Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pasar Dadakan Ramadhan, Dicari Terkadang Dicaci

27 Mei 2018   19:25 Diperbarui: 27 Mei 2018   19:54 717
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu yang khas selama bulan Ramadhan itu adalah kehadiran pasar-pasar dadakan. Pasar ini sering muncul di pinggir-pinggir jalan baik jalan-jalan di kampung maupun jalan besar. Kehadiran pasar dadakan ini sering ditunggui karena menjadi ciri khas selama bulan puasa, namun terkadang juga dicaci karena kondisi pasar tersebut yang meluber ke jalan, membuat kemacetan dadakan. 

Pasar dadakan ini disebut dadakan karena ia bukan pasar reguler, kehadirannya tidak setiap hari ada. Ia muncul sekonyong-konyong dan memanfaatkan situasi sehingga pasar ini juga disebut pasar kaget dan pasar musiman.

Barang-barang yang dijual pun beragam. Yang marak dijual di pinggir-pinggir jalan mulai dari awal hingga akhir puasa utamanya adalah menu takjil, baik aneka minuman dingin, beraneka jajan, dan juga lauk-pauk sebagai teman si nasi.

Awalnya jumlah penjual takjik ini masih bisa dihitung saat tiga hari pertama bulan puasa. Lama kelamaan jumlahnya membengkak, di setiap ruas jalan pun ada. Setiap ruas jalan bisa lebih dari lima lapak penjual takjil. Alhasil kalau pulang di atas pukul 16.00 WIB malah bisa kena macet lokal di sepanjang jalan menuju rumah. Ada banyak mobil yang parkir seenaknya di pinggir jalan makin membuat kemacetan tak terhindarkan dan mengular.

Waktu main ke rumah kakak kemarin di bilangan Lippo Cikarang, penjual makanan minuman takjil ini begitu banyak, melebihi jumlah penjual tahun-tahun sebelumnya. Posisinya hingga melewati trotoar. Penjual es kepal yang lagi ngetren juga tak mau kalah. Ada tiga penjual sendiri khusus untuk es kepal hahaha. Alhasil bikin aku tergoda dan membelinya.

Es kepal bikin penasaran (dokpri)
Es kepal bikin penasaran (dokpri)
Itu baru tentang penjual makanan dan minuman takjil. Biasanya setelah menu takjik, gelombang berikutnya pun bakal tiba, yaitu pedagang pakaian dan benda fashion lainnya. 

Di kawasan Jababeka tadi malam juga mulai hadir pasar dadakan yang menjual beragam barang. Yang dominan adalah penjual baju dari aneka abaya dan kerudung, baju muslim pria dan sarung, baju anak-anak, beragam aksesori seperti kalung, bros, gelang dan jepit rambut hingga tak ketinggalan permainan odong-odong. Posisi mereka meluber ke jalanan hingga menyulitkan pengendara roda dua dan empat untuk melewati jalan tersebut.

Pasar dadakan juga hadir mengisi di tanah lapang. Biasanya berupa bazaar  yang menjual beragam barang dengan harga terjangkau dan diadakan sejak pagi. Bazaar ini selain menawarkan pakaian dan barang fashion lainnya, juga menjual aneka sembako, seperti sirup, makanan kaleng, gula, minyak, dan telur plus daging sapi. Seru, bukan?!

Biasanya bazaar ini diadakan institusi pemerintahan atau kelompok-kelompok tertentu. Sasarannya biasa berbeda, ada yang ditujukan untuk masyarakat umum sehingga siapapun bisa membelinya, tapi ada juga yang ditujukan untuk kalangan papa, terutama yang menjual paket sembako dengan harga terjangkau. 

Fenomena kehadiran pasar dadakan ini memang menarik karena ada yang ditunggu-tunggu seperti bazaar murah dan penjual takjil yang menjual dagangannya dengan tertib. Namun ada kalanya bikin jengkel seperti pasar dadakan yang meluber sehingga bikin lalu lintas semrawut.

Dulu semasa belum banyak jalan tol yang selesai dibangun dari Jakarta ke Jawa Timur, kami sendiri dipusingkan dengan kehadiran pasar dadakan tersebut jika membawa kendaraan pribadi. Sudah kena macet sejak berangkat dari dini hari di tol Cikampek, eh kena macet di jalan-jalan lainnya gara-gara pasar dadakan ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun