Nama Nirvana rasanya sulit dilepaskan dengan tembang Smells Like Teen Spirit dan album Nevermind. Lagu dan album tersebut memang melambungkan nama band yang dikomandani Kurt Cobain hingga tingkat mancanegara. Jauh sebelum popularitas mereka gapai, Nirvana memiliki album pertama, Bleach (1989) yang dari segi karakter musik cukup berbeda dengan album-album berikutnya. Salah satu lagu yang menurutku Nirvana banget dengan toneyang gelap adalah Paper Cuts.
Aku mengenal Nirvana pada masa awal duduk di bangku SMP. Waktu itu lagu yang pertama kukenal adalah About a Girl, Come as You Are, disusul Smells Like Teen Spirit, The Man Who Sold The Word,dan All Apologies. Setelah itu aku nagih lagu-lagu Nirvana lainnya dan mulai mendengarkan satu-persatu albumnya. Waktu mendengarkan satu album komplet Nirvana yang dirilis kali pertama, aku merasakan sisi Kurt Cobain yang berbeda.
Kurt Cobain semasa hidupnya memang sosok vokalis dan musikus yang kompleks. Aku dulu hanya mengenalnya lewat majalah, pemberitaannya di media. Ketika kemudian menonton film dokumenternya, Montage of Heck, aku merasa banyak yang belum kukenal dari sosok vokalis yang drop out dari SMA ini. Sebagian menganggap ia salah satu musisi yang mempopulerkan genre grunge dengan gaya bernyanyinya yang terkesan asal-asalan, seperti terpengaruh narkoba. Namun, jika menilik dari referensi musiknya, liriknya yang terkadang satire, aku menganggap ia salah satu musisi yang jenius.
Salah satu lagu yang ingin kuulas adalah Paper Cuts. Tembang ini masuk dalam album pertama, Bleach, yang dirilis pada 15 Juni 1989. Sebagian kritikus musik menganggap lagu-lagu dalam album ini memiliki lirik yang terkesan asal-asalan dan musik yang masih mentah. Album ini dianggap kurang bergizi jika dibandingkan dengan album-album Nirvana pada umumnya.
Berbeda dengan pendapat sebagian kritikus, aku menyukai album ini. Album ini termasuk segar dan unik. Musiknya seperti eksperimental namun menarik. Dalam album perdana band asal Seattle ini terdapat 11 lagu. Lagu favoritku dalam album ini adalah School, Love Buzz, dan Paper Cuts. Tembang-tembang ini memang relatif tidak easy listening, liriknya nampak payah, tapi jika dipahami dan didengarkan beberapa kali malah terkesan 'nagih'.
Paper Cuts paling kufavoritkan dalam album Bleach. Nuansanya gelap dan irama grunge-nya begitu kental. Gaya bernyanyi Kurt Cobain di sini seperti orang yang lagi frustasi. Penuh emosi, begitu dinamis.
When I'm feeling tired
She pushed food through the door
And I crawl towards the crack of light
Sometimes I can't find my way
Newspapers spread around
Soaking all that they can
A cleaning is due again
A good hosing down
Lagu ini seperti menggambarkan rasa frustasi karena terperangkap dalam sebuah tempat dan susah untuk membebaskan diri. Bait berikutnya menggambarkan rasa kebingungan dan keingintahuan apa yang sebenarnya terjadi pada dirinya.
Black windows of paint
I scratched with my nails
I see others just like me
Why do they not try to escape?
They bring out the older ones
They point in my way
They come with a flash of light
And take my family away
Ada berbagai intepretasi tentang lagu ini. Ada yang menggambarkan rasa frustasi yang sangat dan ingin keluar dari zona nyaman. Ada yang menyebut hal ini merupakan keinginan untuk menyeruak dari hal-hal duniawi untuk menggapai nirwana karena dalam lagu ini Kurt Cobain berulang kali menyebut Nirvana, nirvana, nirvana, nirvana.
Intepretasi lainnya menyebutkan bahwa Kurt Cobain terinspirasi dari sebuah kejadian suram tentang orang tua di Aberdeen yang menyekap anak-anaknya dengan jendela gelap dan kerap menyiksanya. Intepretasi ini sesuai dengan lirik berikutnya. Namun, lirik ini juga bisa berarti orang-orang yang suka mengumpulkan hewan-hewan kemudian mengurungnya. Dan, orang-orang seperti ini memang ada, kasus pengurungan anak-anak dan hewan-hewan pernah terjadi di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Apakah anak-anak dan hewan-hewan tersebut hadir hanya untuk kesenangan belaka?
And very later I have learned to
Accept some friends of ridicule
My whole existence is for your amusement
And that is why I'm here with you!
Paper Cuts lagu yang sentimentil dan menyentuh. Lagu yang humanis dan menjadi pengingat agar orang tua menyayangi anak-anaknya. Lagu ini juga mengingatkan agar orang-orang tidak berpura-pura menjadi pecinta hewan padahal ia hanya suka memamerkan hewan peliharaannya, namun tidak mengurusnya dengan baik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H