Mohon tunggu...
Dewi Puspasari
Dewi Puspasari Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis dan Konsultan TI

Suka baca, dengar musik rock/klasik, dan nonton film unik. Juga nulis di blog: https://dewipuspasari.net; www.keblingerbuku.com; dan www.pustakakulinerku.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Berbagai Kejutan di Musim Keenam Game of Thrones

30 Juli 2016   23:15 Diperbarui: 31 Juli 2016   18:04 672
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"When you play a game of throne, you win or you die."

Setelah musim kelima berakhir, para fans Game of Thrones hanya bisa menebak-nebak apa yang akan terjadi di musim keenam ini. Ya, buku keenam George R.R. Martin, The Winds of Winter belum dirilis hingga kini. Alhasil banyak sekali kejutan yang terjadi di sepanjang episode musim keenam yang berakhir akhir Juni silam. Beberapa di antaranya sangat mengejutkan dan di luar prediksi para fansnya. Untunglah sebagian kejutannya membuat kondisi berbalik menjadi menyenangkan. Sebagai fans GoT, saya merasa perlu untuk membuat rekap-nya untuk memudahkan saya ketika mengingat sebelum menonton musim ketujuh pada tahun 2017. Berikut rekap dan ulasan versi saya.

Saya tergelak ketika kawan menyodorkan meme yang menunjukkan seseorang yang penasaran karena ketinggalan episode serial televisi Game of Thrones. Pertanyaannya sederhana dan khas Game of Thrones, siapa musuh atau tokoh protagonis yang tewas di episode kali ini?

Telah sebulan musim keenam serial Game of Thrones yang ditayangkan HBO memasuki episode final, namun euforianya belum berakhir. Para fans hampir tiap hari membahas hal-hal yang mungkin terlewat serta merilis teori dan prediksi tentang musim berikutnya. Saya juga termasuk yang mengikuti euforia tersebut dan mengikuti perkembangan terkini dari teori-teori fansnya. Untunglah sebagian besar teori itu tidak terbukti karena bagi saya sendiri teori-teori itu terkadang sangat out of the box dan bisa mengacaukan jalan cerita. 

Dibandingkan musim kelima yang murung dan kelabu, musim keenam membawakan harapan bagi para fansnya. Pada musim kelima, para Stark, tokoh protagonis, masih berada di roda terbawah, nasibnya masih berada di bawah ancaman. Kekacauan juga terjadi di Meereen dan Kings Landing dengan ancaman kelompok Son of The Harpy dan Faith Militant. Namun, kekacauan terparah dialami para wildling di mana tempat tinggal mereka di Hardhome dikacaubalaukan oleh para wight dan white walker. Dipimpin Jon Snow, sebagian wildling yang masih hidup pun bermigrasi ke The Wall. Keputusan Jon menyelamatkan wildling inipun membuat petinggi dan sebagian pasukan night’s watch pun marah. Jon ditusuk bertubi-tubi hingga tewas. Musim kelima pun berakhir.

Musim keenam diawali dengan berbagai pertanyaan tentang nasib Jon Snow. Para sahabat Jon sangat terkejut melihat Jon tak bernyawa, begitu pula dengan Davos Seaworth dan Melisandre. Davos meminta bantuan Melisandre untuk menghidupkan Jon namun red priest itu nampak ragu akan kekuatannya. Dari penghujung episode tersebut baru ketahuan apabila Melisandre sebenarnya sosok kuno yang sudah sangat tua. Ia merasa putus asa karena Jon yang dipercayainya sebagai Azor Ahai, pahlawan legendaris, ternyata telah tewas. Namun, sosok itu kemudian ternyata bergerak. Jon Snow kembali ke dunia.

Kebangkitan Jon Snow dari kematiannya itu merupakan awal dari bangkitnya keluarga Stark dari keterpurukan. Sansa, Bran, Rickon, dan Arya semuanya tercerai-berai sejak akhir musim pertama dan mereka semua selalu terancam. Namun pada musim keenam ini nasib mereka berubah dan memberikan kontribusi pada Westeros.

Sansa akhirnya bisa melepaskan diri dari si psikopat Ramsay Bolton berkat bantuan Theon Greyjoy yang kesadarannya mulai pulih. Mereka hampir saja terkejar pasukan Bolton seandainya Brienne of Tarth dan Pod tidak datang membantu. Theon memutuskan bergabung dengan saudarinya, Yara Greyjoy, sedangkan Brienne mengantar Sansa bertemu saudara lelakinya, Jon Snow. Pertemuan keduanya begitu mengharukan dan menguras emosi. Sansa berbeda dengan Arya, ia lebih mirip ibunya yang dulu kurang menyukai kehadiran Jon karena dianggap anak haram ayahnya. Tapi kini ia tak peduli akan status tersebut, karena bersama saudara tirinya itu ia merasa menemukan kembali keluarganya.

Sansa akhirnya bereuni dengan Jon Snow dan mereka pun mengumpulkan pasukan untuk berhadapan dengan Ramsay Bolton (sumber: HBO)
Sansa akhirnya bereuni dengan Jon Snow dan mereka pun mengumpulkan pasukan untuk berhadapan dengan Ramsay Bolton (sumber: HBO)

The North remembers.

Sansa sadar Ramsay tidak akan melepaskannya dengan mudah. Ramsay mengancam memusnahkan seluruh penghuni The Wall jika Jon tak menyerahkan Sansa. Jon dan Sansa bertindak. Bersama Melisandre, Tormund, dan Davos, mereka mengumpulkan pasukan.The North remembers, Sansa mengingatkan. Sayangnya keluarga di utara tidak seperti dahulu. Hanya satu yang menjawab panggilan. House of Mormont yang diperintah Lyanna Mormonth yang baru berusia 10 tahun. Ia hanya mampu menyediakan 62 pasukan. Akhirnya Jon dengan pasukan seadanya dan bantuan wildling berhadapan dengan Ramsay Bolton yang memiliki ribuan pasukan. Sebuah momen pertempuran yang ditunggu-tunggu para fans.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun