Sore harinya kami lanjut berkeliling. Tujuannya ke gosong. Gosong ini pulau kecil berpasir putih yang bakal tak terlihat saat air pasang.
Kunjungan ke Derawan yang kuingat adalah panorama bawah lautnya yang menawan, manta yang menakjubkan, dan gosong yang indah. Tentunya juga perjalanannya yang cukup panjang.
Kini dengan adanya Bandara Maratua maka perjalanan akan bisa dipangkas berjam-jam. Bandara Maratua ini direncanakan diresmikan tahun 2018 tapi sudah digunakan sejak Juni tahun 2017. Panjang landas pacunya adalah 1600 kali 30 meter.Â
Saat ini maskapai yang beroperasi menuju bandara ini adalah Garuda Indonesia, Wings Air dan pesawat carteran lainnya jenis ATR 72 dari bandara Balikpapan, Berau, ataupun Tarakan.Â
Dengan adanya bandara ini maka setelah tiba di bandara maka tidak perlu waktu lama bisa langsung nyebur deh. Waktu pun tak terbuang banyak untuk perjalanan. Jika dulunya bisa sekitar 12 jam dari Jakarta hingga Derawan. Maka dengan adanya bandara ini perjalanan Jakarta ke Maratua kurang dari lima jam. Dari Tarakan ke Maratua dengan pesawat hanya sekitar setengah jam.Â
Jarak Maratua ke Derawan sendiri tidak jauh, seingatku hanya berkisar dua jam dengan speed boat. Tapi hal ini bisa disiasati. Hari pertama bisa dipuas-puaskan snorkeling di Maratua dan menikmati kultur suku Bajo. Baru hari selanjutnya lanjut island hoping alias jelajah pulau-pulau sekitar Maratua dan Derawan, termasuk ke Danau Kakaban yang kehadiran ubur-uburnya hanya ada dua di dunia.
Kehadiran bandara ini akan meningkatkan perekonomian daerah setempat, juga memajukan pariwisata Derawan. Akan makin banyak wisatawan yang tertarik menuju pulau ini, baik wisatawan lokal maupun mancanegara.
Ngomong-ngomong aku jadi ingin ke Derawan lagi dan mencoba rute Balikpapan/Tarakan-Maratua ini. Sayangnya rute ini belum reguler tiap hari dan belum ada penerbangan langsung Jakarta-Maratua. Tapi siapa tahu setelah peresmian maka rute tersebut diadakan. Hemmm kira-kira nabung berapa lama ya biar kesampaian main ke Derawan lagi?