![Album KLa dari tahun 1989 (dokpri)](https://assets.kompasiana.com/items/album/2017/05/20/jpeg-20170520-165717-1496698511-592015cc6423bd28442cd89e.jpg?v=600&t=o?t=o&v=555)
Klanese Jogja ini didirikan tahun 2011. Para anggotanya beragam dari yang usianya berkisar 40 tahunan ke atas sebagai penggemar KLa sejak dulu hingga yang masih belasan tahun. "Kecintaan akan musik KLa Project ini ditularkan oleh orang tua mereka," jelasnya.
Kegiatan Klanese Jogja apa saja selain nonton konser? Kami memang dipertautkan oleh lagu-lagu KLa, tapi kami juga punya kegiatan lain seperti mengumpulkan dana untuk bakti sosial, paparnya.
Rumah di bilangan Sinduadi Mlati Sleman menjadi tempat berkumpulnya Klanese Jogja. "Kami terbuka menerima anggota," ujarnya.
Lagu favorit KLa apa Bu? "Saya paling suka dengan Semoga. Lagunya sedih tapi tidak cengeng. Lagu berikutnya Terpurukku di Sini, lagunya juga sentimentil tapi musiknya tidak yang muram," pungkasnya.
Saya kemudian malah terkenang ketika kakak dengan gembira memutar kaset yang baru dibelinya. Album bertajuk Ungu. Kami terdiam mendengarkan lagu instrumentalia, Heidelberg, yang tidak biasa di album KLa. Lagu itu seolah menyejukkan suasana dan membuat pikiran kami berkelana.
Saat beranjak dari stan Klanese Jogja, saya kembali ke realita, terkena panasnya sengatan matahari Jogja. Akhirnya melipir ke Bolang dan mendapat suguhan kopi hangat.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI