Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Kisah-kisah ketika Liburan ke Baluran

11 Juli 2018   22:23 Diperbarui: 12 Juli 2018   07:30 3027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurutku vegetasi, fauna dan iklim Baluran ini unik karena berbeda dengan daerah-daerah sekelilingnya. Pas jika ada yang menyebut Taman Nasional Baluran merupakan miniatur hutan-hutan di Indonesia, karena lengkap, ada hutan tropis, sabana, hutan mangrove, hutan payau, terumbu karang, dan sebagainya.

Senja dan Menginap Semalam di Baluran

Kami memutuskan menginap semalam di Baluran. Permalamnya murah hanya Rp 100 ribu. Pengalaman menginap ini sungguh berkesan hehehe, kami bisa merasakan suasana di alam liar. Cerita lengkapnya bisa disimak di sini.

Di sini hanya Rp 100 ribu permalamnya (dokpri)
Di sini hanya Rp 100 ribu permalamnya (dokpri)
Setelah check in, kami menikmati suasana senja di sekitar savana. Masih banyak wisatawan yang berfoto-foto dan menikmati panorama menawan.

Menjelang matahari terbenam satwa pun bermunculan di dekat sungai. Ada sekawanan rusa kemudian berganti dengan kerbau. Si kerbau lalu asyik berkubang. Burung-burung pun tak mau kalah ikut bermain air. Pemandangan yang syahduh.

Menikmati jelang senja (dokpri)
Menikmati jelang senja (dokpri)
Keesokan paginya kami berburu matahari terbit di Pantai Bama. Langit masih gelap ketika kami menuju pantai. Begitu sunyi hanya terdengar debur ombak.

Monyet-monyet kembali menjadi panitia penyambutan. Walah dimana-mana ada monyet ya hahaha.

Monyet di pantai ikut bersantai (dokpri)
Monyet di pantai ikut bersantai (dokpri)
Aku bermain ayunan sambil menunggu langit kemerahan. Eh rupanya mataharinya malu-malu. Kami tidak berhasil mendapatkan sunrise yang keemasan. Oke tak apa-apalah. Aku kemudian lanjut ke hutan mangrove yang ceritanya sudah pernah kuulas di sini.

Sebelum ke hutan mangrove kami bertemu petugas. Mereka sibuk membersihkan pantai dari dedaunan dan semacam ganggang yang terbawa ombak. Sayangnya sampah tanaman itu belum dijadikan pupuk.

Sunrise-nya malu-malu di Pantai Bama (dokpri)
Sunrise-nya malu-malu di Pantai Bama (dokpri)
Dari Pantai Bama menuju Savana Bekol kami mendapat suguhan panorama yang indah. Savana dihiasi latar pegunungan. Wow. Ketika aku turun untuk berfoto, ada merak melintas. Eh ternyata ada lagi dan lagi. Burung meraknya ternyata cukup banyak.

Merak menyeberang (dokpri)
Merak menyeberang (dokpri)
Di belakang penginapan kami kemudian bertemu dengan kawanan rusa. Mungkin karena pengunjungnya di sekitar savana baru ada kami sehingga mereka santai merumput.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun