Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Icip-icip Street Food dengan Nuansa Karnaval dan Pasar Malam

13 November 2016   22:06 Diperbarui: 14 November 2016   16:24 308
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kuahnya gurih dan sedap juga hangat di tenggorokan. Rasanya seperti perpaduan sop iga dan sop tomat. Karena disantap bersama lontong, maka jadi mengenyangkan.

[caption caption="Gulai Sapi Balongan ini enak dan mengenyangkan (dokpri)"]

[/caption]

Daging iganya empuk dan potongannya cukup banyak. Oh ya sambalnya pedas, jadi bagi yang tidak kuat pedas mending mengambilnya sedikit. Acar bengkuang-nanasnya ini yang enak. Asam manisnya membuat masakan daging berkuah ini tidak enek. Oh ya harga seporsinya Rp 38 ribu. Plus lontong atau nasi menjadi Rp 43 ribu. Kalian bisa memilih ayam jika kurang suka dengan daging iga.

Hidangan berikutnya yang saya icip adalah Bebek Sinjay, bebek goreng khas Bangkalan, Madura. Kali ini saya cuma sekedar mencicipi karena masih ingin menyantap yang lain. Bebek goreng ini dihidangkan bersama kremesannya dan mentimun. Di piring juga terdapat tempe goreng, kol, dan sambal pencit alias sambal mangga muda.

Bebeknya tidak alot dan tidak amis. Bumbunya merasuk hingga ke daging terdalam dan tidak berminyak. Sambalnya ini yang bikin beda dengan bebek goreng lainnya, yaitu sambal mangga muda yang asam pedasnya khas. Sambal ini terdiri atas cabe rawit, bawang merah, terasi, dan irisan mangga muda sehingga pedas asamnya khas. Bikin makan bebek goreng pun jadi beda.

[caption caption="Bebek Sinjay si bebek Bangkalan dengan sambal pencit (dokpri)"]

[/caption]

Setelah menyantap makanan berat, maka kali ini saya mengincar aneka jajanan. Ada berbagai kue-kue ringan tradisional dari Kue Cubit, Lekker, Risol Setan, Serabi Hijau 11 Bersaudara, dan Selendang Mayang.

Pilihan pertama adalah Serabi Hijau. Ada dua pilihan, kuah kinca atau gula merah pandan dan kuah beraroma durian. Seporsi isi tiga serabi adalah Rp 15 ribu. Kue serabinya harum dan lembut. Paduan kue serabi yang gurih dan kuah yang legit.

[caption caption="Serabi ijo yang lembut dan legit (dokpri)"]

[/caption]

Pilihan keduanya adalah kue Betawi yang sudah mulai langka, yakni Selendang Mayang. Es Selendang Mayang ini berisikan aneka potongan agar berwarna-warni yang terbuat dari adonan hunkwe dan tepung beras dan kemudian diguyur dengan santan. Kalian bisa memilih menggunakan sirup atau gula merah.

Jika biasanya saya menyantap selendang mayang dengan santan dan sirup, maka kali ini saya ingin mencicipi selendang mayang dengan kuah santan bergula merah. Rasanya jadi mirip dengan cendol hanya isinya potongan agar berwarna-warni. Rasanya enak dan segar, tak kalah dengan rasa es modern lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun