Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Critical Eleven Mirip Sabtu Bersama Bapak?

23 Mei 2017   21:23 Diperbarui: 25 Mei 2017   18:28 1859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 [caption caption="Ale dan Anya dalam Critical Eleven (dok. IMDB)"][/caption]

Critical Eleven sejak awal tahun 2017 sudah mulai rame dibicarakan dan merupakan film yang ditunggu-tunggu karena diangkat dari novel laris Ika Natassa. Grup-grup film pun juga dilanda euforia dan rame membahas film ini sejak premiere. Akan tetapi ketika menonton film ini 15 Mei silam saya merasa seperti dejavu. Ada banyak kemiripan antara Critical Eleven dan Sabtu Bersama Bapak. Apakah karena digarap oleh orang yang sama?

Oh ya saya belum pernah membaca novel Critical Eleven dan Sabtu Bersama Bapak. Jadinya ketika menonton kedua film ini saya mengapresiasinya berdasar tontonan ala layar lebarnya.

Ada banyak pujian untuk film Critical Eleven yang mengalir, baik dari para fans novel tersebut maupun para penonton. Di tengah-tengah arus pujian tersebut rupanya ada juga yang mengritisinya, namun jumlahnya hanya segelintir. Waktu itu ada juga yang beranggapan Critical Eleven tidak jauh beda dengan film Monty Tiwa sebelumnya, Sabtu Bersama Bapak. Dan ketika usai menonton Critical Eleven, aku setuju dengan pendapat tersebut. Jika tidak tahu para pengarang novel ini, bisa jadi aku mengira kedua film ini ditulis oleh orang yang sama.

Critical Eleven dan Sabtu Bersama Bapak keduanya digarap orang yang sama tapi beda novel dan beda perilisannya.

Critical Eleven dan Sabtu Bersama Bapak sama-sama disutradarai oleh Monty Tiwa. Namun untuk Critical Eleven, Monty Tiwa bekerja sama dengan Robert Ronny.

Sabtu Bersama Bapak diangkat dari novel berjudul sama karya Adhitya Mulya, kemudian diangkat ke layar lebar pada 5 Juli 2016. Pemainnya di antaranya Abimana Aryasatya, Ira Wibowo, Deva Mahenra, Acha Septriasa, Arifin Putra.

Naskah Sabtu Bersama Bapak kemudian digubah oleh Adhitya Mulya dan Monty Tiwa. Filmnya lumayan sukses dengan menjaring sekitar 639.530 penonton. Ulasan lengkap pernah saya tulis di sini.

Sedangkan Critical Eleven merupakan karya Ika Natassa dengan judul novel yang sama. Filmnya resmi diputar di bioskop pada 10 Mei dan sampai saat ini telah mendulang 616.168 penonton berdasar laman filmindonesia.or.id. Para pemainnya juga merupakan kolaborasi pemain film senior dan aktor/aktris beken seperti Widyawati Sophiaan, Slamet Rahardjo Djarot, Adinia Wirasti, Reza Rahadian Astrid Tiar, Revalina S. Temat, Refal Hady dan Hamish Daud.

Penggarapan naskah Critical Eleven melibatkan penulis novel, kedua sutradara dan Jenny Jusuf. Oh ya film ini mendapat rating 17 tahun ke atas karena ada adegan dewasa, alhasil penonton diminta menunjukkan KTP-nya sebelum membeli tiket.

Secara garis besar Sabtu Bersama Bapak membahas tentang bagaimana kehidupan Satya (Arifin Putra), Cakra (Deva Mahenra) dan ibunya, Itje (Ira Wibowo), paska kepergian si suami, Gunawan (Abimana Aryasatya). Sebelum meninggal, Gunawan membuat video tentang kumpulan nasihat untuk kedua putranya yang ditonton setiap Sabtu. Keduanya anaknya sukses berkarir tapi menjalankan nasihat ayah secara kaku sehingga membuat runyam hubungan Satya dan istrinya, Rissa (Acha Septriasa), juga membuat Cakra sulit mencari pasangan hidup.

[caption caption="Poster film Sabtu Bersama Bapak (dok. IMDB)"]

[/caption]

Sedangkan Critical Eleven berkutat pada pasangan suami istri Aldebaran Risjad, dipanggil Ale (Reza Rahadian) dan Tanya Baskoro atau Anya (Adinia Wirasti). Keduanya bertemu di dalam pesawat dan kemudian saling jatuh cinta. Mereka pasangan yang mesra hingga kemudian cinta mereka dipertanyakan pasca Anya kehilangan bayinya.

Tentang Hubungan keluarga dan pertemanan yang berharga
Kedua film ini sama-sama membahas pentingnya hubungan keluarga dan pertemanan. Gunawan ingin membantu istrinya membesarkan kedua putranya sehingga menjelang kematiannya membuat banyak video berisi petuah. Hubungan antara Ibu dan kedua putranya juga antara kakak beradik juga erat. Cakra juga punya teman-teman yang rewel dan suka menggodanya karena belum punya pendamping.

Ale dan Anya seperti Kisah Sabtu Bersama Bapak juga berkisah tentang hubungan hangat keluarga Ale, keakraban Ale dengan adik-adiknya, Harris dan Raisa, juga jalinan pertemanan Anya yang akrab dengan tiga kawannya, Donny, Agnes, dan Tara. Ketiga kawan Anya suka saling menggoda namun mereka kompak memberi dukungan kepada Anya saat ia mulai nampak depresi.

Juga Membahas Hubungan Ayah dan Anak
Kedua film ini memperlihatkan sosok ayah yang penyayang namun juga menuntut anaknya untuk memiliki cita-cita tinggi dan meraih mimpi tersebut. Satya dan Cakra dalam SBB sangat mengagumi ayahnya, namun menelan mentah-mentah nasihat ayahnya, terutama Satya yang sejak kecil diminta terus bekerja keras dan berprestasi. Ia kemudian menjadi sosok yang idealis dan menuntut kesempurnaan, termasuk ke istrinya, yang membuat Rissa malah tertekan.

Ayah Ale dalam CE juga berharap anaknya mengikuti saran-sarannya sehingga hubungan Ale dan ayahnya agak dingin. Seperti Satya, Ale baru memahami sikap ayahnya saat ia terpuruk.

[caption caption="Ije bersama Satya dan Cakra menonton video si bapak tiap Sabtu (dok. IMDB)"]

[/caption]

Kisah Ale dan Anya Seperti Pengembangan Kisah Satya dan Rissa
Satya dan Ale sama-sama bekerja sebagai petroleum engineer di kilang minyak lepas pantai. Sedangkan Anya mirip dengan Rissa yang seorang wanita karier dimana kemudian melepas pekerjaan yang dicintainya demi mengikuti suaminya. Keduanya sama-sama melakukan long distance relationship. Bedanya, hubungan Ale-Anya mulai retak karena kehilangan bayi, sedangkan Satya-Rissa mulai bertengkar karena Satya menuntut istrinya sebagai ibu rumah tangga yang sempurna, sementara Rissa ingin menjadi ibu sekaligus wanita karier.

Kesamaan inilah yang membuat saya mengira kisah Ale-Anya pengembangan dari cerita Satya-Rissa. Memang kisahnya tidak mirip plek, tetap ada perbedaan dari karakter para tokoh dan solusi dari konflik tersebut

Plus Minus Critical Eleven dan Sabtu Bersama Bapak
Dari segi plot dan dinamika cerita, saya lebih mengunggulkan Sabtu Bersama Bapak. Pernak-pernik cerita lengkap, ada adegan mengharu biru saat si ayah akhirnya meninggalkan kedua anaknya dan istrinya, pertengkaran suami-istri juga beberapa adegan jenaka yang melibatkan Cakra dan anak buahnya. Sementara, saya agak bosan dengan kisah Critical Eleven di bagian tengah hingga jelang berakhir. Ceritanya menjadi datar dan dinamika ceritanya kurang terasa. Entah kenapa ada rasa ingin film ini segera selesai dan saya menganggap durasi filmnya 135 menit kelamaan.

Sedangkan dari jajaran akting, dalam Sabtu Bersama Bapak, yang performanya paling menonjol adalah Ira Wibowo. Dua pemeran lainnya, Deva Mahenra dan Jennifer Arnileta juga mencuri perhatian. Sedangkan di Critical Eleven, chemistry antara Reza dan Adinia benar-benar terasa. Film ini adalah salah satu film yang menampilkan totalitas Adinia Wirasti. Sedangkan untuk Reza, saya masih lebih menyukai performanya dalam Rudy Habibie dan My Stupid Boss.

Ya, film Critical Eleven agak kurang memenuhi ekspektasi saya mengingat euforia film ini seperti AADC 2 tahun lalu. Tapi mungkin hal ini dikarenakan saya tidak membaca novelnya dan telah menonton film Monty Tiwa sebelumnya, Sabtu Bersama Bapak, yang menurut saya lebih enak dan nyaman ditonton. Oh ya ini pendapat pribadi dan selera tiap orang bisa jadi berbeda.

[caption caption="Poster Critical Eleven yang masih tayang hari ini (dok. IMDB)"]

[/caption]

 

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun