Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Ke Cilacap, Jangan Lewatkan Teluk Penyu dan Benteng Pendem

28 Oktober 2018   20:05 Diperbarui: 28 Oktober 2018   20:09 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Barak yang gelap dan sepertinya seram (dokpri)

Cahaya matahari mulai meredup. Sebentar lagi Cilacap akan memasuki waktu petang dan matahari akan terbenam. Aku masih asyik berjalan-jalan menyusuri pantai Teluk Penyu. Masih banyak pengunjung yang sekedar duduk-duduk ataupun memancing sambil menikmati sisa cahaya matahari yang sebentar lagi digantikan malam.

Cilacap terletak di jalur selatan Jawa Tengah. Kawasan ini jika dibandingkan kota-kota Jawa Tengah di bagian tengah dan utara seperti Semarang, Tegal dan Purwokerto, tempat wisatanya termasuk kurang populer. Padahal Cilacap menawarkan sejumlah obyek wisata yang menarik dari pantai-pantai, Nusa Kambangan, dan Benteng Pendem.

Tak ada rencana ke Cilacap sebelumnya. Awalnya kami hanya ingin menjelajah Purwokerto. Tapi karena jarak Purwokerto menuju Cilacap tak begitu jauh maka kami putuskan untuk menuju ke sana. Aku sendiri belum pernah sama sekali menjelajah kawasan Cilacap, hanya sekedar melewatinya dengan naik kereta. Sehingga rasa penasarannya makin tinggi.

Kami melewati daerah yang bergelombang naik turun, sungai yang lebar dan persawahan menuju Cilacap. Setelah melewati kawasan industri dan perkilangan, kami tahu tujuan kami sudah dekat. Selamat datang di Cilacap. Kami pun menjadikan Pantai Teluk Penyu dan Benteng Pendem Cilacap sebagai destinasi tujuan.

Pantai Teluk Penyu adalah salah satu pantai terujung yang ditawarkan Cilacap. Pantai ini juga menjadi titik awal menuju pulau Nusa Kambangan. Dinamakan Teluk Penyu karena dulu teluk ini kaya akan penyu. Tapi entah kemana sekarang penyunya, mungkin ada lokasi penangkarannya tersendiri agar telurnya aman dapat jarahan oknum tertentu.

Aku bermain di pantai ini ketika suasana mulai terasa syahdu karena akan memasuki suasana petang. Ada seekor kuda cokelat yang ditambatkan di dekat pantai. Ia biasanya disewakan ke para pengunjung. Ia nampak lelah juga bosan. Sayangnya ia tak bisa kemana-mana untuk melepas kejenuhannya.

Kuda cokelat di pantai (dokpri)
Kuda cokelat di pantai (dokpri)
Pantai Teluk Penyu berwarna cokelat. Saat itu pasirnya tidak begitu bersih, sampah-sampah dari pengunjung nampak di sana sini. Padahal pemeliharaan pantai ini sudah dibantu oleh bagian corporate social responsibility berbagai BUMN, namun kesadaran menjaga kebersihan nampaknya masih belum mengakar.

Pasangan mengajakku melihat kapal-kapal di bagian ujung. Di sana masih banyak pengunjung yang berkumpul.

Mereka menikmati suasana petang dan menunggui matahari terbenam. Ada yang asyik memancing, ada pula yang bercengkrama bersama pasangan, atau berfoto bersama kawan atau keluarga. Nampak perahu-perahu nelayan yang disewakan ke pengunjung dari Nusa Kambangan sudah kembali karena laut akan pasang.

Mancing yuk (dokpri)
Mancing yuk (dokpri)
Ketika ombak semakin tinggi dan cahaya makin tipis, aku dan pasangan pun beranjak pergi. Pantai Teluk Penyu tidak terlalu wah, meski demikian setiap tempat selalu memiliki kesan dan cerita.

Benteng Pendem yang Memendam Cerita
"Yuk ke situ dulu sebelum main ke pantai," ajak pasangan. Ia tahu aku suka berwisata sejarah. Mumpung masih siang dan sinar matahari cerah maka jalan-jalan menyusuri Benteng Pendem akan lebih enak dan nyaman. Kalau sudah gelap kan seram hahaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun