Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Tahun 2017 Tahunnya Film Horor Indonesia?

5 September 2017   16:14 Diperbarui: 6 September 2017   09:37 5321
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2017 bisa disebut tahun kebangkitan film horor Indonesia. Film horor kembali diminati masyarakat. Sudah ada tiga film horor rilis tahun ini yang masuk 10 besar perolehan jumlah penonton terbanyak yang datanya senantiasa dimutakhirkan dalam website filmindonesia.

Ketiga film tersebut adalah Danur, Jailangkung, dan The Doll 2. Hingga penghujung tahun ini masih ada beberapa film horor yang diprediksi juga bakal mendulang banyak pundi-pundi uang. Apakah tahun ini tahunnya film horor di kancah perfilman Indonesia?

Film horor Indonesia itu sejak dulu dibenci juga disukai. Digandrungi jika begitu seram dan membuat ketakutan, tapi dibenci (oleh sebagian kalangan) jika menyisipkan banyak adegan vulgar. Tentu kita masih ingat ada Suzanna yang disebut ratu horor berkat perannya sebagai Sundel Bolong (1981) yang membuat penontonnya bisa mengalami mimpi buruk. Ia juga berhasil membuat penonton terbius antara kagum dan ngeri dalam Malam Jumat Kliwon (1986) dan Malam Satu Suro (1988). Waktu masih kecil saya benar-benar ketakutan dan kabur jika diajak nonton film-film Suzanna, meskipun siang hari.

Setelah film Indonesia kembali bangkit tahun 2000-an, film horor juga kemudian diproduksi dan berhasil. Pada tahun 2000-an tersebut ada banyak film horor yang bukan hanya berhasil menakut-nakuti penonton namun juga memiliki jalan cerita yang apik. Film-film horor yang berhasil dikenang adalah Jelangkung (2001), Kuntilanak (2006), dan Pocong 2 (2006).

Saya sendiri menjadikan Kuntilanak sebagai film horor favorit yang berhasil membuat saya was-was mandi malam-malam di kosan. Saya masih ingat perwujudan kuntilanak yang menyeramkan, tertawanya yang menggiriskan, dimana tertawanya kencang saat masih jauh dan sebaliknya, deraian tawanya makin lirih ketika ia sudah dekat. Hiiih. Dalam film yang disutradarai Rizal Mantovani dan dibintangi Julie Estelle dan Evan Sanders ini si kuntilanak hadir jika dinyanyikan tembang-tembang Jawa seperti Durmo. Gara-gara sukses ditakut-takuti Kuntilanak, saya enggan nonton sekuelnya. Tapi yang lebih bikin kaget setengah mati adalah Pocong 2. Waktu itu saya masih suka menonton teve di kosan hingga tertidur pulas. Nah, waktu terbangun dini hari eh di teve sedang ada iklan film Pocong. Ampun deh!

Sayangnya film horor nasional kemudian 'ternodai' oleh film-film yang suka menyisipkan keseronokan dan adegan vulgar. Uniknya, sebagian di antaranya juga laku keras. Mungkin karena hanya bermodalkan budget rendah, syuting singkat dan jalan cerita yang asal-asalan sementara pendapatannya berlipat-lipat maka film horor vulgar seperti ini beberapa waktu lalu banyak menghiasi bioskop-bioskop pinggiran. Asli deh bikin sakit mata, tapi beda sih tanggapannya jika penontonnya pria. Film-film horor yang memajang aktris seksi seperti Tali Pocong Perawan (2008), Air Terjun Pengantin (2009) dan Setan Budeg (2009) meraup keuntungan berkali-kali lipat dan masuk film horor yang laris-manis.

Untunglah kembali lagi terjadi dinamika dalam perkembangan film horor. Tahun lalu ada Sunya dan Pesantren Impian yang memberikan nafas segar. Sunyamenampilkan unsur-unsur mistis Jawa dan membuat penonton penasaran meskipun tidak banyak yang bergentayangan. Pesantren Impian menampilkan kisah yang menarik dimana kisah seram terjadi di sebuah pesantren yang konon memberikan kesempatan kedua bagi mereka yang memiliki masa lalu gelap.

Danur Masih Menduduki Peringkat Teratas

Hingga saat ini Danur masih betah di posisi teratas. Danuryang dirilis 30 Maret 2017 ini berhasil menjadi horor terlaris sejak tahun 2000 dan film terlaris hingga hari ini (5/9) seperti yang dilansir oleh website filmindonesia, dimana berhasil menjaring 2.736.157 penonton. Di posisi kedua dimana terpaut tidak jauh dengan angka urutan teratas adalah Jailangkungyang merupakan remake dari film sukses Jelangkung. Film ini juga berhasil meraup dua jutaan penonton, tepatnya 2.550.271 penonton. Kedua film ini terancam digusur oleh Warkop DKI Reborn: Jangkrik Boss Part 2 yang saat ini telah meraih 1,75 juta penonton.

Tiga film horor masuk 10 besar terlaris (sumber: filmindonesia.or.id)
Tiga film horor masuk 10 besar terlaris (sumber: filmindonesia.or.id)
Film horor lainnya yang nangkring di 10 besar adalah The Doll 2.Film yang dibintangi Luna Maya dan Herjunot Ali ini bercerita tentang teror dari boneka. The Doll 2 kerap dibandingkan dengan Annabelle Creation, namun tetap mengundang banyak peminat. Hingga saat ini The Doll 2  menduduki peringkat kelima dengan 1.226.864 penonton.

Pada bulan September inilah kompetisi film horor ini akan ketat. Ada empat film horor yang hadir setiap minggunya, dimana keempat-empatnya memiliki peluang untuk menembus angka satu juta penonton. Diawali dengan Petak Empat Minako pada 7 September, dilanjutkan remakehoror berjudul Hantu Jeruk Purut Reborn (14/9). Minggu berikutnya giliran misteri situs Gunung Padang yaitu Gerbang Neraka dimana dibintangi Julie Estelle dan Reza Rahadian. Dan yang paling ditunggu-tunggu adalah horor besutan Joko Anwar. Ia mendaur ulang film horor terseram sepanjang masa, Pengabdi Setan. Keempat film ini akan saya bahas dalam artikel selanjutnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun