Omong-omong tentang Electronic Dance Music alias EDM, rasanya susah dipisahkan dengan Dipha Barus. Apalagi baru-baru ini ia meraih Anugerah Musik Indonesia AMI Awards). Â
Lewat tembangnya berjudul "Honey Money (Count Me In)" yang berkolaborasi dengan Monica Karina, Dipha Barus mendapat dua penghargaan untuk kategori Karya Produksi Terbaik dan Karya Produksi Elektronika Terbaik.
Lagu-lagu Dipha Barus mudah diterima oleh telinga. Kualitasnya juga bisa dibilang tak kalah dengan tembang-tembang EDM mancanegara. Tema-tema lagunya juga relevan dan beberapa di antaranya terasa kekinian.Â
Seperti "Money Honey", misalnya. Lagu ini bisa dimaknai banyak hal. Mungkin Kamu pernah merenung, benarkah pekerjaan ini sesuai denganmu dan Kamu mencintainya, atau sekedar untuk mendapatkan uang atau ingin terkenal?
I got money honey, ain't it funny how
I spent time to get some dime
I got money honey, hustlin hustlin
Keep it coming count me in
Masih asing dengan lagu-lagu Dipha Barus? Lagu-lagu berikut pasti sering Kalian dengar di radio, jadi latar iklan, dan juga pernah menghiasi film berjudul Posesif. Kedua lagu itu adalah "No One Can Stop Us" dan "All Good" yang easy listening dan membuat Kalian tergerak untuk bergoyang.
Tak perlu waktu lama, namanya segera dikenal. Ia rajin mencipta lagu, baik secara solo maupun berkolaborasi dengan penyanyi populer maupun pendatang baru.
Lagunya, bersama Rinni Wulandari dan Teja Sumendra membuat penikmat musik Indonesia mulai mengenalnya. Lagu berjudul  "Lemme Get That" ini menjadi khas karena warna vokal Rinni Idol dan Teja Sumendra yang khas. Lagu ini bernuansa R & B dengan sentuhan EDM.
Pada proyek selanjutnya, Dipha Barus menggandeng Bunga Citra Lestari dengan tembang recycle berjudul "Aku Wanita". Lagu ini jadi lebih ringan dan lebih asyik untuk bergoyang.Â
Namun, karena lagu ini sudah kuat dengan gaya bernyanyi dan warna vokal Reza Artamevia, maka saya jadinya membandingkan. Kalau saya sih lebih suka versi Reza dibandingkan versi BCL.
Namun tembang yang paling melejitkan Dipha Barus adalah "No One Can Stop Us" hasil kerja samanya dengan Kallula dan "All Good" bareng Nadin. Lagu ini laris manis, jadi salah satu theme song film layar lebar maupun pengiring sebuah tayangan iklan komersial.Â
Dua lagu ini memang asyik. Temanya sederhana tentang sebuah romansa. Kemasan musik videonya juga relatif sederhana.Â
Akan tetapi lagu ini sukses terekam di benak. Dua lagu ini berhasil membawa Dipha Barus mendapatkan AMI Awards 2016 dan 2017 untuk kategori "Karya Produksi Dance/Electronic Dance Music Terbaik".
Tembang-tembang lainnya dari DJ yang ditunjuk membuka konser The Chainsmokers yang tak kalah asyik di antaranya "Non Political (Asian Dance)" bareng Slank, "Decide" bareng A. Nayaka, Matter Mos& RamenGvrl, dan "Made in Jakarta" bareng Adrian Khalif.
Meskipun suka dengan tembang-tembang ciptaannya, aku selama ini belum pernah menyaksikan aksi panggung Dipha Barus secara langsung. Ia salah satu musisi yang kutunggu  di Synchronize Festival 2018. Bakal makin asyik apabila Nadin, Monica, dan Kallula juga diboyong ke atas panggung dan berduet dengannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H