Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Menggali Potensi Medsos untuk Berkomunitas, Berinteraksi dan Mencari Solusi

15 Oktober 2016   13:23 Diperbarui: 15 Oktober 2016   13:43 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Toni Darusman memberikan sambutan membuka acara (dokpri)"]

[/caption]

Ia berharap Bank Danamon tidak sekedar ada melainkan juga relevan dengan era kekinian dengan terus berinovasi dan melakukan transformasi. Oleh karena tren saat ini banyak pengguna medsos dari kalangan muda maka Danamon menambah kanal interaksi dengan pelanggan melalui medsos. Dengan medsos ada interaksi dua arah, nasabah bisa bertanya dan Danamon bisa membantu permasalahan mereka. Interaksinya jadi jauh lebih cepat. Danamon juga bisa menarik calon nasabah baru dengan mengadakan acara menggandeng komunitas yang saat ini banyak tersebar di medsos.

Selanjutnya, ketiga narasumber bercerita potensi dari media sosial dan memanfaatkannya untuk mencapai tujuan mereka. Dari perwakilan Kompasiana, Iskandar Zulkarnaen yang akrab disapa Isjet yang menjabat assistant manager Kompasiana bercerita tentang kondisi saat ini dimana banyak komunitas bermunculan di Kompasiana. Dulunya Kompasiana banyak diisi kalangan internal dari Kompas, kemudian terbuka lebar ke masyarakat dan menjadi jurnalisme warga terbesar, lalu lahirlah beragam komunitas. Komunitas itu lahir rata-rata berdasarkan kesamaan minat atau tujuan dan tempat tinggal. Sejak dulu komunitas ada tapi kini diskusi dan komunikasinya terbantu via medsos. Di Kompasiana ada KPK bagi yang gembul dan suka icip-icip, Koteka yang gemar melancong, Komik yang maniak film, Bolang untuk kompasianer yang tinggal di Malang dan sebagainya.

[caption caption="Bang Isjet (kanan) tertawa lebar dan bersemangat menyampaikan gagasan Kompasiana ke depan (dokpri)"]

[/caption]

Saat ini artikel dari para anggota komunitas itu disamakan dengan konten kompasianer lainnya, artinya kontennya dikurasi oleh para admin kompasiana, demikian juga untuk online activity-nya. Jadinya masih satu arah. Ke depan, ujar Isjet, komunitas akan lebih banyak berperan dengan adanya halaman untuk komunitas masing-masing, misalnya akan ada fitur menambah anggota, mengadakan acara, mengurasi artikel yang layak jadi headline dan sebagainya. Iya yakin komunitas ini akan tetap eksis asal anggotanya selalu ada dan memiliki kesamaan minat dan tujuan.

[caption caption="Nantinya komunitas di Kompasiana akan lebih berperan (dokpri)"]

[/caption]

Sementara, Andreas Aditya S, penggagas komunitas nebengers.com menuturkan riwayat berdirinya komunitas tersebut dan perkembangannya saat ini. Komunitas ini seperti namanya memberikan kemudahan bagi mereka yang ingin berbagi tebengan atau tumpangan dan menumpang kendaraan sesama anggota. Tujuan dari Nebengers sendiri adalah membantu mengurangi kemacetan di kota besar.

[caption caption="Andreas dan Gandi berbagi pengalaman mengoptimalkan medsos (dokpri)"]

[/caption]

Yang membuat macet Jakarta dan kota-kota besar lainnya adalah warganya sendiri yang lebih banyak menggunakan kendaraan pribadi. Ada banyak pengguna roda empat yang melaju sendirian. Padahal jika ruang duduk tersebut dioptimalkan maka jumlah kendaraan pribadi akan berkurang.

Andreas menampik jika Nebengers hanya berurusan dengan kendaraan pribadi dan mengenyampingkan kendaraan umum. Justru, ujar dia, banyak anggota yang berangkat bersama dan kemudian berganti kendaraan umum. Ada kolaborasi antara kendaraan pribadi para anggota dan transportasi umum.

[caption caption="Dengan Nebengers anggota bisa menumpang atau berbagi tumpangan (capture dari playstore)"]

[/caption]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun