Panggung Forest tampik atraktif. Setelah Polkawars yang musiknya adem, mudah dinikmati, kemudian tampil Paps yang juga condong ke pop. Eh kemudian berganti Noxa yang cadas banget. Mereka beraliran grindcore. Penonton pun asyik bernyanyi, ber-head banging, tapi hanya sedikit yang moshing. Sepertinya masih malu-malu.
Semakin Petang Semakin Ramai
Semakin sore penonton semakin ramai. Aksi panggung juga semakin panas. Aku sayangnya alergi dengan asap rokok. Banyak penonton yang merokok membuatku pusing. Penonton perempuan juga lumayan juga yang merokok, membuatku harus menghemat nafas.
Ooh ada rumah dangdut bernama Hello Dangdut di antara para merchant yang membuka stan. Aku pun masuk. Di dalamnya ada sejarah musik dangdut. Program ini bertujuan untuk memerkenalkan musik dangdut ke industri musik dunia. Wah sudah ada band lain yang tampil di panggung sebelah. Sekali setahun puas-puasin mendengarkan musik beragam genre.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H