Ada kisah-kisah menarik pada ajang Festival Film Bandung 2017 yang hari Minggu (22/10) dihelat. Yang pertama tentunya aku ikut senang salah satu aktris favoritku, Adinia Wirasti, berhasil meraih gelar pemeran wanita utama terpuji. Yang berikutnya, ada banyak catatan menarik selama menghadiri festival film yang tahun ini merupakan perhelatan ketigapuluh.
Sudah sejak nominasi pemenangnya diumumkan pada 15 Agustus lalu, ada rasa penasaran siapa dan film apa yang bakal meraih penghargaan utama FFB 2017. Teman-teman yang tergabung dalam komunitas Sahabat Forum Festival Bandung pun beberapa di antaranya saling menerka-nerka. Aku pun ikut menebak, namun tahun ini aku lupa tidak membuat artikel prediksi pemenang piala FFB.
Memang perkenalanku dengan FFB agak terlambat. Aku baru memperhatikannya sejak tahun lalu ketika mulai aktif menulis ulasan film Indonesia dan kemudian diajak bergabung dengan grup percakapan Sahabat FFB. Aku jadi lebih paham akan FFB, kenapa penghargaannya disebut terpuji bukan terbaik, dan kenapa pemenangnya bisa lebih dari satu.
Selain menjadi ajang diskusi perfilman yang asyik, lewat grup ini aku pun mendapat undangan menghadiri FFB. Jika tahun lalu aku mendapat undangan atas nama perorangan, kali ini aku meminta undangan atas nama KOMIK. Syukurlah KOMIK mendapat tiga buah undangan sehingga aku, Pak Taufik dan Mba Etha bisa menghadirinya.
Sekitar pukul 11.00 aku pun sudah tiba di lokasi. Wah senang juga bisa berkopi darat bersama teman-teman Sahabat FFB yang biasanya hanya  diketahui lewat candaan atau diskusi film di grup. Tahun lalu aku agak menyesal tidak bisa menghadirinya, jadinya mumpung dihelat di Jakarta aku pun memastikan untuk tiba.
Sebelum pukul 12.00 kami pun memasuki studio. Beruntung kami mendapat tempat duduk dekat panggung. Sebagian pengisi acara masih sibuk melakukan gladi resik. Tepat pukul 12.30 acara pun dibuka dengan tari-tarian dan Lesti yang membawakan Bubuy Bulan dan Manuk Dadali. Pembawa acara FFB kali ini adalah Andhika Pratama dan Gading Marten.
Rupanya kategori pemenangnya tidak dibacakan secara runtut. Biasanya dari kategori produksi seperti penata artistik dan kawan-kawan baru ke kategori utama seperti film terpuji. Yang dibacakan pertama oleh Titi Kamal dan Pandji Pragiwaksono adalah para pemeran pembantu terpuji yang diraih oleh Ganindro Bimo (Moammar Emka's Jakarta Undercover) dan Djenar Maesa Ayu (Kartini).
Tahun ini FFB membagikan 11 piala untuk kategori film layar lebar, tiga untuk film serial televisi, dan lima untuk film televisi (FTV), serta dua penghargaan khusus, lifetime achievement award). Penghargaan ini jumlahnya bisa berbeda-beda tiap tahunnya, dimana tahun ini tidak ada penghargaan untuk poster film dan pemeran anak terpuji.