Kisah si Doel rupanya tetap menarik bagi masyarakat untuk mengikuti kelanjutannya. Apalagi bagi mereka yang setia menonton serialnya bertahun-tahun. Tak heran jika layar bioskop yang memutar Si Doel The Movie pun ditambah melihat keantusiasan masyarakat menyaksikan film ini di hari pertama (2/8).
Suasana bioskop Cijantung kala itu sesak oleh penonton yang terdiri atas kaum Ibu paruh baya dan anak-anak. Aku menebak-nebak film yang bakal mereka tonton. Film anak-anak sedang tidak diputar di bioskop ini. Jadi tebakanku berkisar antara film Kafir, Mission Impossible, dan Si Doel The Movie. Ketiganya bukan jenis film anak-anak tapi orang tua memang masih suka mengajak anak-anaknya tanpa memedulikan rating atau usia batasan minimal penonton. Ketika kemudian mereka mengerumuni studio yang sama dengan yang akan kutuju, aku tak merasa heran.
Sejak Kamis (2/8) mulai show pertama studio di Cijantung yang memutar Si Doel The Movie penuh sesak bahkan full book. Ketika jam pemutarannya ditambah pun juga tetap ramai. Dari akun media sosial @film_indonesia, jumlah penonton Si Doel The Movie selama dua hari tayang telah mencapai 279 ribu penonton.
Si Doel The Movie Berkisah Tentang Apa?
Fokus cerita tetap ada pada si Doel (Rano Karno) yang sudah tak muda lagi. Sejak Sarah (Cornelia Agatha) meninggalkannya belasan tahun, Doel menikah siri dengan Zaenab (Maudy Koenadi). Kehidupannya belum kunjung membaik. Ia tetap tinggal di rumah orang tuanya bersama adiknya, Atun (Suti Karno) dan keponakannya, seta pamannya, Mandra (Mandra) yang bawel. Ibunya, Mak Nyak (Aminah Tjendrakasih) mengalami buta karena glukoma dan kelumpuhan sehingga hanya bisa berbaring di tempat tidur.
Si Doel dikisahkan berprofesi sebagai teknisi lepasan. Sedangkan istrinya menerima pesanan kue-kue. Warung ibunya masih ada dan sehari-hari dijaga oleh Atun yang menjanda sejak kepergian suaminya, Karyo.
Harapan tiba ketika Doel mendapat tawaran menyediakan barang-barang untuk keperluan festival Tong-Tong di Belanda. Ia bahkan mendapat tiket pulang pergi cuma-cuma untuk mengantarkan barang tersebut oleh sobat lamanya, Hans (Adam Jagwani), yang sekarang menetap di Belanda. Mandra bahkan boleh ikut serta.
Apa yang memikat dari sosok si Doel? Ia sosok yang pendiam dan terkesan membosankan, meskipun diperebutkan oleh dua wanita cantik, Sarah dan Zaenab.
Jika hanya Doel yang tampil di film ini mungkin ceritanya bakalan datar. Untunglah dalam film si Doel bukan hanya sosok Doel yang ditonjolkan, namun juga budaya Betawi dan orang-orang sekeliling Doel yang membuat penonton merasa bernostalgia dengan film serial lawasnya.
Penonton yang setia dengan filmnya, diajak peduli dan bersimpati dengan kondisi kesehatan Ibu Doel yang memburuk, Zaenab yang rapuh dan tak percaya diri, Atun yang selalu ceria dan bersemangat, Mandra yang bawel, Sarah dengan gayanya yang manja namun perhatian, dan kawan-kawan Doel lainnya seperti Hans dan Koh Ahong (Kasiman).
Dalam film layar lebar ini si Doel bukanlah Doel belasan tahun silam. Doel tidak begitu percaya diri. Ia terkadang nampak seperti pecundang dan menyimpan rasa bersalah karena membiarkan orang yang dicintainya pergi. Karakter si Doel dan tokoh-tokoh lainnya mengalami perkembangan karakter. Mungkin hanya Mandra yang karakternya tak banyak berubah dan untunglah tidak berubah. Ia tetap Mandra yang bawel, keras kepala, dan suka mengajak bertengkar si Atun. Berkat tingkah polah dan celotehan Mandra, film si Doel ini tetap hidup dan menghibur.
Wah kalau melihat antusiasme penonton, sepertinya dalam beberapa hari ke depan film ini sudah bisa menembus angka keramat satu juta penonton. Siap-siap ada kelanjutannya nih.
- Judul Film: Si Doel The Movie
- Sutradara : Rano Karno
- Pemeran : Rano Karno, Cornelia Agatha, Maudy Koenaedi, Mandra, Suti Karno, Aminah Tjendrakasih, Adam Jagwani, Kasiman
- Genre : drama keluarga
- Skor: 7.8/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H