Â
Pimpinan mafia Rusia, Abram Tarasov, menyiagakan anak buahnya. Ia yakin  'angin puting beliung' akan segera menerjang karena ia memiliki mobil milik John Wick (Keanu Reeves). Ia baru menyadari tindakannya salah ketika markasnya porak poranda, hanya oleh satu orang, si John Wick alias The Boogeyman.Â
Sebuah adegan pembuka yang menarik yang memperlihatkan aksi John Wick yang beruntun, sekaligus menjadi benang merah  John Wick: Chapter 2 dengan film pendahulunya. Rupanya ada keterkaitan antara si bos organisasi tersebut dengan pimpinan organisasi kriminal yang dikalahkan John Wick sebelumnya.Â
Pada film pertamanya yang dirilis pada tahun 2014, John Wick dikisahkan sebagai mantan pembunuh bayaran profesional yang kemudian pensiun dan menghabiskan waktu bersama istrinya. Ketika istrinya sakit dan kemudian meninggal, ia merasa depresi. Ia baru terhibur ketika mendapat kado yang dipesan istrinya sebelum meninggal, seekor anak anjing yang lucu.Â
Suatu saat seorang anak kaya mengincar mobilnya. Ketika John Wick menolak menyerahkan mobilnya, ia mencuri mobil dan membunuh si anak anjing. John Wick marah besar dan memburunya. Pemuda tersebut dan kemudian ayahnya yang bos mafia Rusia, Iosef dan ViggoTarasov, beserta anak buahnya pun bertumbangan. John Wick diperlihatkan selamat, kemudian mengadopsi anak anjing baru lagi.Â
Nah, bos mafia yang mencuri mobilnya tersebut ternyata adalah kerabat yang berniat membalaskannya. John Wick memberinya salam damai  karena kali ini ia benar-benar berniat pensiun.
Malangnya ia tak bisa menikmati hari-harinya dengan tenang. Ia kontan waspada ketika bos mafia berdarah Italia, Santino d'Antonio (Riccardo Scamarcio) berkunjung ke rumahnya. Ia menuntut John melunasi hutang budinya. Namun John menolak. Tak terima ditolak ia pun meneror John dengan membakar habis rumahnya.Â
Jonathan kemudian berkonsultasi dengan Winston (Ian McShane) manajer hotel Continental, seorang pimpinan dan pengawas kode etik kriminal di kawasan New York. Menurut Winston, John tetap harus membayar hutang tersebut baru bisa benar-benar menjadi manusia bebas. John pun terpaksa kembali menjadi 'the boogeyman'.
Sejak mendengar bakal ada sekuel dari John Wick, saya langsung mencatat jadwal rilisnya. Film John Wick sendiri sebenarnya sudah bagus dan tidak perlu ada kelanjutannya, tapi ketika ada pun saya juga bakal penasaran dan ingin menontonnya. Dan rupanya John Wick: Chapter 2 jauh di atas ekspektasi. Skala filmnya jauh lebih besar dibanding film pertamanya. Asyiknya pernak-pernik dan beberapa tokoh di film pertama tetap dipertahankan sehingga menjadi ciri khas film John Wick.Â
Meskipun tidak menonton film pertamanya, dijamin penonton tidak akan kesulitan mengenal John Wick karena akan dijelaskan sepotong-potong di berbagai dialog. Akan tetapi bagi yang sudah menontonnya maka dijamin bakal lebih sumringah melihat aksinya yang lebih intens.
Ada banyak hal yang menarik dari John Wick. Sosoknya yang pendiam dan tenang menjadi tanda tanya kenapa orang ini disebut sangat berbahaya. Saat ia menjadi masyarakat sipil dan ketika beraksi, sosoknya menjadi berlawanan. Saat menjadi 'the boogeyman' ia menjadi brutal dan tak kenal ampun.Â
Keanu Reeves sebagai John Wick tetap memiliki pesona di usianya yang tak lagi muda. Staminanya patut diacungi jempol mengingat adegan laga di film ini yang menguras fisik sangatlah banyak. Semenjak Speed dan Trilogi The Matrix yang melambungkan namanya, memang belum ada lagi filmnya yang bergenre laga yang menandingi kesuksesan film-film tersebut. John Wick bisa dibilang aksi 'comeback'-nya di film laga yang berhasil. Saya sendiri awalnya juga meremehkan film John Wick, tapi kemudian jadi menyukainya karena ada elemen yang unik di dunia John Wick.
Berbeda dengan film laga pada umumnya dimana si jagoan bertindak sendirian mengalahkan sepasukan musuh, John Wick memiliki jaringan pertemanan yang unik. Dunia kriminal ala John Wick juga memiliki kode etik dimana diawasi oleh masing-masing manajer Hotel Continental di berbagai cabang. Dalam film sekuel ini, jaringan pertemanan John Wick ternyata juga ada di Roma yang meliputi orang-orang yang tak terduga.
Nilai tambah dari John Wick: Chapter 2 lainnya adalah alur ceritanya yang tak terduga dan makin kompleks dimana tetap digarap oleh Derek Kolstad. Ada kalangan pecinta film laga yang membandingkan John Wick dengan The Raid 2 dan memang ada sedikit kemiripan dari aksinya yang intens dan brutal juga sosok jagoannya yang seolah tak lelah terus bertarung. Keanu Reeves sendiri juga tertarik dengan The Raid dan pernah mengajak Iko Uwais terlibat dalam filmnya, Man of Tai Chi.Â
Nilai tambah berikutnya dari film Keanu Reeves ini adalah musiknya yang membantu penonton merasa tegang dimana digarap oleh Tyler Bates- Joel J. Richard dan grafisnya yang oke. Lagu dari Ciscandra Notalghia yang juga tampil di film ini juga enak dinikmati.Â
Catatan: Karena beberapa adegan lumayan brutal, maka beberapa bioskop ketat menerapkan aturan film ini hanya boleh ditonton di atas usia 21 tahun dengan menunjukkan KTP.
Detail Film:
Judul : John Wick: Chapter 2
Sutradara: Chad Stahelski
Pemeran : Keanu Reeves, Ian McShane, Laurence Fishburne, Ruby Rose, Common, Riccardo Scamarcio, Lance Reddick
Genre : Laga, thriller
Rating: 8,5/10
Ulasan film John Wick sebelumnya bisa dibaca di sini
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H