"Danur 2: Maddah", Seram di Awal, Antiklimaks di Akhir

Oh ya yang bikinku penasaran akan film Danur 2 ini adalah trailer dan posternya yang kece. Trailernya dikemas lumayan seram dan posternya itu dengan anak berpose duduk itu mengingatkanku dengan adegan di film horor Sinister. Hanya hantunya bukan si Bughul tapi hantu perempuan Belanda. 

Posternya seran, agak mirip dengan adegan di Sinister (sumber:kapanlagi.com)

Lantas Maddah itu apa? Apakah nama hantunya? Bukan, maddah itu berarti dibaca panjang. Ini merupakan kata kunci agar Risa tidak hanya mengandalkan kemampuannya 'mencium' keberadaan hantu.

Kekurangan di film ini seperti yang saya sebutkan di atas adalah jump scare-nya yang kebanyakan dan kemunculan hantunya yang terlalu sering. Penonton seakan-akan tidak dibiarkan untuk bernafas dulu dari kekagetan pertama menuju yang kedua. Berasa capek. Apalagi seperti saya, yang menonton sendirian dan salah pilih tempat duduk. Ternyata kursi di studio tempat saya nonton tidak penuh. Saya nonton di bangku B3, eh ternyata tidak ada temannya di sisi kiri, kanan, dan belakang. Busyet deh, aura horornya jadi terasa.

Gara-gara hantunya yang eksis banget, alhasil pada sepertiga terakhir yang merupakan puncak dari film tersebut, saya sudah tidak takut lagi dengan kemunculannya. Mungkin bisa jadi catatan bagi film Danur berikutnya agar lebih piawai dalam menggiring ketakutan penonton sehingga tidak mengandalkan jump scare dan sosok seram hantu. Ehm memang bakal ada film Danur berikutnya? Hahaha kayaknya bakal lanjut deh, melihat keberadaan sosok misterius lainnya di akhir film, upppsss spoiler.

Wah kayaknya film ini calon penembus angka keramat satu juta penonton.

Detail Film:
 Judul : Danur 2: Maddah
 Sutradara : Awi Suryadi
 Pemeran : Prilly Latuconsina, Bucek Depp, Sophia Latjuba, Shawn Andrian, Elena Victoria Holovcsk
 Genre : Horor
 Skor : 6,8/10