Aku termangu menatap kalender di laptop. Kawan-kawanku mulai mengambil cuti untuk liburan akhir tahun. Ada yang cuti hingga penghujung tahun, ada juga yang cuti hingga pertengahan Januari. Tinggal aku yang belum memutuskan liburan akan kemana. Aku melirik buklet tentang Macao, anganku melambung untuk  bepergian ke negeri tersebut.
Selama tiga bulan ini kami berkutat dengan proyek yang menguras energi dan pikiran. Setiap hari aku berharap proyek ini memiliki kemajuan agar bisa selesai sesuai tenggat waktu. Hahaha ternyata masih lama dan masih banyak yang harus kami kerjakan. Setidaknya nasib kami masih lebih baik dengan tim lainnya yang berkecimpung di never-ending project.Tapi beberapa anggota tim tersebut pandai memelihara mood dan menjaga agar tak kehabisan energi positif dengan berlibur atau mengambil cuti. Wuiih jadi iri. Aku juga ingin berlibur.
Aku mendengar rencana liburan yang disampaikan kawan-kawan dengan antusias. Ada yang sekedar pulang ke kampung halaman. Ada pula yang merencanakan berlibur untuk mendaki gunung. Kawan lainnya memutuskan menghabiskan akhir tahun ke luar negeri, menikmati suasana pergantian akhir tahun yang berbeda. Aku hanya tersenyum ketika ditanya rencana liburanku.
Aku terakhir berlibur ya ke Klaten pertengahan November lalu. Setelahnya setiap akhir pekan kalau tidak ikut kegiatan Kompasiana, ya bermalasan di rumah, mengumpulkan energi sebelum kembali melakukan rutinitas seminggu ke depan.
Padahal berlibur itu bukan sekedar tamasya, melihat panorama indah, berbelanja oleh-oleh, atau mengumpulkan portofolio selfie dan wefie di tempat yang ikonik. Ada banyak manfaat lainnya dari berlibur.
Aku masih ingat perjalanan luar negeriku ketika menjadi salah satu presenter di ajang konferensi TI internasional. Di sana aku bertemu dengan peserta dari berbagai negara. Untuk satu topik pembicaraan, pandangan tiap orang dan cara menyampaikan pendapatnya juga berbeda. Ada yang meledak-ledak seakan-akan marah, lalu saat perdebatan sengit terjadi, ia tiba-tiba tertawa. Ada peserta dari sebuah negara yang begitu kritis dan rata-rata peserta dari negara tersebut memang penuh rasa ingin tahu. Ada juga yang berupaya tidak menonjol.
Oleh karenanya ketika ditanya apa pengalamanmu yang berkesan dari perjalanan ke luar negeri? Aku menjawab, ada banyak. Di sebuah negara aku melihat berbagai potret, kondisi lalu lintasnya yang jarang sepi dari klakson, makanannya yang kaya rempah, rasa senang bertemu salju kali pertama, dan kebiasaan orangnya yang berbeda dengan orang Indonesia. Di beberapa hal aku mengagumi mereka dan obyek wisatanya, pada banyak hal lainnya aku bersyukur tinggal di Indonesia.
Berangan-angan Liburan Ke Macao pada Tahun 2018
Wah ada banyak hal menarik yang bisa dieksplorasi selama berlibur ke Macao atau yang juga disebut Macau. Apalagi, jelang akhir tahun ini. Ada banyak atraksi dan even menarik, sehingga bisa puas untuk menjelajahi keindahan alam dan mengeksplorasi kekayaan kulturnya yang unik.