Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Susu itu Sehat, Tak Sekedar Nikmat

31 Maret 2017   20:01 Diperbarui: 1 April 2017   06:37 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ditemani susu Indomilk, jadi semangat membuat resensi buku (dokpri)

Saat berbelanja membeli berbagai kebutuhan pokok dan berpapasan dengan kawan, biasanya mereka bertanya melihat barang belanjaanku, “Lho masih minum susu? Kan sudah dewasa?”

Rupanya tidak sedikit yang beranggapan susu hanya cocok diminum oleh bayi dan usia anak-anak. Saat remaja apalagi sudah dewasa, susu dianggap hanya sekedar minuman yang nikmat, akan tetapi tidak sangat diperlukan oleh tubuh. “Duh masih minum susu juga, nanti gendut lho,” demikian respon teman sebaya jika melihatku masih doyan minum susu.

Susu itu satu rasanya nikmat. Diminum dalam suhu biasa, dingin, ataupun hangat, rasanya tetap enak. Dicampur dengan minuman seperti teh dan kopi juga sedap, termasuk ketika dibuat campuran puding dan topping kue seperti martabak manis.

Saat ini susu juga bukan lagi barang mahal karena kemasannya pun beragam sehingga ramah di kantong. Jika ingin hemat bisa membeli susu bubuk, jika ingin praktis bisa langsung membeli susu siap minum dalam kemasan kotak atupun botol.

Jika dulu saat masih ngekos lebih sering membeli dalam bentuk susu bubuk dan susu kemasan 200-250mL, maka karena sekarang sudah tinggal berdua maka kami lebih sering membeli susu kemasan 1 liter, baik rasa cokelat maupun rasa vanila. Untunglah pasangan juga penyuka susu, sehingga persediaan susu di rumah hampir selalu ada. Biasanya sih merk yang selalu ada di rumah itu Indomilk oleh karena produknya beragam, lumayan sering ada promo, dan mudah didapat. Pabriknya yang terletak di jalan raya Bogor pun dekat dengan rumah kami dan telah didirikan sehak tahun 1967 sehingga kualitas produknya terpercaya.

Ada rasa cokelat dan vanila, favorit berdua (dokpri)
Ada rasa cokelat dan vanila, favorit berdua (dokpri)
Susu Bikin Gendut?

Saya tidak setuju jika susu menjadi biang kerok seorang perempuan dewasa menjadi gemuk. Kalau iya berarti seharusnya saya sudah gendut karena terbiasa meminum susu, tapi syukurlah berat badanku relatif stabil, berkisar 47-49 kilogram. Jika pun was-was dengan lemak dalam susu, maka bisa memilih susu kategori ‘low fat’. Tapi saya dan pasanganku tetap lebih suka susu yang biasa, yang full cream hehehe karena rasanya lebih gurih, namun dengan catatan kami rajin untuk memeriksa kadar gula dan kadar kolesterol dalam tubuh. Syukurlah saat terakhir memeriksa kesehatan tubuh, kadar gula dan kadar kolesterol saya normal. Saat ini juga ada rasa 'plain' dan rasanya tetap nikmat. 

Cek kandungan gula darah dan kolesterol agar paham kondisi tubuh (dokpri)
Cek kandungan gula darah dan kolesterol agar paham kondisi tubuh (dokpri)
Tentang menjalankan gaya hidup sehat, saat ini saya berupaya menjalaninya berdua, meski memang saya rasa belum seoptimal waktu masih lajang. Dulu waktu masih lajang, suka ikut kegiatan olah raga seperti Women Self Defence yang diadakan setiap Sabtu atau kegiatan jalan sehat, yoga, dan senam. Tapi karena sekarang tempat tinggal kami lumayan jauh dari lokasi acara tersebut, akhirnya saya hanya puas olah raga di sekitar rumah. Terkadang lari pagi, ikut senam pagi di kompleks, atau menyetel musik dan bersenam di rumah. Kompensasi karena frekuensi olah raga kurang menurut saya maka saya suka berjalan kaki ketika berbelanja dan melakukan sit up sambil menonton teve. Sedangkan pasangan lebih suka melakukan gym di kantor sambil menunggu jalanan tidak terlalu macet.

Saat tes kebugaran dua minggu lalu, saya agak was-was apakah saya masih cukup bugar. Tes yang dilakukan oleh petugas dari Kemenkes itu berupa berkeliling lapangan 13 kali atau sekitar 1,6 kilometer. Peserta boleh memilih berlari atau berjalan kaki asal konsisten. Saya memilih berjalan kaki dan berhasil menempuh jarak tersebut dalam durasi 13 menitan. Wah saya masih termasuk cukup bugar. Ternyata ada hubungan antara tes tersebut dengan pilihan olah raga yang cocok bagi tubuh. Oleh karena saya masih kategori ‘cukup’ maka olah raga yang cocok adalah yang berintensitas sedang, seperti senam aerobic dan zumba. Wah saya jadi semangat untuk kembali aktif dan rajin berolah raga.

Untuk urusan makan, kami tidak terlalu kuatir karena lebih sering memasak sendiri daripada membeli makanan di rumah. Oleh karena memasak sendiri maka saya bisa mengontrol makanan dan mengetahui kandungan makanan tersebut. Untungnya pasangan bukan orang yang susah makan, yang penting ada sayur, tempe atau tahu, dan sambal maka sih beres. Buah yang sering menemani kami jenis yang kami sukai berdua yaitu melon dan pisang.

Menilik kandungan susu Indomilk yang terbuat dari susu segar, kaya akan mineral seperti kalsium, Zink, Iodium, vitamin seperti A,C, E, B1, B2, dan diolah dengan proses sterilisasi high temperature short time dimana proses tersebut telah membunuh bakteri jahat maka saya yakin susu Indomilk baik untuk tubuh.

Susu itu juga membantu mempercepat penyembuhan. Saat badan kemarin kurang fit karena terserang batuk maka selain minum obat dan beristirahat saya juga menambahkan asupan susu. Saya letakkan susu kotak Indomilk UHT dekat laptop agar ingat untuk meminumnya. Lumayan membantu badan untuk cepat pulih.  Saat sedang tidak fit inilah saya jadi menghargai makna kesehatan dan seperti motto Indomilk jadi ingin merasai sehat nikmat setiap saat. Sehat itu asik:)

Ditemani susu Indomilk, jadi semangat membuat resensi buku (dokpri)
Ditemani susu Indomilk, jadi semangat membuat resensi buku (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun