Remember Red, hope is a good thing, maybe the best of things, and no good thing ever dies(Andy Dufresne, The Shawshank Redemption)
Seorang kawan bertanya kepadaku. "Dew, Kamu sudah pernah menonton The Shawshank Redemption?" Aku mengingat-ingat, yang terbesit malah film horor sadis The Saw. Aku menyerah. Ia meyakinkanku untuk menontonnya karena film itu masuk film terbaik sepanjang masa. Skornya pun di berbagai situs rating hampir sempurna, yakni di kisaran angka sembilan. Dua jam kemudian di rumah aku terlarut menontonnya, film drama yang mengaduk-aduk emosi dan menekankan makna dari sebuah harapan.
The Shawshank Redemption lahir pada tahun 90-an ketika banyak film bagus dirilis. Ia tayang pada tahun 1994 dan pamornya saat itu kalah dengan film-film beken seperti Forrest Gump, Pulp Fiction, Leon (The Professional), The Lion King,The Crow, dan Legends of The Fall. Meskipun pada masa itu filmnya kurang beken, para kritikus memujinya dan film ini meraih tujuh nominasi Oscar 2015. Hingga hari ini, The Shawshank Redemption tetap masuk sebagai deretan film terbaik sepanjang masa bersanding dengan The Godfather, Singin' in The Rain, Star Wars, dan sebagainya.
Film yang disutradarai Frank Darabont ini berkisah tentang persahabatan beda ras antara Ellis Redding alias Red (Morgan Freeman) dan Andy Dufresne (Tim Robbins) di sebuah penjara bernama Shawshank State Penitentiary dengan latar tahun 1940-an. Red telah menjalani 20 tahun masa penjara ketika kali pertama bertemu Andy. Red mendapat hukuman 50 tahun penjara karena melakukan tindak kejahatan sebagai penyelundup. Sedangkan Andy dituduh membunuh istri bersama selingkuhannya sehingga mendapat hukuman seumur hidup.
Andy selama dua tahun berikutnya menjadi bulan-bulanan Bogs dan kawanan The Sisters-nya. Red memerhatikannya dengan prihatin. Nasib Andy mulai berubah ketika ia membantu kepala penjaga, Byron Hadley, mengelola warisannya secara legal. Sejak itu, ia banyak dimintai petugas penjaga untuk mengelola keuangan. Sayangnya nasib buruk masih menghantui Andy dengan ancaman The Sisters.Â
Film berdurasi 2 jam 22 menit ini memiliki alur yang dinamis dan endingyang tidak terduga. Tim Robbins sebagai Andy mampu menunjukkan perkembangan karakter Andy dari yang nampak penyendiri dan pemurung menjadi sosok yang di luar dugaan. Andy rupanya juga sosok yang jail seperti yang ditunjukan dalam adegan Andy memutar lagu opera dengan kencang hingga terdengar seluruh penghuni penjara. Red juga memiliki latar belakang yang unik dimana disampaikan dalam film ini dengan perlahan-lahan.Â
Film ini juga memiliki skoring yang menawan dari Thomas Newman yang membuatnya berhasil masuk nominasi Oscar pada kategori Best Original Score dan Grammy Award pada kategori Best Instrumental Composition Written for a Motion Picture or for Television pada tahun 1995. Lagu opera  yang iseng diputar Andy  berjudul The Marriage of Figaro: Duettino - Sull'ariayang dibawakan oleh Edith Mathis dan Gundula Janowit hingga sekarang juga masih asyik didengar.Â
Detail Film:
- Judul           : The Shawshank Redemption
- Sutradara       : Frank Darabont
- Pemeran        : Tim Robbins, Morgan Freeman, Bob Gunton,  William Sadler, Clancy Brown, Gil Bellows, dan James Whitmore
- Genre          : Drama
- Skor            : 8/10
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H