Bulan Mei ini matahari mulai terik. Jika keluar rumah pada saat siang hari begitu wow panasnya, sinar matahari nampak begitu sengit di kulit. Sengatan matahari ini terkadang bikin kepala agak pusing, selain bikin ingin air dingin.Â
Tapi, kalau maksa beli es di jalan malah bisa-bisa tubuh jadi panas dingin. Karena bulan puasa sebentar lagi tiba maka penting untuk jaga tubuh agar tetap fit. Oleh karenanya aku pun mulai hari ini menyiapkan buah-buahan ini.
Saat puasa Ramadhan berlangsung pada bulan dengan hawa yang begitu panas, maka bawaannya ingin ngadem melulu. Kalau lagi di dalam rumah berkipas angin atau lagi di dalam kantor yang ber-AC sih tak masalah. Tantangannya adalah ketika harus pergi ke kantor klien atau saat diundang ke acara pada saat matahari sudah di atas kepala. Wah pastinya bakal perjuangan banget.
Dulu ketika masih kecil aku terkadang tergoda ingin membatalkan puasa ketika melihat minuman segar yang dijual di jalan. Pada masa itu memang jarang penjual makanan di jalan yang ditutup, meski memang jumlah penjualnya tak sebanyak pada hari-hari biasa. Â
Namun setelah mulai dewasa, pemandangan tersebut tak mengganggu. Paling-paling hanya membatin wah aku juga pengin berbuka puasa dengan yang segar-segar.
Sejak beberapa tahun belakangan, entah kenapa aku kadang-kadang malas melakukan sahur. Pasangan pun demikian, ikut-ikutan malas sahur. Kata dia kalau bangun sahur maka bikin ngantuk selama bekerja, karena tidur jadi berkurang.Â
Untuk itu agar bisa bangun sahur maka aku dan pasangan harus benar-benar berniat terlebih dulu dan meyakini sahur baik bagi kesehatan tubuh dan bisa memberikan energi bagi tubuh.
Salah satu hal yang bikin kami mulai malas sahur mungkin menunya. Mau makan nasi kok malas. Inginnya yang segar dan mudah disantap. Oleh karenanya terpikir untuk membeli buah-buahan sebagai stok untuk berbuka dan saat sahur.
Begitu juga apabila sedang malas bersahur gara-gara bosan dengan menu-menu itu saja maka bisa menggantinya dengan buah-buahan. Oleh karena pada saat bersahur perlu energi lebih maka tentunya buah yang dipilih yang memiliki serat, indeks glikemik rendah dan yang bisa bikin kenyang lebih lama.
Jaga-jaga puasa berlangsung besok maka aku pun singgah ke lapak penjual buah dekat rumah untuk membeli buah. Di lapak ini buah-buahannya cukup beragam. Ada melon, semangka blewah, timun suri, apel, jeruk, buah naga, pisang, dan masih banyak lagi yang lain.
Sedangkan apel bisa kusantap saat berbuka atau saat sahur. Jika bosan dimakan begitu saja maka aku bisa memotongnya kecil-kecil dan disantap dengan saus thousand island. Di kulkas juga ada banyak tomat. Tomat ini juga bisa kubuat jus untuk kuminum saat berbuka puasa. Hemmm pastinya segar.
Nantinya aku juga akan menambah stok buah lainnya seperti pisang, berry, dan nanas jika persediaan buahku sudah habis. Sepertinya buah-buah ini bakal cepat ludes karena selain enak dan sehat, kami berdua juga doyan buah.
Dulu waktu aku masih tinggal di Malang biasanya saudara mengajakku untuk ziarah ke makam para kerabat. Kebiasaan ini rupanya juga banyak dilakukan oleh masyarakat lainnya. Berhubung karena lokasi Malang dan Jakarta yang jauh maka kebiasaan berziarah ini cukup kulalukan setelah sholat Idul Fitri.
Kebiasaan lainnya yaitu mandi keramas. Ibu pun meminta kami agar jangan lupa mandi keramas sebelum menjalankan ibadah puasa. Tujuannya baik agar kami bersih jiwa raga dalam menyambut puasa.Â
Kebiasaan lainnya yang muncul dalam satu dekade ini adalah bermaaf-bermaafan jelang puasa. Seperti halnya saat lebaran, kami berkumpul untuk makan bersama secara sederhana kemudian diakhiri dengan bermaaf-bermaafan.
Sedia stok buah sudah, mandi keramas  sebentar lagi dan besok bermaaf-maafan. Kalau Kalian apa saja kebiaaaan jelang puasa Ramadhan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H