Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Belajar Bahasa Secara Santai dan "Mobile"

2 Mei 2018   09:06 Diperbarui: 2 Mei 2018   09:15 530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar bahasa Inggris dengan Duolingo (skrinsut duolingo)

Kemampuan berbahasa asing saat ini bukan hanya menjadi nilai plus di dunia kerja, namun sebuah kebutuhan. Saat ini seolah-olah sekat antarnegara makin kabur dengan jaman yang serba digital ini, sehingga bisa jadi calon klien atau partner berasal dari negara asing. Mau tak mau biar bisa berkompetisi, ya harus mau nambah kemampuan berbahasa. Untunglah sekarang ada banyak pilihan aplikasi mobile bahasa.

Jika diperhatikan kemampuan berbahasa asing anak-anak generasi Z lebih bagus daripada generasi sebelumnya. Mereka lebih sering terpapar dengan aneka informasi bahasa Inggris dari gim, video, sosmed, dan aplikasi mobile. Mereka juga sering mempraktikan kemampuannya itu bersama teman-teman dan lingkungannya. Alhasil mereka lebih cepat fasih berbahasa asing. Lantas bagaimana dengan generasi sebelumnya?

Aku menyadari kemampuan bahasa Inggrisku pas-pasan. Saat lingkungan dan pekerjaanku banyak menuntut berbahasa Inggris, kemampuanku masih lumayan. Tapi setelah jarang kupakai, aku merasa belibet berbicara. Menulis essay dengan bahasa Inggris jadi begitu lambat. Logatku yang kental ala Jawa Timur banget pun jadi kendala dengan pronunciation-nya. Aku mencoba berlatih dengan pasangan, eh ia malah sering menertawakan bahasa Inggris rasa Jawa Timurku. Walah jadi bete deh.

Aku merasa perlu mengasah kemampuan berbahasaku. Bukan hanya bahasa Inggris, tapi dua bahasa lainnya yang dulu juga kukuasai, bahasa Jepang dan Jerman. Dulu aku pernah belajar bahasa Jepang secara intensif dan meraih Toefl ala Jepang alias Nihongo Nouryoku Shiken level 4. Sedangkan bahasa Jerman baru kukuasai yang tingkat dasar. 

Kini setelah lama tidak kupraktikan, aku bengong ketika membaca huruf hiragana, katakana, dan kanji. Aku juga mulai kesulitan menerjemahkan lirik lagu berbahasa Jepang. Bahasa Jerman apalagi, aku cuma ingatnya percakapan yang sangat dasar. Ketika pasangan berangkat studi ke Jerman, aku hanya menyodorkan diktatku dulu. Aku malu, tidak bisa mengajarinya.

Belajar bahasa itu menyenangkan karena juga mempelajari kulturnya (sumber:pixabay)
Belajar bahasa itu menyenangkan karena juga mempelajari kulturnya (sumber:pixabay)
Belajar Bahasa Online Tidak Terikat Waktu dan Tempat

Seorang rekan kerjaku aktif ikut kursus bahasa sepulang jam kerja. Aku tertarik tapi karena jam kerja akhir-akhir ini sering lembur, aku harus menyimpan niatku itu. Hari Sabtu? Aku memilih untuk mengikuti acara komunitas atau malah istirahat saja di rumah.

Untungnya sekarang ada banyak kemudahan dengan aplikasi mobile. Ada beragam aplikasi mobile untuk belajar bahasa. Tinggal dipilih, ingin belajar bahasa apa, Inggris, Jepang, Spanyol, Prancis, dan lain-lain. Fokus juga bisa dipilih, mau fokus dalam grammar, percakapan, mendengar, atau memahami bacaan. Oh ya pengguna juga bisa mengikuti grup-grup agar lebih termotivasi belajarnya.

Kehadiran aplikasi mobile ini sangat membantu bagi mereka yang ingin belajar kapanpun dan dimanapun. Mereka yang bekerja kantoran juga terbantu karena tidak harus ke lokasi kursus. Mereka juga bisa belajar saat perjalanan di KRL atau bus. Lima menit sampai 30 menit bisa disempatkan untuk belajar agar kemampuan berbahasa tetap terasah, syukur-syukur makin meningkat.

Aku sendiri menggunakan empat aplikasi belajar bahasa. Ada apps Duolingo untuk kugunakan belajar bahasa Inggris dan Jepang, English Grammar Test untuk mengingat grammar, Yobimi BBC Listening untuk melatih listening dan pronunciation serta Awabe English Conversation untuk belajar percakapan. Tenang tidak semua aplikasi kugunakan dalam sehari, aku belajarnya santai, biasanya kuluangkan waktu sekitar 5-10 menit untuk sesi belajar bahasa. 

Duolingo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun