Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Berikut Tujuh Film Indonesia Favoritku, Kalau Kamu?

29 Desember 2017   23:39 Diperbarui: 29 Desember 2017   23:53 1308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Kartini ala Hanung (sumber: IMDB)

Kurang lebih ada 120 film Indonesia yang tayang hingga penghujung tahun 2017. Di antara film tersebut beberapa di antaranya kualitasnya di atas-atas sehingga tak heran jika mendapat pengakuan dari kritikus mancanegara. Nah, berikut tujuh film Indonesia favoritku.

Tahun ini menurutku genre film nasional tidak seberagam tahun lalu dimana ada film tentang bencana alam (disaster movie) juga film laga seperti Headshot. Tahun ini lebih pas disebut tahun film horor karena ada berbagai film horor yang menembus angka keramat 1 juta penonton seperti Danur, Jailangkung, Mata Batin, The Doll 2, dan Pengabdi Setan.

Film drama romantis dan drama komedi sebenarnya masih mendominasi perfilman nasional. Porsi berikutnya ada pada film religi, animasi, dan film biopik. Film berbasiskan sejarah dan dokumenter juga mulai hadir meski masih terbatas.

Dari deretan film Indonesia yang kutonton selama 2017, tujuh film ini jadi favoritku. Oh ya tentunya ada faktor subyektivitasnya juga dalam menentukan ketujuh film ini.

Cek Toko Sebelah

Film ini sebenarnya sudah dirilis 28 Desember 2016. Akunya baru berkesempatan nonton pada Januari 2017. Film drama keluarga ini menghibur juga mengharukan.

Film ini berpusat pada sosok ayah yang diperankan Chew Kin Wah yang memiliki dua anak laki-laki berbeda karakter, ada Yohan (Dion Wiyoko) dan Erwin (Ernest Prakasa). Koh Afuk, si ayah, memiliki toko grosir yang cukup laris dan anak buah yang cukup banyak.

Drama keluarga keseharian juga enak dinikmati (sumber: IMDB)
Drama keluarga keseharian juga enak dinikmati (sumber: IMDB)
Permasalahan mulai hadir ketika si ayah merasa staminanya tidak sekuat dulu. Ia ingin mewariskan tokonya ke salah satu putranya. Pilihannya tersebut kemudian mengecewakan putranya yang lain sehingga hubungan ketiganya jadi makin renggang.

Film ini memiliki jalan cerita sehari-hari tapi dikemas menarik. Performa dari Dion Wiyoko, Adinia Wirasti dan Chew Kin Wah membuat film ini makin enak dinikmati. Resensi lengkap di sini. 

Sweet 20

Film tentang drama musikal nyaman ditonton jika pilihan lagu, jalan cerita, dan akting pemerannya juga oke. Sweet 20meskipun merupakan film adaptasi Korea Selatan, Miss Granny, menambahkan unsur lokal dan lagu-lagu jadul populer sehingga saya merasa benar-benar terhibur ketika menontonnya. Ulasan di Kompasiana di tautan berikut.

Sweet 20 sangat menghibur (sumber: Starvision)
Sweet 20 sangat menghibur (sumber: Starvision)
Lagu Payung Fantasi menjadi lagu tema film ini. Hei..hei..siapa dia? Siapakah sosok gadis cantik dalam film ini yang diperankan maksimal oleh Tatjana Saphira?

Posesif

Film remaja ini berbeda. Ia tidak menye-menye. Tokoh utamanya adalah remaja cantik berprestasi di bidang olah raga loncat indah. Meskipun pintar, rupanya ia sangat naif dalam urusan cinta.

Lala (Putri Moreno) jatuh cinta pada Yudhis (Adipati Dolken). Ketika hubungannya mulai dekat, Lala baru sadar sisi gelap dari Yudhis yang berbahaya.

Film ini merupakan debut dari Putri Moreno. Ia tampil lepas dan berupaya sungguh-sungguh agar terlihat seperti atlet loncat indah betulan. Hasilnya, ia meraih piala citra mengalahkan nama-nama besar. Ulasan lengkap di sini.

Banda The Dark Forgotten Trail

Wawasan sejarah bakal lebih mudah diserap jika disampaikan dalam gambar dan bahasa yang menarik. Banda: The Dark Forgotten Trailmemberikan kisah lengkap tentang Banda, pulau penghasil pala yang dulu menjadi rebutan bangsa-bangsa kolonial. Ada banyak darah tertumpah, kesedihan, juga harapan di pulau ini.

Film dokumenter Banda yang digarap detail (sumber:posfilm.com)
Film dokumenter Banda yang digarap detail (sumber:posfilm.com)
Banda: The Dark Forgotten Trailtidak sukses secara komersial. Meskipun demikian saya harap produser dan sineas perfilman nasional tidak kapok membuat film dokumenter berkualitas seperti ini. Indah dan juga menambah wawasan. Ulasan di sini

Kartini

Potret berbeda dari Kartini dituangkan Hanung Bramantyo berdasarkan buku Panggil Aku Kartinikarya Pramoedya Ananta Toer. Sosok Kartini yang diperankan Dian Sastro di sini bulanlah gadis remaja yang pendiam, melainkan remaja yang lincah dan memberikan kontribusi memajukan perekonomian di daerahnya.

Kartini di film ini lebih kompleks. Ia ikut memajukan usaha ukir-ukiran Jepara, aktif menulis, dan memiliki rasa ingin tahu yang besar. Didukung oleh para pemain besar, film ini memberikan gambaran Jepara masa itu yang lebih gamblang.

Resensinya kutulis di sini

Poster Kartini ala Hanung (sumber: IMDB)
Poster Kartini ala Hanung (sumber: IMDB)
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak

Perempuan sekilas rapuh, namun jangan sepelekan ia jika ia bersikeras mempertahankan harga dirinya. Marlina sosok wanita Sumba yang merasa dirinya mendapat kemalangan berlimpah, ia keguguran, suaminya meninggal, kemudian datang sekawanan perampok yang merampok ternak dan berniat memerkosanya. Marlina pun tak tinggal diam. Ia melawan.

Film Marlina si Pembunuh dalam Empat Babakini memiliki sinematografi yang begitu menawan, cerita yqng dekat dengan keseharian, musik tradisional yang indah, juga akting pemainnya yang jempolan.

Marsha Timothy dan Dea Panendra menunjukkan akting cemerlang (sumber: cinesurya)
Marsha Timothy dan Dea Panendra menunjukkan akting cemerlang (sumber: cinesurya)
Pemeran Marlina dan Noni, sahabat Marlina yakni Marsha Timothy dan Dea Panendra menjadi nyawa film ini. Berkat aktingnya sebagai wanita Sumba yang tegar, Marsha dinobatkan sebagai aktris terbaik di ajang Festival Sitges 2017. Resensinya di sini.

Pengabdi Setan

Sebuah film horor jarang mendapat kehormatan meraup sejumlah penghargaan dalam ajang Festival Film Indonesia. Akan tetapi Pengabdi Setanbesutan Joko Anwar mampu membuktikan jika film horor jika digarap dengan sungguh-sungguh akan memiliki beragam unsur film yang patut diacungi jempol.

Pengabdi Setan memiliki sajian komplet. Para pemainnya memberikan kontribusi, terutama pemeran dua bersaudara, Ian dan Bondi, juga pemeran hantu Ibu tentunya. Pengambilan sudut rumah dan tata suara menambah atmosfer yang membuat dagdigdug. Oh ya setelah menonton filmnya masih banyak yang ramai dan penasaran sebenarnya apa yang terjadi pada keluarga tersebut.

Filmnya berkisah tentang keluarga yang ibunya meninggal. Rupanya si ibu terlibat dalam aliran dan sekte tertentu. Setelah kematiannya, arwahnya kembali hadir menghantui rumah tersebut. Ada sesuatu yang ingin ia jemput. Ulasan lengkap di tautan berikut.

Pemeran Bondi dan Ian mencuri perhatian (sumber: IMDB)
Pemeran Bondi dan Ian mencuri perhatian (sumber: IMDB)
Ketujuh film tersebut merupakan favoritku. Lantas film Indonesia mana yang jadi pilihanmu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun