Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Beraktivitas Tanpa Kulit Terproteksi? Jangan Lagi Deh!

10 September 2017   20:13 Diperbarui: 12 September 2017   08:05 1032
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu hasil foto dengan UV Camera yang artistik (dokpri)

Perempuan baik yang tinggal di perkotaan maupun pedesaan tak luput dari segudang aktivitas. Ada banyak hal yang dilakukan sepanjang hari, ada yang sebagian besar waktunya berada di luar ruangan ataupun menuntutnya untuk terus berkonsentrasi di balik layar. Apapun aktivitas para perempuan tersebut, mereka memerlukan perlindungan bagi tubuh mereka. Perlindungan bagi kulit itu bukan hanya untuk memelihara kecantikan, namun yang lebih penting adalah dari sisi kesehatan.

Perempuan itu meskipun sosoknya terlihat rapuh, namun diberi tekad yang kuat dan kemampuan untuk menjadi apa yang mereka inginkan. Mereka bisa menjadi atlet dan jurnalis yang menuntutnya untuk beraktivitas di luar ruangan, atau menjadi akuntan, penulis, analis saham yang sebagian waktunya berada di balik layar komputer. Pekerjaan sebagai driver ojek dan taksi daring pun juga mulai digeluti oleh para perempuan. Ya, mereka bisa jadi apa saja.

Yang sering dilupakan oleh sebagian kaum wanita dalam kesehariannya adalah menjaga kesehatan kulit mereka. Sering sekali karena kesibukan, mereka lupa mengaplikasikan ulang body serum yang mengandung tabir surya ke kulit mereka. Padahal matahari terus memancarkan sinar ultraviolet dan bisa mendegradasi kesehatan kulit para perempuan di negeri tropis jika tanpa perlindungan.

Menjadi model atau penari juga perlu perlindungan kulit dari sengatan sinar matahari (dokpri)
Menjadi model atau penari juga perlu perlindungan kulit dari sengatan sinar matahari (dokpri)
Nah, waktu datang ke acara yang dihelat NIVEA untuk gerakan mencintai tubuhmu atau #ILOVEMYBODY di Atrium Mall Taman Anggrek, Jakarta Barat (25/8), aku diingatkan kembali untuk lebih menjaga kesehatan kulit. Kulit yang sehat itu penting bagi wanita, selain berpengaruh ke penampilan dan mendongkrak kepercayaan diri, juga agar terhindar dari penyakit yang lebih berbahaya yaitu kanker kulit. Wah saya diingatkan untuk selalu memberikan tabir surya sebagai pelindung bagi kulit.

Sinar matahari itu memang penting bagi tubuh untuk memperkuat pernafasan, aliran darah, stimulasi vitamin D, mencegah infeksi, metabolisme tubuh, dan sistem kekebalan tubuh. Yang berbahaya adalah sinar matahari berlebih yang sudah tidak lagi ramah bagi kulit. Sinar matahari berlebih ini dapat memberikan imbas negatif pada kulit yang tak terlindungi. Berdasar panjang gelombang, sinar ultraviolet pada matahari terbagi atas UVA dan UVB. Sinar UVA dapat menyebabkan alergi sinar matahari dan merusak secara jangka panjang jaringan ikat dimana efeknya yang terlihat nyata adalah penuaan dini pada kulit. Sedangkan UVB dapat menyebabkan terbakarnya kulit dan mengganggu DNA.

Lantas bagaimana caranya untuk proteksi kulit tubuh?

Menurut dr. Srie Prihianti Gondokaryono, SpKK, PhD, FINDSDV, FAADV cara untuk melindungi kulit dari paparan matahari adalah mengenakan topi, sunglasses juga yang tak kalah penting adalah tabir surya. Saat ini sudah tumbuh kesadaran untuk mengenakan tabir surya di wajah, tapi yang sering dilupakan adalah juga mengenakan produk yang mengandung tabir surya di kulit lengan, kaki, juga anggota tubuh lainnya yang tertutup oleh baju. Punggung, dada dan bagian perut juga sebaiknya diberikan tabir surya sebagai pelindung.

Saat beraktivitas sebaiknya siapkan payung, sunglasses, dan body serum sebagai pelindung kulit dari sinar UV (dokpri)
Saat beraktivitas sebaiknya siapkan payung, sunglasses, dan body serum sebagai pelindung kulit dari sinar UV (dokpri)
Tabir surya ini sebaiknya digunakan sesuai dosis yang tepat dan dioleskan lagi setelah jangka waktu tertentu, termasuk ketika tubuh bersentuhan dengan air. Tabir surya ini ujar sekretaris umum Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan Kelamin Indonesia (PERDOSKI) tidak hanya wajib dikenakan oleh mereka yang sedang ke pantai atau sering beraktivitas fisik di lapangan, melainkan juga mereka yang beraktivitas di dalam ruangan, termasuk ketika di dalam rumah.  Waduh aku selama ini hanya mengenakan tabir surya ketika di luar ruangan, kalau dalam rumah sebatas mengenakan pelembab dan hand lotion biasa. Wah kebiasaanku harus kuubah nih. Mengapa mereka yang di dalam ruangan juga wajib mengenakan tabir surya? Hal ini dikarenakan sinar UVA dapat menembus kaca.

Lanjut dr Srie Prihianti, penting untuk memahami jenis kulit, musim dan wilayah sebelum memilih tabir surya dengan SPF (sun protection factor) yang tepat. SPF yang dipilih saat berada di lingkungan tropis bisa berbeda dengan ketika berada di daerah subtropis.  Tabir surya ini perlu diaplikasikan ulang setiap 4-5 jam sekali, sedangkan apabila kondisi tubuh berkeringat dan terkena air maka harus diaplikasikan ulang  setelah 2-3 jam.

Oh ya bukan hanya perempuan yang perlu mengenakan tabir surya di wajah dan kulit tubuhnya. Si bayi dan para pria juga perlu menggunakan pelindung. Menurut dokter, bayi usia enam bulan ke atas sudah bisa menggunakan tabir surya namun yang memang dikhususkan untuk kulit bayi.

Kampanye #ILOVEMYBODY perlu agar perempuan dan pria Indonesia makin peduli pada kesehatan kulit mereka (dokpri)
Kampanye #ILOVEMYBODY perlu agar perempuan dan pria Indonesia makin peduli pada kesehatan kulit mereka (dokpri)
Mengapa Kampanye #ILOVEMYBODY Ini Penting?

Kampanye "Sayangi Tubuhmu, Rawat Kulitmu  #ILOVEMYBODY"merupakan hal yang penting dikarenakan masih banyak yang kurang peduli untuk mengoleskan tabir surya sebelum beraktivitas meskipun sudah banyak sosialisasi tentang bahayanya paparan sinar ultraviolet. Untuk itu pada 22-27 Agustus 2017 NIVEA meluncurkan kampanye ini dengan beragam kegiatan seperti UV Photo Exhibition karya Arbain Rambey, UV Camera Experience, konsultasi dengan dokter kulit dan nutrisionis untuk memberikan edukasi ke masyarakat akan pentingnya perlindungan kulit tubuh yang tepat serta bagaimana menganalisa foto hasil UV Camera untuk mengetahui seberapa terlindung kulitmu.

Saat ini NIVEA telah meluncurkan produk whitening body serum dengan SPF33 dan kandungan vitamin C yang memiliki tingkat kemurnian 95% dan anti radikal bebas untuk perlindungan kulit dari efek sinar UV.  Produk ini pas bagi perempuan dan pria yang aktif di luar maupun yang lebih banyak berdiam di ruangan. Ada tiga pilihan produk, yaitu NIVEA Anti Age White Firming Body Serum SPF 33 untuk melindungi kulit dari tanda penuaan dini, mencerahkan kulit, dan membantu merawat 10 masalah kulit; NIVEA Extra White Body Serum SPF 33 untuk menutrisi kulit agar cerah, sehat dan lembut; serta NIVEA Instant White Body Serum SPF 33 untuk mencerahkan dan meratakan warna kulit sejak pemakaian pertama.

 

Tiga Body Serum Nivea yang disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan kulit (dokpri)
Tiga Body Serum Nivea yang disesuaikan dengan jenis dan kebutuhan kulit (dokpri)

Memotret Kondisi Perlindungan Kulit dengan UV Camera

Di acara ini juga ada booth untuk memotret kondisi perlindungan kulit dengan menggunakan UV Camera. Untuk itu digunakan kamera dengan filter khusus. Kulit yang terlindungi akan terlihat gelap, sebaliknya akan nampak cerah. Hasil UV Camera hanya dapat memvisualisasikan area dan dosis perlindungan kulit tubuh terhadap sinar ultraviolet, sedangkan untuk mengetahui kesehatan kulit seperti kelembapan, kekencaaan, penuaan dan lain-lain perlu alat yang lebih spesifik yaitu USG Kulit, Mexameter atau Corneometer, jelas  dr. Srie Prihianti Gondokaryono. Sementara itu, Junior Brand Manager PT Beiersdorf Indonesia Arum Nurhandayani mengajak para pengunjung untuk mencoba memotret kulitnya dengan kamera ini untuk mengetahui seberapa luas area kulit yang sudah terlindungi.

Yang terlindungi berwarna gelap jika difoto dengan kamera UV (dokpri)
Yang terlindungi berwarna gelap jika difoto dengan kamera UV (dokpri)
Aku dan Efa pun mencobanya dan ternyata hasilnya adalah foto yang eksotis dimana kulit jadi nampak gelap. Tapi kulitku di foto nampak belang-belang pertanda tak semua bagian kulit tubuhku terlindungi.

Mencoba foto kulit untuk mengetahui beda antara kulit yang terlindungi dan tidak (dokpri)
Mencoba foto kulit untuk mengetahui beda antara kulit yang terlindungi dan tidak (dokpri)
Pengunjung penasaran dengan hasil foto kamera UV (dokpri)
Pengunjung penasaran dengan hasil foto kamera UV (dokpri)
Wah ternyata bukan hanya pengunjung perempuan yang asyik mengantri untuk berfoto dengan UV Camera, yang pria pun tak kalah. Seorang pria nampak serius mengoleskan body serum NIVEA di lengannya dan satunya dibiarkan tanpa krim. Meski nampak macho urusan mengoleskan body serum bertabir surya wajib karena kesehatan kulit itu penting. Jadi bukan hal yang tabu jika pria juga peduli dengan kesehatan kulitnya dengan memakai tabir surya di kulit wajah dan kulit tubuh. Apalagi pria lebih sering aktif di luar ruangan. Nah, di dalam foto tersebut kulitnya juga nampak berbeda.

Pria juga peduli dengan kesehatan kulit (dokpri)
Pria juga peduli dengan kesehatan kulit (dokpri)
Warna kulitnya beda kan?! (dokpri)
Warna kulitnya beda kan?! (dokpri)
Tentang kamera dengan filter ultraviolet ini hasil gambarnya bisa jadi karya seni yang unik. Salah satu fotografer Indonesia yang mulai menggeluti adalah fotografer kawakan Arbain. Ia bercerita jika ia tertantang untuk memodifikasi dan menambahkan filter khusus agar dapat menangkap sinar ultra violet yang sulit dilihat secara kasat mata. Dengan menangkap sinar UV maka UV camera akan merefleksikan sinar terlihat (mejikuhibiniu), sehingga gambar yang dihasilkan hanya hitam dan putih dengan perbedaan kadar kegelapan bergantung seberapa luas daerah yang terlindungi oleh tabir surya.

Wah koleksi foto Pak Arbain dengan kamera UV memang keren (dokpri)
Wah koleksi foto Pak Arbain dengan kamera UV memang keren (dokpri)
Arbain menambahkan filter khusus agar kamera dapat menangkap sinar UV (dokpri)
Arbain menambahkan filter khusus agar kamera dapat menangkap sinar UV (dokpri)
Selain bisa menunjukkan kulit yang terlindungi dan yang tidak, setuju kan hasil foto ini artistik? (dokpri)
Selain bisa menunjukkan kulit yang terlindungi dan yang tidak, setuju kan hasil foto ini artistik? (dokpri)
Wah setelah melihat fotoku dan masih banyaknya area yang tak terlindungi aku jadi rajin untuk mengoleskan tabir surya di wajah dan kulit tubuhku. Aku juga mengingatkan suami untuk melakukan hal serupa, meskipun bagi pria menggunakan tabir surya itu lebih berat. Dengan menyayangi tubuh dan merawat kulit maka imbas negatif dari paparan sinar matahari berlebih akan terminimalisasi.

#ILOVEMYBODY

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun