Perjuangan banget tiba di Goethe. Saat sampai di lokasi film sudah diputar sehingga terlambat beberapa menit. Ruangan gelap dan saya memilih tempat duduk sekenanya.
Wah filmnya tidak disensor. Filmnya lumayan sadis tentang mutilasi dan ada adegan yang vulgar membuat risih dan mual menontonnya. Rasanya saya salah pilih film. Melihat sosok gadis kecil di kursi depan saya juga merasa si anak tersebut juga tidak sepatutnya di situ. Rasanya hanya saya yang gelisah menonton film tersebut, lainnya nampak menonton dengan serius. Selesai nonton dan diskusi dengan teman, ia juga bingung akan makna film dan akhir film tersebut. Jangan-jangan banyak yang pasang wajah serius, gara-gara tidak paham maksud filmnya hahaha.Â
[caption caption="Premiere Final Fantasy"]
Setelah selesai dan menonton videonya di Youtube ternyata durasi segmen sayanya cukup lama. Bak artis dadakan hahaha. Aksen medhoknya itu lho nggak hilang-hilang juga meski sudah 10 tahun di Jakarta.
Nah yang paling seru itu di Japanese Film Festival yang diadakan akhir November silam. Saya gila-gilaan nonton maraton di acara ini dari siang hari hingga larut malam.
Filmnya memang bagus-bagus dan beragam genre. Terkadang ada diskusi pasca film diputar dan kuis beragam hadiah. Setiap usai menonton maka tiketnya bisa ditukar goodie bag. Alhasil saya dan pasangan mendapat banyak goodie bag. Jika sudah menonton lima film juga bisa mendapat kaus. Proses menukarkan tiket dan menunggu distempel itu asyik.
Sambil menunggu film berikutnya diputar, saya mengobrol dengan panitia dan penonton. Wah senang bisa mengobrol dengan mereka yang memiliki minat yang sama. Ada panggung pertunjukan dan juga bazaar memeriahkan acara.
[caption caption="Katalog Japanese Film Festival"]
[caption caption="Logo KOMIK (dok. KOMIK Kompasiana)"]
*nb: selain logo, semua foto dok.pribadi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H