Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Libur Lebaran Jadi "Tour de Java"

20 Juni 2018   22:29 Diperbarui: 20 Juni 2018   22:35 683
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sampai di Banyuwangi deh (Dokumentasi Pribadi)

Dua bulan sebelum lebaran, tak ada rencana kami berangkat ke kampung halaman dengan membawa kendaraan pribadi. Setelah tidak dapat tiket kereta dan pesawat, akhirnya kami mudik dengan "si Putih", panggilan mobil kami. 

Setelah menempuh sekitar seribu kilometer, kami tiba di Malang. Perjalanan kemudian berlanjut ke Jember hingga kota paling timur Jawa, Banyuwangi. Libur lebaran ini bak "Tour de Java".

Setelah enam hari berkangen-kangen dengan bapak ibu dan sanak saudara di Malang, kami pun memutuskan untuk ke Banyuwangi. Dari dulu kami ingin ke Taman Nasional Baluran yang disebut-sebut "Afrika kecil". Mumpung liburannya agak lama, kenapa tidak?!

Kami agak enggan berlibur di Malang setelah lebaran. Aku tidak tahan dengan macetnya di kawasan wisata dan di kota Malang. Banyak wisatawan dari luar kota yang memilih berlibur di Malang. 

Favorit mereka adalah kawasan wisata Batu dari Jatim Park 1, Museum Angkut, Batu Night Square, Museum Satwa, dan yang terbaru adalah Dino World. Favorit wisatawan dalam negeri di kawasan Malang lainnya adalah Bromo, Semeru, dan pantai-pantai selatan. Jalur pendakian ramai sesak dan arah ke Malang Selatan juga padat.

Mobil dari Surabaya, Yogya, Pasuruan, dan Jakarta antri menuju Malang hendak ke Batu (Dokumentasi Pribadi)
Mobil dari Surabaya, Yogya, Pasuruan, dan Jakarta antri menuju Malang hendak ke Batu (Dokumentasi Pribadi)
Untunglah kami sempat mencicipi hawa adem Batu sebelum lebaran. Siang hari hingga sore kami jalan-jalan ke Batu dan singgah ke Alun-alun Batu. Oleh karena pas bulan Ramadhan maka tidak begitu banyak pelancong ke sana.

Hari Minggu si Putih pun melaju keluar kota Malang. Kami tidak langsung ke Taman Wisata Baluran, kami memilih ke Jember untuk menilik Pantai Papuma. Aku sendiri belum pernah sama sekali menginjak kota Jember. 

Pasangan mengejek kok orang Jawa Timur belum pernah keliling seluruh daerah di sana. Aku merasa tertohok. Benar juga sih, selama ini kota yang sering kukunjungi itu-itu saja, seperti Surabaya, Blitar, dan Kediri. Kota-kota lainnya hanya sekedar lewat, bahkan banyak yang belum pernah sama sekali kujelajahi. Hiks predikat asal Jatimku layak dipertanyakan.

Panorama di sepanjang jalan (Dokumentasi Pribadi)
Panorama di sepanjang jalan (Dokumentasi Pribadi)
Dari Malang menuju Jember, aku melihat sisi lain kota Pasuruan. Eh dulu pernah juga sih ke tempat wisata Banyu Biru-nya Pasuruan tapi masih SD. Si Putih kemudian melaju ke Probolinggo, lalu Lumajang yang lalu lintasnya padat baru kemudian ke Jember. Waktu tempuh yang awalnya sekitar 4-5 jam menjadi tujuh jam karena ada berbagai ruas jalan yang padat.

Kami tiba di Pantai Papuma malah hampir pukul 16.30. Waktu yang terbatas karena tak sampai sejaman maka matahari akan tengelam. Pantai Papuma ini elok, berpasir putih dan berhias karang.

Pantai Papuma yang elok (Dokumentasi Pribadi)
Pantai Papuma yang elok (Dokumentasi Pribadi)
Selepas Papuma kami berkeliling Kota Jember. Wah Jember itu makin maju. Jalannya lebar-lebar dan mulus, hotel dan rumah sakitnya juga banyak.

Keesokan harinya kami singgah ke Taman Botani Sukorambi yang cocok sebagai wisata keluarga. Selanjutnya, kami menuju Bondowoso kemudian ke Situbondo. Sampailah kami ke Taman Nasional Baluran.

Oh Taman Nasional Baluran itu sudah masuk daftar tempat wisata yang harus kukunjungi sejak lama. Mimpiku terkabul. Aku bisa menginjak savana dan merasakan secuil nuansa Afrika. Kami menginap semalam di sana. Kemudian paginya berkeliling pantai dan savana ditemani para monyet.

Sampai di Taman Nasional Baluran (Dokumentasi Pribadi)
Sampai di Taman Nasional Baluran (Dokumentasi Pribadi)
Sejatinya kami harus pulang ke Jakarta. Tapi pasangan bersikeras ingin ke  Kawah ijen. Aku yang sudah pernah ke sana agak merasa kurang antusias. Tapi akhirnya aku setuju juga. Jadilah kami menuju Banyuwangi dan singgah sejenak di Pantai  Grand Watu Dodol yang tak jauh dari Pelabuhan Ketapang.

Pagi-pagi benar kami pun ke Kawah Ijen. Semalam hujan dan ketika menginjakkan kaki ke sana hujan gerimis menyambut. Wah tantangan nih mendaki dalam hujan.

Melihat pasangan yang bersemangat aku pun ikut tertular. Okelah. Gerimis makin rapat. Hujan pun makin deras. Akhirnya kami tiba juga di puncak. Kabut pun mulai datang. Ya pasangan nampak puas akhirnya bisa menikmati panorama Kawah Ijen.

Malam ini kami merasa lelah. Besok pagi kami akan kembali ke Jakarta dari Banyuwangi. Perjalanan akan kami tempuh dua hari satu malam. Mudah-mudahan Tour de Java bisa finish Jumat petang.

Sampai di Banyuwangi deh (Dokumentasi Pribadi)
Sampai di Banyuwangi deh (Dokumentasi Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun