Jam menunjukkan hampir pukul delapan pagi. Kami pun bergegas menuju ke meja registrasi dan bergabung dengan barisan terdekat. Upacara bendera tujuh belas Agustus di Kebun Teh Malabar akan segera dimulai.
Hampir tujuh tahun silam aku tidak pernah mengikuti upacara bendera. Oleh karenanya ketika ada pengumuman Kompasiana mengajak 20 kompasianer berupacara bendera memeringati kemerdekaan, aku pun antusias. Apalagi jarang-jarang ada kesempatan berupacara bendera di Kebun Teh Malabar, Pengalengan, Bandung.
Namun rupanya perjalanan menuju lokasi lumayan panjang karena kemacetan parah di beberapa titik. Dari Jakarta kami berkumpul pukul 07.00, kemudian berangkat sejam setelahnya dan tiba di Bandung sekitar pukul 12.00. Sembari menunggu kawan-kawan Kers Bandung dan sekitarnya berkumpul, sebagian Kers memilih beristirahat, lainnya asyik berjalan-jalan. Mendekati pukul 16.00 kami berangkat ke Pengalengan dan tiba di Citere resort untuk makan malam pada pukul 20.00. Setiba di Hotel Damanaka kami langsung beristirahat agar bisa segar keesokan harinya.
Perjalanan menuju Pengalengan, Bandung, cukup panjang dan agak melelahkan. Namun, semuanya terbayar ketika melihat betapa meriahnya kegiatan peringatan kemerdekaan ke-72 RI di tanah lapang Kebun Teh Malabar. Para warga dua desa, desa Sukamanah dan desa Banjarsari, yang terdiri dari 33 RW berkumpul dengan penuh antusias. Tua muda bersemangat untuk melihat jalannya upacara bendera, menyaksikan arak-arakan, berbelanja di pasar kaget, mengikuti vaksinasi hepatitis B gratis, dan menikmati aneka santapan cuma-cuma yang nikmat.
Wah rasanya sudah lama tidak melihat perayaan kemerdekaan semeriah ini. Bak sebuah pesta rakyat. Anak-anak tertawa gembira dan para kakek nenek ikut tersenyum lebar dengan raut wajah ingin tahu.
Upacara bendera di Pengalengan ini diikuti oleh berbagai kalangan, dari siswa-siswa SD, SMP, dan SMA, para veteran, juga perwakilan dari tiap-tiap BUMN yang terlibat dalam program CSR (corporate social responsibility) di daerah ini. Para BUMN itu adalah PT Bank Mandiri, PT Bio Farma, Perum Jasatirta II dan PT Perkebunan Nusantara VIII.. Sebagai pembina upacara adalah Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoadmodjo.
Upacara bendera berlangsung dengan khidmat. Lagu-lagu nasional pun berkumandang, Padamu Negeri, Hari Merdeka dan Halo-Halo Bandung. Kupikir upacara sudah akan berakhir. Punggung sudah mulai terasa kaku karena sudah lama tidak mengikuti upacara dan sinar matahari semakin menyilaukan. Wah rasanya sudah ingin melemaskan badan dan menonton pawai. Kemudian musik tradisional khas Sunda mengalun. Lagu Kulihat Ibu Pertiwi dan Indonesia Pusakamengalun dengan aransemen baru, khas negeri Parahyangan.
Berlatar panorama Kebun Teh Malabar yang indah, lagu Kulihat Ibu Pertiwi terasa selaras. Alam yang begitu indah dan tanah yang subur harus selalu dijaga agar dapat dinikmati berbagai generasi mendatang.
Hutan gunung sawah lautan
Simpanan kekayaan
Kini ibu sedang susah
Merintih dan berdoa
Lagu ini lembut mengalun, namun liriknya kurasa tepat menusuk, tentang bagaimana alam yang bisa rusak jika tereksploitasi terus-menerus tanpa memikirkan keberlanjutannya. Aku terhanyut akan iramanya yang sendu. Mataku mulai berkaca-kaca dan dengan sudah payah aku menahan diri agar air mataku tak mengalir ke pipiku.
Setelah upacara berakhir, acara dilanjutkan dengan pertunjukan drumband dan pawai. Lomba-lomba untuk warga desa pun siap dimulai.
Pada upacara ini juga dilangsungkan seremoni CSR oleh PT Bank Mandiri, PT Bio Farma, Perum Jasatirta II dan PT Perkebunan Nusantara VIII. CSR yang merupakan gabungan dari 10 BUMN berupa bedah 724 Â rumah veteran senilai Rp 28 M. PT Bank Mandiri menambahkan CSR yang terdiri dari renovasi tribun lapangan, pembangunan MCK, renovasi 2 SD, pakaian seragam dan sepatu SDN 1 dan SDN 3 Malabar. Sedangkan PT Bio Farma memberikan beasiswa kepada 27 siswa Jawa Barat. PTPN VIII melakukan renovasi masjid Al Hikmah Mandalawangi di kampung Sukamenak, Pengalengan. Sementara, Perum Jasatirta II menyerahkan bantuan berupa taman bacaan untuk desa Cibinong. Selain itu juga dilakukan pembagian sertifikat kepada para pelajar yang mengikuti program Siswa Mengenal Nusantara yang diselenggarakan Kementerian BUMN.
Kami kemudian menuju lokasi CSR Bank Mandiri yang tergabung dalam program bedah rumah BUMN. Ada 724 rumah veteran yang diperbaiki di atau dibuatkan rumah baru di Jawa Barat. Bank Mandiri mendapat jatah 150 rumah, dengan enam di antaranya berada di kawasan Pengalengan. Baru dua rumah veteran yang selesai dibedah.
Salah satunya adalah Pak Taslim, veteran, yang sebelumnya rumahnya kurang layak huni. Bank Mandiri bekerja sama dengan Kodim III/SLW melakukan rehab rumah tersebut dengan memakan waktu sekitar 10 hari. Hasilnya, rumahnya nampak rapi, berubin, dan memiliki sanitasi yang lebih baik dengan adanya fasilitas MCK yang bersih. Kandang ayam di luar rumah pun tertata.
Rupanya adanya upacara bendera dan CSR di berbagai daerah juga program Siswa Mengenal Nusantara merupakan rangkaian dari program Bakti Kementerian BUMN dan BUMN Hadir untuk Negeri. Â Kegiatan ini telah berlangsung sejak tahun 2015 sebagai komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan serta menumbuhkan dan memupuk rasa kebanggaan berbangsa, bertanah air Indonesia kepada seluruh masyarakat di seluruh pelosok negeri. Â Sedangkan program Siswa Mengenal Nusantara bertujuan membangun kapasitas nasional melalui generasi muda penerus bangsa dengan memberikan pemahaman nyata terhadap keberagaman nusantara.
Kegiatan BUMN Hadir untuk Negeri seperti upacara bendera dan CSR kali ini dilakukan ke daerah-daerah di luar Jakarta untuk melihat dari dekat kondisi daerah-daerah di luar Jakarta. Selain bedah rumah, program BUMN Hadir untuk Negeri di antaranya adalah Program Direksi Mengajar, Rumah Kreatif BUMN, dan mendirikan Posko Tanggap Bencana. Kegiatan ini selain dilakukan sendiri-sendiri, adakalanya dilakukan bersama-sama dengan melibatkan berbagai BUMN untuk memberikan manfaat yang lebih besar.
Berkunjung ke Rumah Kompasianer
Di sela-sela acara sembari menunggu acara bersantap dengan Bank Mandiri, Kompasianer pun beristirahat dan ngupi di rumah salah satu Kers di daerah Kopo. Kami menikmati kopi hangat dan aneka camilan di rumah kediaman orang tua bang Harris Maulana. Meskipun kami berjumlah duapuluhan dan datang mendadak, orang tua bang Harris nampak santai. Kami pun berbincang-bincang dengan akrab. Hehehe jarang-jarang kan singgah dan bersilatuhrami ke rumah kompasianer. Wah kapan lagi ya ada upacara bendera seru seperti ini di luar kota?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H