Film animasi memiliki basis penonton yang tak kalah banyaknya dengan film live action. Apalagi penyuka film animasi bukan sebatas anak-anak, melainkan juga kaum dewasa. Pada tahun ini yang menarik disimak adalah perkembangan film animasi dimana pemainnya semakin beragam, meskipun studio animasi Hollywood dan studio Jepang tetaplah mendominasi. Nah, manakah film animasi yang paling saya favoritkan tahun ini?
Film animasi memiliki keunggulan dari segi penyuguhan cerita yang bisa sebebas-bebasnya. Mau tokoh utamanya bertingkah seaneh mungkin atau bertindak berlebihan akan dimaklumi, seperti adegan si tokoh jatuh ke lantai karena begitu terkejut melihat respon atau kelakuan seseorang. Kisah-kisah fantasi juga umumnya lebih mudah diterima via animasi dibandingkan format live action.
Pada satu dekade silam, film animasi didominasi Hollywood di antaranya dengan Walt Disney, Pixar, DreamWorks, Nickelodeon dan negara Jepang seperti studio Ghibli, ComicWave, Gainax, Madhouse, Toei Animation, dan Sunrise. Namun sejak beberapa tahun terakhir, film kartun dari Eropa, Kanada, dan Cina juga mulai menarik perhatian.
Indonesia dan negara Asia Tenggara seperti Malaysia dan Singapura juga mulai berjibaku membuat film kartun yang berkualitas. Bahkan studio animasi bertaraf internasional bernama RUS Animation Studio telah dibangun di Kudus, Jawa Tengah. Ini berarti pilihan film animasi akan semakin banyak dan beragam.
Meskipun pemainnya semakin banyak, perolehan keuntungan terbesar tahun ini masih didominasi film-film animasi dari studio Hollywood. Dari 10 besar perolehan keuntungan film animasi di seluruh dunia, hanya satu yang berasal dari luar Hollywood, yakni film karya Makoto Shinkai berjudul Kimi no Na wa (Your Name). Kesembilan film animasi lainnya adalah jenis film sekuel dan film segala umur seperti Finding Dory, Zootopia, Kungfu Panda 3, The Angry Birds Movie, Storks, Moana, Trolls, Ice Age: Collision Course, dan The Secret Life of Pets.
Menurutku angka keuntungan tersebut bukan berarti secara kualitas film tersebut lebih unggul. Hal tersebut juga dilatarbelakangi oleh metode promosi dan distribusi film. Kenyataannya memang film animasi Hollywood lebih banyak diberikan tempat di jaringan sinema Indonesia dibandingkan animasi produksi negara lainnya. Anime dari Jepang sendiri yang diputar seingat saya hanya beberapa, seperti Sinchan, Final Fantasy XV, Kimi no Na wa, One Piece, dan Detective Conan. Beberapa film animasi Jepang lainnya ditayangkan terbatas pada ajang festival. Sedangkan animasi dari Eropa atau negara lain juga umumnya diputar di institusi bahasa secara terbatas.
Dari kesembilan film animasi Hollywood di atas, terlihat bahwa film dengan tokoh dari dunia fauna menjadi tema yang paling banyak dieksplorasi. Ada petualangan ikan Dory, kisah harmonis di negeri satwa Zootopia dengan tokoh utama polisi kelinci, petualangan panda yang kali ini bertemu ayahnya di Kungfu Panda 3, kisah burung pemarah di The Angry Birds Movie, kisah bangau pengantar barang di Storks, para hewan purba di Ice Age: Collision Course, dan kisah anjing kucing di The Secret Life of Pets. Ada lagi kisah audisi hewan bernyanyi di Sing.
Mengapa hewan sering dijadikan tokoh utama di film animasi Hollywood? Hemm apakah mungkin karena di Amerika banyak pecinta hewan atau karena karakter hewan mudah mengundang simpati dan menarik perhatian anak-anak? Di film Moana juga dimasukkan karakter hewan seperti babi mungil Pua dan ayam ceroboh bernama Hei Hei, akan tetapi sahabat berupa hewan juga merupakan ciri khas dari film puteri Disney.
Tahun ini ada tujuh film animasi produksi Hollywood dan non Hollywood yang saya beri skor delapan dan di atasnya. Bahkan ada beberapa film yang saya beri skor sembilan. Film apa sajakah itu?
Berada di urutan kedua terbaik adalah Final Fantasy XV: Kingsglaive dengan skor 9/10. Film ini mengisahkan tentang negara Lucis yang diserang oleh Niflheim dimana kristal sebagai energi dan pelindung negara tersebut dicuri dan rajanya dibunuh. Ada banyak kejutan dan konspirasi di sini sehingga siapa lawan dan kawan susah dikenali. Adegan klimaksnya dimana pengawal raja, Nyx Ulric bertarung habis-habisan bersama para guardian dari cincin sihir begitu epik.
Dan yang saya tempatkan di posisi puncak untuk animasi terbaik tahun ini adalah Kimi no Na wa (Your Name). Skornya sama dengan Kingsglaive yaitu 9/10 dimana lebih unggul dari sisi emosional dan fantasi, yakni lebih menyentuh. Kisah ruh yang suka bertukar dengan lawan jenis pada masa yang berbeda sungguh menarik, itulah yang terjadi antara Mitsuha dan Taki dimana setiap dua kali seminggu mereka bertukar tubuh. Hingga suatu saat keduanya berhenti bertukar dan ternyata desa tempat Mitsuha tinggal hancur oleh ledakan meteor.
Taki pun berupaya keras menyelamatkan Mitsuha. Film karya Makoto Shinkai dan diproduksi oleh ComicWave ini memiliki kualitas setara dengan film pendahulunya, 5 Cm per Second (Byōsoku Go Senchimētoru) yang juga mengharu biru. Soundtrack musik lagu ini juga adegan kilas balik memiliki efek serupa dengan saat saya menonton 5 cm Per Second. Benar-benar baper deh dan visualisasinya itu detail banget
Memang filmnya menarik tapi tidak sewah film Ghibli pada umumnya sehingga saya hanya memberi skor 7,8/10. Dibandingkan The Red Turtle, masih lebih menarik film animasi komersial Ghibli berjudul Choujuu Jinbutsu Giga Emaki (Choju Giga) tentang persahabatan kodok dan kelinci yang menggunakan coretan gambar seperti gulungan kuno tentang cerita fabel.