Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Memaknai Humanisme dalam Rupa Film Pendek

23 Januari 2017   11:51 Diperbarui: 23 Januari 2017   12:57 1528
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Para juara kategori mahasiswa (dokpri)

"Merengguk Asa di Teluk Jakarta" membahas kehidupan manusia perahu yang hampir seluruh kehidupannya berpusat di perahu dan tidak tinggal di daratan.

Dari laut semua berawal. Oleh karena dibesarkan dari keluarga nelayan maka mereka pun juga kemudian tumbuh sebagai nelayan. Rata-rata dari mereka berasal dari pendatang seperti Indramayu. Setelah berpindah-pindah mereka pun tinggal di kawasan Kali Adem. Penghasilan mereka tak menentu. Sementara itu laut semakin tercemar oleh limbah dan sampah sehingga ikan pun susut.

"I Love Me" dari Institut Kesenian Jakarta bercerita tentang seorang remaja yang gemar memotret aktivitas anak jalanan dan kondisi sekelilingnya dengan smartphone. Saat baterainya habis ia kesulitan meminjam charger ataupun power bank karena adanya faktor kecurigaan. Ternyata masih ada yang tulus menolongnya, yaitu penjual nasi goreng.

Dari MMTC Yogyakarta, "Omah" menceritakan seorang ayah yang membujuk anaknya untuk pulang karena ibunya merindukannya. Agus, si anak, sudah tidak pulang selama tiga tahun.

"Di Ujung Jari" dari Ubinus mengisahkan fenomena generasi milenial yang tak lepas dari gadget. Sosok dari film ini baru menyadari dunia yang beda sejak ponselnya hilang.

Ifa, salah satu juri, menjelaskan aspek yang dinilai (dokpri)
Ifa, salah satu juri, menjelaskan aspek yang dinilai (dokpri)
Terkait dengan penilaian film, Ifa mengungkapkan. Ada banyak unsur yang dinilai termasuk kedekatan dengan tema, perspektif tema, aspek teknik dan pesan dalam film. Film bukan hanya gagasan, akan tetapi bagaimana unsur-unsur termasuk aspek teknis digunakan untuk menyampaikan gagasan.

Akhirnya pemenang pun diumumkan. Juara 3, 2, 1 dari katagori pelajar adalah "Terminal", "Mata Hati Djoyokardi" dan "Ijinkan Aku Menikahinya". Masing-masing mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 4 juta, Rp 6 juta dan Rp 8 juta plus voucher menginap di hotel Amaris.

Para pemenang kategori SMA/SMK (dokpri)
Para pemenang kategori SMA/SMK (dokpri)
Sedangkan kategori mahasiswa diraih oleh "Merengguk Asa di Teluk Jakarta", "Different" dan "I Love Me" sebagai juara 3, 2 dan 1. Atas keberhasilannya tersebut mereka berhak mendapatkan uang tunai sebesar Rp 6,8 dan 10 juta plus voucher menginap di hotel Santika.

Wah selamat, siapa tahu selepas kompetisi ini mereka unjuk gigi mengikuti kompetisi tingkat mancanegara.

Para juara kategori mahasiswa (dokpri)
Para juara kategori mahasiswa (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun