cadas dan masih memiliki benang merah dengan tembang-tembang Slipknot lainnya.
Untuk video klipnya,menurutku video klip yang disutradarai Shawn 'Badut' Crahan ini keren baik narasi dan sinematografinya. Tetap ada sosok-sosok seram dan brutal seperti suatu kelompok besar dengan ciri khas kostum putih-putih, tutup kepala putih, dan mengenakan topeng yang seram. Mereka berkumpul di suatu tempat. Di antara mereka ada sosok-sosok hitam berjubah seperti hantu suster dalam film The Nun yang seolah-olah mengontrol mereka. Para kelompok putih-putih itu nampak kesal. Bus yang sebelumnya mereka tumpangi kemudian dibakar oleh kelompok besar putih-putih itu sebagai simbol perlawanan.
Sayang line bas-nya kurang terdengar. Namun, dengan kehadiran tembang anyar ini penggemar Slipknot bersorak. Wah sepertinya bakal ada lagi tembang-tembang baru Slipknot. Siapa tahu tahun depan Slipknot memasukkan Indonesia di rute turnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H